Sejarah Kota Medan Kota Medan Sebagai Daerah Otonom

Makna bagian lambang : 1. 17 biji berarti 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 2. 8 bunga kapas berarti bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 3. 4 tiang dan 5 bagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 4. Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting dihadapan bambu runcing berarti Kemakmuran serta Keadilan Sosial yang merata ada dihadapan kita. 5. Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umumnya akan bersinar-sinar bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemeralatan. Lima sinar bintang berarti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari Kota Medan dan lima bahagian perisai berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.

3.1.2 Sejarah Kota Medan

Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang dari 4.000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu Universitas Sumatera Utara adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang SalingSei Kera. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanahh Deli. Maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli Medan-Deli. Setelah zaman kemerdekaan, lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurag popular. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular Deli Serdang sampai ke Sungai Wampu di langkat. Sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada zaman itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu zaman penjajahan Belanda ditempatkan yang bernama Bakaran Batu sekarang Medan Tenggara atau Menteng, orang membakar batu bata yang berkualitas tinggi dab salah satu ppabrik bbatu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Menurut Volker pada tahun 1860, Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863, orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat Universitas Sumatera Utara menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara. 3.1.3 Visi dan Misi 3.1.3.1 Visi Adapun Visi pemerintahan Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Modern Kota modern yang akan diwujudkan adalah kota jasa, perdagangan, keuangan dan pendidikan yang siap bersaing secara regional dan global dengan sistem lalu lintas keuangan yang efisien serta kompetitif dengan dukungan infrastruktur social ekonomi yang lengkap, pondasi perekonomian yang kuat, stabilitas keamanan, social politik yang kondusif dan tata pemerintahan yang profesional serta pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahtertaan masyarakat,, kualitas sumber daya manusia SDM, ilmu pengetahuan dan teknologgi IPTEK, serta iman dan taqwa imtaq. 2. Madani Kota madani yang akan diwujudkan adalah kota yang beradab dan agamais sebagaimana tercermin dalam cara berpikir, sikap dan prilaku yang berbudaya, mandiri, menghargai ilmu pengetahuan, kemajemukan, adil, terbuka, serta demokratis. Universitas Sumatera Utara

