Responden Mengenai Tugas, Kewajiban dan Wewenang Sebagai Anggota DPRD Kota Medan Responden Mengenai Pemahaman Dengan baik tahapan Pembentukan Perda. Responden Pembentukan Perda Menunggu Ajuan Dari Kepala Daerah

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan pada DPRD Kota Medan. Penyajian data meliputi data-data tentag identitas responden terhadap pertanyaan yang diajukan yang akan diuraikan dalam bentuk quesioner.

4.1 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan quesioner atas indikator peran DPRD mereka sebagai anggota DPRD Kota Medan. Semua pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini sifatnya tertutup. Untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan sebagai berikut :

4.1.1 Responden Mengenai Tugas, Kewajiban dan Wewenang Sebagai Anggota DPRD Kota Medan

Dalam pertanyaan yang kami ajukan kepada anggota DPRD Kota Medan mengenai tugas, kewajiban dan wewenang sebagai anggota DPRD Kota Medan hanya beberapa anggota DPRD Kota Medan yang mengetahui tugas, kewajiban dan wewenang sebagai anggota DPRD. Tetapi dalam penerapannya mereka belum sepenuhnya mengerti apa yang menjadi tugas, kewajiban dan wewenang mereka sebagai anggota DPRD Kota Medan. Karena mereka masih mengabaikan tugas, kewajiban dan wewenang mereka dalam kehidupan sehari-hari. Mrereka masih Universitas Sumatera Utara mementingkan kepentingannya sendiri dan masih mengabaikan kepentingan masyarakat yang telah memilih mereka.

4.1.2 Responden Mengenai Pemahaman Dengan baik tahapan Pembentukan Perda.

Dalam pertanyaan yang kami ajukan kepada beberapa anggota DPRD Kota Medan untuk Pemahaman Anggota DPRD terhadap tahapan pembentukan Perda, semua nggota DPRD menyatakan dapat memahami bahkan sangat paham dengan tahapan dalam pembentukan Perda, dimana dalam pembentukan Perda-Perda seyogyanya mengikuti peraturan yang berlaku, sehingga dalam pembentukan tidak terjadi kesalahan-kesalahan. Pembentukan Ranperda diperlukan, karena melalui tahapan demi tahapan akan dapat diketahui apakah Ranperda tersebut layak atau tidaknya ditetapkan menjadi Perda melalui pemandangan- pemandangan oleh setiap fraksi atau komisi.

4.1.3 Responden Pembentukan Perda Menunggu Ajuan Dari Kepala Daerah

Dalam pertanyaan yang kami ajukan kepada anggota DPRD mengenai Pembentukan Perda harus menunggu ajuan dari kepala daerah, kebanyakan anggota DPRD menyatakan tidak menyetujui bahwa pembentukan Perda tersebut harus menunggu ajuan dari Kepala Daerah, karena mereka berpendapat bahwa Rancangan Perda harus dibahas dalam rapat Paripurna. Selama ini mayoritas anggota DPRD Kota Medan mempunyai inisiatif untuk mengusulkan Ranperda Universitas Sumatera Utara secara pribadi yang akhirnya disetujui oleh anggota lainnya untuk diajukan kepada Pimpinan DPRD, sisanya hanya menunggu inisiatif anggota lain karena mereka berpendapat ada Panitia Khusus dan komisi tertentu yang mengusulkan Ranperda terebut. Padahal jika merujuk kepada fungsi legislasi setiap anggota DPRD mempunyai fungsi untuk membetunk Perda, bahkan ada yang kurang mengetahui masalah yang berkaitan dengan Perda. Sangat disayangkan meskipun hanya sebagian kecil anggota DPRD Kota Medan yang demikian, namun hal ini menyebabkan sia-sianya suara masyarakat yang memilihnya. Masyarakat memilih dalam pemilu bertujuan agar calon anggota Dewan dapat dan berani membela kepentingan masyarakat kelak.

4.1.4 Responden Mengenai Kepala Daerah Eksekutif Bersifat Dominan.