ml. Difermentasikan selama 14 hari dalam ruangan pada suhu kamar 28-30
o
C hingga terbentuk lapisan putih diatasnya.
3.2.4 Pembuatan nata de coco
Air kelapa 800 ml disaring dengan menggunakan kain kasa, dimasukkan kedalam gelas beaker. Dipanaskan hingga mendidih. Kemudian ditambahkan urea 4 ml, gula
80 ml, diaduk sambil dipanaskan hingga urea dan gula larut. Ditambahkan asam cuka ketika larutan dingin, hingga larutan mempunyai pH 4. Dimasukkan kedalam wadah
yang telah di sterilisasi. Diinokulasi dengan starter Acetobacter xylinum sebanyak 80 ml. Difermentasikan selama 14 hari dalam ruangan pada suhu kamar 28-30
o
C hingga terbentuk lapisan putih diatasnya.
3.2.5 Pembuatan Serbuk Nata de coco
Nata de coco dihaluskan dengan menggunakan blender, kemudian dikeringkan dalam freze drier pada suhu -40
o
C. Kemudian dihaluskan lagi dengan menggunakan blender kering sampai benar-benar halus.
3.2.6 Isolasi Amilum dari Umbi Singkong Manihot Utilissima
Dikupas kulit umbi lalu dicuci bersih, kemudian dipotong kecil-kecil. Ditimbang sebanyak 100 g lalu dihaluskan dengan blender dan ditambahkan 200 ml akuades. Di
saring, kemudian ditampung larutan keruh dalam gelas beaker. Ditambahkan 20 ml akuades lalu diaduk dan dibiarkan mengendap kemudian didekantasi. Ditambahkan
200 ml akuades, lalu diaduk dan dibiarkan mengendap lalu didekantasi. Ditambahkan 100 ml alkohol 96 sambil diaduk, disaring dengan kertas saring biasa dan
dikeringkan amilum yang dihasilkan.
3.2.7 Pembuatan Granul Dengan Metode Granulasi Kering
Granul dibuat dalam bentuk 3 formula dengan memvariasikan massa nata de coco dan amilum yang digunakan sebagai matriks dan massa bahan aktif yaitu vitamin C dan
bahan pengikat adalah tetap.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Formulasi Granul No
Bahan Formula A
mg Formula B
mg Formula C
mg
1. Amilum
200 100
- 2.
Nata de coco -
100 200
3. Vitamin C
50 50
50 Sumber : Sari,N.P.,2011
Berat toeritis tiap formulasi adalah 250 mg, dengan perbandingan amilum : nata de coco : Vitamin C masing-masing formulasi adalah:
Formula A = 4
: 0 : 1
Formula B = 2
: 2 : 1
Formula C = 0
: 4 : 1
Perhitungan : Formula A
- Amilum
= 45 x 250 mg = 200 mg
- Vitamin C
= 15 x 250 mg = 50 mg
Formula B -
Amilum = 25 x 250 mg
= 100 mg -
Nata de coco = 25 x 250 mg = 100 mg
- Vitamin C
= 15 x 250 mg = 50 mg
Formula C -
Nata de coco = 45 x 250 mg = 200 mg
- Vitamin C
= 15 x 250 mg = 50 mg
Universitas Sumatera Utara
3.3 Parameter yang diamati 3.3.1 Penentuan kadar serat
Nata de coco ditimbang sebanyak 1-2 g, kemudian dihilangkan lemaknya dengan n- heksan menggunakan alat sokletasi selama 2 jam. Dikeringkan dan dimasukkan
kedalam gelas erlenmeyer 500 ml. Ditambahkan 50 ml larutan H
2
SO
4
1,25, kemudian didihkan selama 30 menit dengan menggunakan beaker gelas 250 ml, dan
disaring. Tambahkan 50 ml NaOH 3,25 dan didihkan lagi selama 30 menit. Dalam keadaan panas, saring dengan corong yang berisi kertas saring whatman No. 42 yang
telah diketahui bobotnya. Cuci endapan yang terdapat pada kertas saring berturut-turut dengan H
2
SO
4
1,25 panas, akuades panas, dan etanol 96. Dimasukkan ke dalam cawan chrusibel yang telah diketahui beratnya. Dikeringkan di dalam oven pada suhu
105 C. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang hingga bobot konstan. Kemudian
diabukan dalam tanur, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai berat konstan. Dihitung kadar seratnya.
Kadar serat = x 100
3.3.2 Penentuan vitamin C
Timbang 100 mg bahan dan hancurkan kemudian dimasukkan ke dalam labu takar tambahkan 100 ml dan diencerkan dengan HPO
3
-asam asetat hingga garis tanda. Dihomogenkan sampai merata dan saring melalui kertas saring biasa. Dipipet 10 ml
dengan menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam gelas Erlenmeyer 50 ml kemudian dititrasi dengan 2,6 D sampai terbentuk warna merah lembayung.
Diulangi titrasi sebanyak 3 kali. Dan dilakukan juga titrasi untuk larutan blanko. Sehingga diperoleh kadar vitamin C:
Kadar vitamin C =
sampel berat
Fp x
x blanko
volume titran
volume 88
, −
X 100
Universitas Sumatera Utara