pendapatan bank, baik pendapatan operasional maupun pendapatan non operasional lebih besar daripada pengalokasian asset bank yang digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional bank. Pada sisi lain hubungan Asset Utilization Ratio dan Net Profit Margin berarti semakin tinggi jumlah
pendapatan operasional dan non operasional tetap atau menurun maka laba bank akan meningkat dan ROA pun meningkat. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa hubungan antara risiko efisiensi dengan ROA adalah berlawanan arah atau negatif.
f. Pengaruh risiko operasional terhadap Return On Asset
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya rasio yang digunakan untuk mengukur risiko operasional pada penelitian ini adalah rasio BOPO yang
membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Hubungan rasio BOPO dengan risiko operasional adalah searah karena semakin
tinggi rasio efisiensi berarti tingkat operasionalnya semakin besar. Karena peningkatan biaya operasionalnya mengalami kenaikan lebih besar dari pada
peningkatan pendapatan operasionalnya. Dilain pihak hubungan rasio BOPO dengan ROA berlawanan arah karena semakin tinggi BOPO berarti peningkatan
biaya operasionalnya semakin besar daripada peningkatan pendapatan operasional, dengan asumsi pendapatan operasional bank atau turun sehingga
keuntungan yang diperoleh pun ikut turun dan akhirnya ROA pun menurun. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hubungan antara risiko
operasionalnya dengan ROA adalah berlawanan arah atau negatif.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kerangka Konseptual
Umar 2002 menyatakan bahwa rasio risiko perbankan digunakan untuk mengukur sejauhmana kemampuan manajemen di bank yang bersangkutan dalam
meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan faktor-faktor produksi, sumber dana dan sumber daya yang dikelolanya.
Drucker 2002, menyatakan bahwa efisiensi adalah kemampuan menggunakan sumber daya yang tidak perlu. Efisiensi akan lebih jelas jika
dikaitkan dengan konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil suatu organisasi, dan input merupakan sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut. Dalam kasus perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, efisiensi operasi dilakukan untuk mengetahui apakah bank dalam
operasinya yang berhubungan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang diharapkan manajemen dan pemegang saham. Efisiensi operasi
juga berpengaruh terhadap kinerja bank, yaitu untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna Mawardi,
2005. Teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller menyatakan bahwa
nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien
perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan.
Weston dan Brigham mengatakan: “Analisa Du Pont System adalah analisa yang mencakup seluruh rasio aktifitas dan margin keuntungan atas
penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio ini mempengaruhi profitabilitas”.
Universitas Sumatera Utara
Bank dalam melaksanakan fungsi intermediasi yaitu menarik dana dari masyarakat funding dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang
membutuhkannya lending menghadapi risiko diantaranya adalah risiko kredit lending yang diproyeksi dengan Non Performing Loan atau Problem Loan
NPL. NPL ini sangat mempengaruhi kinerja bank terutama kualitas asset Zimmerman, 1996 dan semakin tinggi NPL maka akan menurunkan
pendapatan bank ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola asset
yang tersedia untuk mendapatkan Net Income. Semakin tinggi return berarti semakin baik karena deviden yang diberikan dan dibagikan besar. Sesuai yang
telah dijelaskan bahwa antara risiko dan keuntungan memiliki hubungan. Maka risikopun dapat mempengaruhi tingkat pengembalian asset Kuncoro, 2002.
revenue.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dirumuskan kerangka penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Efisiensi Usaha
1. BOPO 2. CER
3.
Overhead Efficiency
ROA Resiko
1. Liquidity risk
2. Capital risk
3.
Deposit risk
Universitas Sumatera Utara