media fermentasi dari air kelapa. Nata de coco dibuat dengan memanfaatkan air kelapa untuk difermentasikan secara aerob dengan bantuan mikroba Hidayat, 2006.
Gambar 2.3 Nata de coco
Nata de coco adalah bahan padat seperti agar-agar tapi lebih kenyal, atau seperti kolang-kaling, tetapi lembek, berwarna putih transparan. Sejenis makanan
penyegar atau pencuci mulut yang umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan http:wordpress.com20090608pohon-kelapa
.
2.3.1. Pembuatan Nata de coco
Beberapa tahap kegiatan dalam pembuatan nata adalah sebagai berikut : 1.
Preparasi Tahap preparasi terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penyaringan
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau benda-benda asing yang tercampur dengan air kelapa, seperti misalnya sisa sabut. Penyaringan yang lebih
baik apabila dilakukan dengan menggunakan kain penyaring. b.
Penambahan gula pasir dan urea Ketersediaan karbohidrat dan protein yang terdapat dalam air kelapa belum
mencukupi kebutuhan untuk pembentukan nata, kedalam air kelapa tersebut perlu ditambahkan gula pasir 10 dan urea 0,5.
Jenis sumber karbon bisa berupa bahan seperti misalnya glukosa, laktosa, fruktosa. Demikian juga dengan jenis sumber nitrogen yang digunakan dapat berupa
Universitas Sumatera Utara
nitrogen organik seperti misalnya protein, maupun nitrogen anorganik seperti misalnya ammonium fosfat, ammonium sulfat, dan urea.
c. Perebusan
Perebusan dilakukan sampai mendidih dan dipertahankan selama 5 – 10 menit untuk meyakinkan bahwa mikroba kontaminan telah mati, dan juga menyempurnakan
pelarutan gula pasir yang ditambahkan. d.
Penambahan cuka Tujuan penambahan cukaasam asetat adalah untuk menurunkan pH air kelapa dari
sekitar 6,5 sampai mencapai pH 4,3. Kondisi pH 4,3 merupakan kondisi optimal bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum.
e. Pendinginan
Pendinginan paling baik dilakukan dengan cara membiarkan cairan dalam nampan selama satu malam. Hal ini sekaligus untuk mengecek ada tidaknya kontaminan yang
tumbuh pada cairan. 2. Inokulasi, fermentasi, dan pengendaliannya
a. Pemberian bibit inokulasi
Pemberian bibit dilakukan apabila campuran air kelapa, urea, dan asam asetatcuka telah benar-benar dingin. Bila pemberian bibit dilakukan pada waktu cairan air kelapa
masih dalam keadaan panas atau hangat, maka bibit nata dapat mengalami kematian, sehingga proses fermentasi tidak bisa berlangsung.
b. Fermentasi atau pemeraman
Campuran air kelapa yang sudah diberi bibit, dibiarkan selama 14 hari agar terjadi
proses fermentasi dan terbentuklah nata de coco Pambayun R.,2002.
2.3.2 Fermentasi nata de coco