3.1.3.2 Misi

1. Mewujudkan percepatan pembangunan daerah pinggiran dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. Program kerja : • Mendorong pertumbuhan dan pengembangan ekonomi masyarakat dipinggiran kota berdasarkan potensi masing-masing wilayah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan. • Mempercepat pembangunan dan pengembangan wilayah untuk mendorong keseimbangan pertumbuhan antar wilayah dan mempersempit kesenjangan antara kawasan inti kota dan pinggiran melalui pendekatan wilayah pertumbuhan dan pengembangan ekonomi serta manajemen perkotaan partisipatif. • Mendorong berkembangnya sentra-sentra ekonomi dan industry padat karya di wilayah pinggiran untuk menciptakan lapangan kerja baru, nilai tambah, dan distribusi pembangunan kot yang berkeadilan. • Meningkatkan efiktifitas, efisiensi, nilai tambah dan moderalisasi kegiatan ekonomi sehingga mampu bersaing di pasar regional maupun global untuk memperkuat basis ekonomi daerah. • Memperkuat ekomoni masyarakat melalui kemudahan memperoleh bantuan pinjaman permodalan dengan biaya murah, memperluas pemasara hasil produksi, peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM, Universitas Sumatera Utara penyediaan teknologi tepat guna bagi usaha kecil, menengah dan koperasi UKMK. • Memperkuat pondasi ekonomi mikro daerah melalui penyederhanaan dan pemberian berbagai fasilitas serta kemudahan berinvestasi di berbagai sektor ekonomi, khususnya usaha kecil menengah dan koperasi. • Mendorong terciptanya lapangan kerja yang luas di sektor formal serta peningkatan kesejahteraan pekerja di sektor informal. • Membentuk dan mengefektifkan badan konsultasi dan koordinasi pembangunan kota yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas : ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, pakar, praktisi, professional, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat dan pelaku pembangunan kota lainnya. • Merangsang peningkatan produktifitas kegiatan ekonomi, pendapatan perkapita, daya beli masyarakat untuk meningkatkan pendatan dan mewujudkan pemerataan yang lebih baik, guna menciptakan keadilan ekonomi. • Meningkatkan program kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan kegiatan ekonomi di pusat pertumbuhan dan wilayah pinggiran kota. • Membangun dan mengembangkan model partisipasi, keterbukaan dan pemberdyaan masyarakat dalam pembangunan kota sebagai implementasi tata pemerintahan yang baik. Universitas Sumatera Utara 2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik melalui birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan responsif. Program kerja : • Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui pelatihan dan pengembangan serta berbagai program capacity building yang relevan. • Meningkatkan pola pembinaan karier berdasarkan merit system, kompetisi dan prestasi kerja. • Meningkatkan disiplin pegawai negri sipil sebagai abdi Negara pelayan masyarakat di lingkungan pemerintahan kita untuk pelayanan yang baik prima. • Membangun budaya birokrasi yang lebih kreatif, inovatif, melayani dan akuntabel melalui penungkatan efektfitas manajemen pemerintahan kota. • Mengembangkan manajemen tata pemerintahan kota yang baik good governance yang berorientasi kepada tujuan sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang sederhana, cepat, merata, terukur dan responsive. • Mengembangkan sistem informasi pemerintahan dan pembangunan kota yang berbasis teknologi informasi e-government. • Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pembangunan lintas antar wilayah. Universitas Sumatera Utara 3. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan social, ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan, serta budaya daerah. Program kerja : • Mendorong tersusunnya rencana umum tata ruang rutrt, membidang metropolitan area mma serta merubah tata ruang kota Medan menjadi terintegrasi dan mampu mengikuti kemajuan dan kebutuhan pengembangan kota pada masa yang akan dating. • Mendorong penyediaan kebutuhan infrastruktur kota seperti pembangunan monorail, pemindahan bandara polonia ke Kualanamu dan peremajaan angkutan umum yang layak serta manusiawi bagi warga kota. • Mendorong pembangunan jalan tol highway, jalan laying flay over, jalan lingkar luar fitouther ring road kota serta infrastruktur pendukung lainnya secara bertahap dan berkelanjutan. • Mengembangkan sistem dan manjemen lalu lintas serta jaringan jalan untuk meningkatkan efesiensi dan efektektifitas kegiatan kota. • Mendorong pengembangan pelabuhan laut Belawan menjadi pelabuhan laut internasional untuk mendukung kegiatan Perdagangan regional dan internasional ekspor dan impor serta perdagangan antar provinsi interinsular. • Membangun, memelihara dan meningkatkan manajemen jaringan drainase untuk menanggulangi potensi banjir permanen dan temporer. Universitas Sumatera Utara • Meningkatkan pemeliharaan, rehabilitasi dan revitasi kawasan bersejarah heritage trust sehingga terintegrasi dengan tata kota modern. • Mengembangkan pembangunan perumahan dan pemukiman melalui sistem pembiayaan jangka panjang yang murah dan terjangkau market friendly. Khususnya bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah sebagai implementasi program rumah untuk rakyat gerakan sejuta rumah. • Meningkatkan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan formal dan non formal baik umum maupun kejuruan untuk menjamin adanya kesempatan bagi masyarakat menengah ke bawah dan pinggiran. • Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat melalui kesinambungan program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun, dan peningkatan partisipasi masyarakat yang mengikuti pendidikan dasar, menengah dan tinggi. • Mendorong kualitas pendidikan masyarakat khususnya di tingkat menengah ke bawah dan pinggiran melalui penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pendidikan, termasuk pengawasan dan evaluasi program pendidikan. • Menata sistem pembiayaan pendidikan dengan prinsip adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel termasuk peningkatan anggaran pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan untuk menyediakan layanan pendidikan yang semakin berkualitas. Universitas Sumatera Utara • Meninngkatkan perluasan pendidikan anak usia dini dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal. • Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal. • Mengembangkan budaya baca, bahasa, sastra Indonesia dan daerah dalam masyarakat, guna membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya, maju, mandiri dan berbudi luhur. • Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui rumah sakit umum, puskesmas dan jaringannya seperti puskesmas keliling. • Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat. • Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular seperti malaria, demam berdarah, polio, diare, hivaids melalui imunisasi, penanggulangan wabah, dan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan serta pemberantasan penyakit. • Meningkatkan kesadaran gizi keluarga melalui sosialisasi gizi, penanggulangan gizi lebih, pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan keluarga sadar gizi terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita.. Universitas Sumatera Utara • Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dann pembekalan kesehatan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bbawah. • Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan sistem kesehatan daerah, dan Indonesia sehat 2010. 4. Meningkatkan suasana religius yang humoris dalam kehidupan berbangsa serta bermasyarakat. Program kerja : • Meningkatkan fungsi dan peranan forum komunikasi umat beragama, dan lembaga social keagamaan lainnya untuk mengembangkan kehidupan masyarakat yang religius, humanis dan harmonis. • Meningkatkan program dan kegiatan lintas agama dan etnis sebagai wujud pemupukan semangat kerukunan umat beragama, antar umat beragama dan etnis serta antara umat beragama dengan pemerinatahan. • Mendorong kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan ritual sehingga menjadi ciri khas masyarakat Kota Medan yang religius sekaligus yang dapat didorong menjadi potensi pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya. • Meningkatkan interaksi social diantara organisasi kemasyarakat pemuda yang positif dan kondstruktif sehinggan menjadi bagian penting dalam partisipasi pembangunan kota. Universitas Sumatera Utara • Mendorong pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana peribadatan umat beragama dengan basis partisipasi masyarakat. • Mendorong pengembangan sarana dan prasarana kegiatan kepemudaan, seni budaya dan olahraga sebagai uapaya pembinaan generasi muda, peningkatan prestasi olahraga dan kelestarian seni budaya. • Meningkatkan kualitas hidup dan peranan perempuan, kesejerahteraan dan perlindungan anak trafficking diberbagai bidang pembangunan, penurunan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penguatan kelembagaan dan jaringan pengarus utamaan gender.

