Hak mengajukan Rancangan Peraturan Daerah : Hak mengajukan pertanyaan :

c. Menyampaikan usul dan pendapat. d. Memilih dan dipilih. e. Membela diri. f. Imunitas. g. Protokoler. h. Keuangan dan administratif.

a. Hak mengajukan Rancangan Peraturan Daerah :

1. Sekurang-kurangnya lima orang anggota DPRD dapat mengajukan suatu usul prakarsa Rancangan Peraturan Daerah. 2. Usul prakarsa sebagaimana yang dimaksud diatas, disampaikan kepada pimpinan DPRD dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah disertai penjelasan secara tertulis dan diberikan nomor pokok oleh Sekretariat DPRD. 3. Usul prakarsa tersebut oleh pimpinan DPRD disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD, setelah mendapat pertimbangan dari panitia musyawarah. 4. Dalam Rapat Paripurna, para pengusul diberi kesempatan memberikan penjelasan atas usulan tersebut. Universitas Sumatera Utara 5. Pembicaraan mengenai suatu usul prakarsa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada : a. Anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan; b. Kepala Daerah untuk memberikan pendapat; c. Para pengusul memberikan jawaban atas pandangan para anggota dan pendapat Kepala Daerah. 6. Usul prakarsa sebelum diputuskan menjadi prakarsa DPRD, para pengusul berhak mengajukan perubahan dan atau mencabutnya kembali. 7. Pembicaraan diakhiri dengan keputusan DPRD yang menerima atau menolak usul prakarsa tersebut menjadi prakarsa DPRD. 8. Tata cara pembahasan Rancangan Peraturan Daerah atas prakarsa DPRD mengikuti ketentuan yang berlaku dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerahh atas prakarsa Kepala Daerah.

b. Hak mengajukan pertanyaan :

Hal ini diatur dalam pasal 30 UU No. 25 tahun 2004 yang berbunyi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Setiap anggota DPRD dapat mengajukan pertanyaan kepada Pemerintahan Daerah bertalian dengan tugas dan wewenang DPRD baik lisan maupun tertulis. 2. Pertanyaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disusun secara singkat dan jelas untuk disampaikan kepada Pimpinan DPRD. 3. Pimpinan DPRD mengadakan rapat untuk menilai pertanyaan yang diajukan guna memutuskan layak tidaknya pertanyaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk ditindaklanjuti. 4. Apabila keputusan rapat menyatakan pertanyaan tersebut perlu ditindaklanjuti, maka pimpinan DPRD setelah mendapat pertimbangan dari panitia musyawarah meneruskan kepada Kepala Daerah. 5. Apabila jawaban atas pertanyaan dimaksud oleh Kepala Daerah disampaikan secara tertulis, tidak dapat diadakan lagi rapat untuk menjawab pertanyaan tersebut. 6. Anggota DPRD yang mengajukan pertanyaan dapat meminta supaya permintaan dijawab Kepala Daerah secara lisan. 7. Apabila Kepala Daerah menjawab secara lisan dalam rapat yang ditentukan Panitia Musyawarah, anggota DPRD dapat mengemukakan lagi pertanyaan secara singkat dan jelas agar Kepala Daerah dapat memberikan jawaban yang lebih jelas. Universitas Sumatera Utara

c. Hak menyampaikan usul dan pendapat