Aspek Fungsi DPRD Sebagai penyerap dan Penyalur Aspirasi Masyarakat

“Hanya beberapa orang saja yang betul-betul memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, secara kelembagaan, DRPD Kota Medan belum menunjukkan kinerja yang baik, DPRD hanya memperjuangkan kepentingan sendiri.”

5.1.3 Aspek Fungsi DPRD Sebagai penyerap dan Penyalur Aspirasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat meruopakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembentukan Ranperda dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pemerinthan. Dengan demikian, kepentingan masyarakat dapat disalurkan didalam penyusunan kebijakan sehingga dapat mengakomodasi sebanyak mungkin aspirasi dan kepentingan masyarakat, serta mendapat dukungan masyarakat luas. Dalam era reformasi, tuntutan atas keterbukaan dan akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan merupakan konsekuensi dan komitmen atas prinsip demokrasi, karena instrument pengambilan kabijakan adalah usaha untuk pemberdayaan, dan kepedulian terhadap kepentingan publik, hak-hak social, ekonomi dan politik yang selaras, untuk menguatkan komitmen tersebut maka pemerintah mengeluarkan beberapa produk hukum. Undang- undang No. 22 tahun 1999 dan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 menghendaki Universitas Sumatera Utara adanya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Produk hukum yang mengatur partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan dan diperoleh kebijakan negara adalah Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1999 Pasal 2 huruf a mencari, memperoleh, dan memebrikan informasi mengenai penyelenggaraan negara, dan huruf c ditegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab terhadap kebijakan penyelenggara negara. Kami melakukan terjun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat, dan juga mengundang masyarakat ke dalam Rapat atau Sidang Peripurna, semua aspirasi mereka kami dengar dan berusaha diperjuangkan. Seperti Ranperda ABT kami mengundang masyarakat yang menggunakan ABT, seperti pangusaha hotel, industri-industri dan restoran. Hal senada juga diutarakan oleh Surianda Lubis, S.Ag, yaitu wakil ketua DPRD Kota Medan, menyatakan bahwa : “Ketika anggota DPRD melakukan reses penyerapan aspirasi atau turun ke daerah pemilihan masing-masing untuk menyerap aspirasi masyarakat, public hearing hanya dilakukan DPRD dalam bentuk reses ke daerah pemilihan masing-masing.” Kemudian dihubungkan dengan hasil wawancara dengan salah seorang anggota DPRD dari fraksi PDI-Perjuangan : Universitas Sumatera Utara “DPRD Kota Medan baik melalui komisi maupun atas nama kesekretarian DPRD Kota Medan belum pernah melakukan public hearing untuk mendengarkan apa keluhan-keluhan masyarakat Kota Medan.” Menurut pengamatan penulis, pihak anggota DPRD Kota Medan melakukan public hearing untuk menyerap aspirasi masyarakat, hanya saja sebagian besar hanya sebagai simbol kepedulian mereka terhadap ,asyarakat. Untuk menyalurkan atau tidak itu urusan belakang, yang terpenting bagi mereka sudah melaksanakantugas.

5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi DPRD Kota Medan Dalam Pembentukan Perda