3.1.4 Kota Medan Sebagai Daerah Otonom

Secara konstitusional Negara Indonesia dibagi dalam daerah provinsi dan daerah yang lebihh kecil Kota –Kabupaten. Masing-masing daerah pada dasarnya memiliki sifat otonom dan administrative. Adanya daerah, menjadikan adanya pemerintahan daerah, pertimbangan situasional, hoistoris, politis, psikologis dan teknis pemerintahan, merupakan latar belakang pemikiran strategis perlunya pemerintahan daerah di Indoneia. Suasana kejiwaan dan kebatinan inilah yang pada dasarnya menjadi semangat penyusunan dan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004, yang saat ini berlaku sebagai dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan Universitas Sumatera Utara daerah. Dengan prinsip demokratis, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan dan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Pemerintah Daerah Kota Medan adalah Walikota Medan beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. secara gari besar struktur organisasi Pemerintahan Kota Medan, dapat digambarkan sebagai berikut : Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Medan Fungsi Pemerintahan Kota Medan pada dasarnya dapat dibagi kedalam lima sifat, yaitu : 1 Pemberian pelayanan, 2 Fungsi pengaturan penetapan Perda, 3 Fungsi pembangunan, 4 Fungsi perwakilan dengan berinteraksi dengan Pemerintahan ProvinsiPusat, 5 Fungsi koordinasi dan perencanaan WALIKOTA Mayor WAKIL WALIKOTA DPRD House of Representativ SEKRETARIS DAERAH SEKRETARIS DPRD Secretary of House of Representatives BADAN Boards DINAS Technica ASISTE N Universitas Sumatera Utara pembangunan kota. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah, Pemerintah Kota Medan menyelenggarakan 2 bidang urusan yaitu : 1. Urusan pemerintahan teknis yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh dinas-dinas daerah Dinas Kesehatan, Pekerjaan Umum, dan ; 2. Urusan pemerintahan umum, yang terdiri dari : • Kewenangan mengatur yang diselenggarakan bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Medan, sebagai Badan Legislatif Kota. • Kewenangan yang tidak bersifat mengatur segala sesuatu yang dicakup dalam kekuasaan melaksanakan kesejahteraan umum, yang diselenggarakan oleh WalikotaWakil Walikota, sebagai pimpinan tertinggi Badan Eksekutif Kota. Berdasarkan fungsi dan wewenang tersebut, Walikota Medan membawahi pimpinan eksekutif tertinggi seluruh instansi pelaksanaan eksekutif kota.

3.1.5 Kewenangan Pemerintahan Kota