Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.2. Analisis Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik

Untuk pengembangan sistem teknologi informasi, PT. Bank Sumut pada Tahun 1971 menerapkan sistem Ruf, mesin Auditronic 730 semi komputer, lalu mikro komputer merk Monroe dan mini komputer mesin Wang. Tahun 1997 dikembangkan paket Software aplikasi Sysbank namun masih bersifat off line. Kemudian baru di tahun 2002 sampai sekarang menggunakan teknologi sistem informasi yang terintegrasi secara on line yang disebut Online Integrated Banking System Olib.

4.1.6. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.2. Analisis Deskriptif

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 32 data rasio keuangan yg telah diolah dapat dilihat minimum nilai rasio pada BOPO sebesar 0,56 yang terlihat pada Maret 2010 dan maximum sebesar 0,81 pada September 2006, dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0,7028. Cost efficiency ratio memiliki nilai rasio minimum sebesar 0,19 pada Maret 2010 dan maximum sebesar 0,63 pada Juni 2008 dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0,4763. Overhead Efficiency memiliki nilai rasio minimum sebesar 0,13 pada Desember 2009 dan maximum sebesar 1,22 pada Maret 2010 dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0,3318. Liquidity Risk memiliki nilai rasio minimum sebesar - Descriptive Statistics 32 .56 .81 .7028 .08170 32 .19 .63 .4763 .11179 32 .13 1.22 .3318 .21147 32 -1.29 .04 -.3676 .22395 32 .06 .24 .1297 .04658 32 .05 .24 .1277 .04787 32 .03 .08 .0457 .01427 32 Biaya Operasional Cost Efficiency Ratio Overhead Efficiency Liquidity Risk Capital Risk Deposit Risk Return on Asset Valid N listwise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Universitas Sumatera Utara 1,29 pada Juni 2010 dan maximum sebesar 0,04 pada Juni 2011 dengan rata-rata nilai rasio sebesar -0,3676. Capital risk memiliki nilai rasio minimum sebesar 0,06 pada Juni 2010 dan maximum sebesar 0,24 Desember 2004 dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0,1297. Deposit risk memiliki nilai minimum sebesar 0,05 pada September 2010 dan maximum sebesar 0,24 pada Juni 2010 dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0,1277. Dan return on asset memiliki nilai rasio minimum sebesar 0.03 pada Desember 2011 dan maximum sebesar 0,08 pada Maret 2010 dengan rata-rata nilai rasio sebesar 0.0457.

4.1.7. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik pada hipotesis pertama yang meliputi pengujian: 1 Normalitas, 2 Multikolinieritas, 3 Heteroskedastisitas, dan 4 Autokorelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov K-S, dimana jika angka signifikansi yang di tunjukkan dalam tabel lebih kecil dari pada alpha 5, maka dapat dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya apabila angka signifikansi didalam tabel lebih besar dari alpha 5 maka data telah memenuhi uji normalitas. Ghozali,2005. Bentuk uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.1. Grafik Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara Uji normalitas dapat dilihat dari Kolmogrov-Sumirnov K-S adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Unstandardized Residual N 32 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 27.83383782 Most Extreme Differences Absolute .086 Positive .086 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .485 Asymp. Sig. 2-tailed .973 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilihat dari Kolmogrov-Smirnov K-S yakni nilai signifikansi diatas 0,05 dengan nilai asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,973 bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah data ditemukan korelasi diantara variabel bebas independet variabel. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. Bentuk uji Multikolinieritas penelitian adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1506.142 60.147 25.041 .000 Biaya Operasional -.180 .012 -1.030 -15.472 .000 .344 2.910 Cost Efficiency Ratio .011 .010 .088 1.078 .291 .228 4.395 Overhead Efficiency .013 .004 .197 3.443 .002 .466 2.146 Liquidty Risk -.013 .005 -.198 -2.769 .010 .298 3.352 Capital Risk .117 .030 .382 3.914 .001 .160 6.255 Deposit Risk -.063 .033 -.213 -1.942 .063 .127 7.898 a. Dependent Variable: Return on Asset Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Pada Tabel 4.3 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakan dalam sebuah variabel model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedatisitas. Berikut ini uji heterokesdastisitas dengan menggunakan uji-glejser adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil Uji-Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.582 32.979 .321 .751 Biaya Operasional .003 .006 .151 .488 .630 Cost Efficiency Ratio .000 .006 -.043 -.114 .910 Overhead Efficiency .000 .002 -.038 -.143 .888 Liquidty Risk -.003 .002 -.347 -1.043 .307 Capital Risk .014 .016 .376 .826 .416 Deposit Risk -.026 .018 -.750 -1.469 .154 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Beradasarkan pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi pada uji- glejser diatas 5 atau 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas. Sedangkan grafik uji heterokedastisitas penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada uji heteroskedastitas bahwa tidak terjadi heteroskedatistas, dikarenakan kurva menyebar dibawah titik 0 dan diatas titik 0. 4. Uji Autokorelasi Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .981 a .962 .953 30.994 1.270 a. Predictors: Constant, Deposit Risk, Cost Efficiency Ratio, Liquidty Risk, Overhead Efficiency, Biaya Operasional, Capital Risk b. Dependent Variable: Return on Asset Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai dari Durbin- Watson sebesar 1.270 dengan nilai du sebesar 1.11, sehingga diperoleh 1.11 1.270 2.89. Menunjukkan bahwa terjadi autokorelasi yang lemah dikarenakan d terletak diantara du dan 4-du, sehingga dapat juga disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. 4.1.8. Hasil Regresi Berganda 4.1.8.1. Uji-F Uji Serempak