pembangunan kota. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah, Pemerintah Kota Medan menyelenggarakan 2 bidang urusan
yaitu : 1.
Urusan pemerintahan teknis yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh dinas-dinas daerah Dinas Kesehatan, Pekerjaan Umum, dan ;
2. Urusan pemerintahan umum, yang terdiri dari :
• Kewenangan mengatur yang diselenggarakan bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Medan, sebagai Badan
Legislatif Kota. • Kewenangan yang tidak bersifat mengatur segala sesuatu yang dicakup
dalam kekuasaan melaksanakan kesejahteraan umum, yang diselenggarakan oleh WalikotaWakil Walikota, sebagai pimpinan
tertinggi Badan Eksekutif Kota. Berdasarkan fungsi dan wewenang tersebut, Walikota Medan membawahi
pimpinan eksekutif tertinggi seluruh instansi pelaksanaan eksekutif kota.
3.1.5 Kewenangan Pemerintahan Kota
Harus diakui UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah menjembatani aspirasi dan semangat reformasi masyarakat local, yang
menginginkan adanya keleluasaan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Secara filosofi, implementasi otonomi daerah ternyata dapat mendorong daerah
Universitas Sumatera Utara
berkembang dengan prakarsa kreditivitas dan inisiatifnya sendiri, termasuk menumbuhkan partisipasi masyarakat, akuntabilitas, transparansi dan komitmen
yang kuat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Semangat UU No. 32 Tahun 2004, telah menempatkan kewenangan
pusat hanya pada aspek-aspek yang sangat terbatas seperti politik luar negeri, pertahanan, peradilan, moneter dan fiscal, agama serta kewenangan lain yang
tidak atau belum dapat diselenggarakan oleh daerah. untuk itu, Kota Medan dituntut untuk mampu menyelenggarakan bidang pemerintahan yang wajib
dilaksanakan oleh daerah, meliputi administrasi pemerintahan umum, pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, koperasi, penanaman
modal,, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, social, penataan ruang, pemukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup,
kependudukan dan olahraga. Bagi pemerintahan Kota Medan, implementasi otonomi daerah
diwujudkan dalam kewajiban pemerintah Kota untuk menjamin pelayanan umum yang sangat mendasar kepada masyarakat dan dunia usaha. Secara terus-menerus,
pemerintah Kota Medan memperbaiki mutu pelayanan umum yang ada, mulai dari identifikasi dan standarilisasi pelayanan, peningkatan kerja pelayanan
pemerintah Kota, dan monitoring pelayanan. Usaha ini diharapkan mampu menciptakan pemberian pelayanan yang adil dan merata bagi seluruh pihak, baik
masyarakat maupun dunia usaha yang bersifat local, nasional dan asing.
Universitas Sumatera Utara
3.2 DPRD Kota Medan 3.2.1 Kedudukan DPRD
Kedudukan DPRD Kota adalah lembaga perwakilan rakyat daerah kota, yang merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi pancasila. Kedudukan
DPRD Kota dengan Walikota sebagai alat eksekutif pemerintahan Kota adalah sejajar. Artinya DPRD Kota bukan bagian dari Walikota, bukan bawahan dan
bukan atasannya. Keduanya adalah mitra sejajar yang bersama-sama menciptakan pemerintahan daerah yang efisien, efektif dan transparan dalam rangka
memberikan pelayanan public yang memuaskan demi kesejahteraan masyarakat di daerah.
3.2.2 Fungsi, Tugas dan Wewenang DPRD
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, anggota DPRD Kota Medan mempunyai fungsi yang telah diatur dalam pasal 77 UU No. 22 Tahun 2003
tentang susunan dan kedudukan Majelis Permusyawarakatan Masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah adalah :
a. Legislatif, yaitu fungsi DPRD Kota untuk membentuk Peraturan Daerah
Kota bersama Walikota. b.
Anggaran, yaitu fungsi DPRD Kota bersama-sama dengan pemerintahan Daerah untuk menyusun dan menetapkan APBD yang di
dalamnya termasuk anggaran untuk pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPRD Kota.
Universitas Sumatera Utara