Icek Ajzen dan Martin Fishbein 1980 dalam Brehm dan Kassin 1990 yang mengemukakan theory of reasoned action Teori Tindakan Beralasan bahwa:
1. Manusia umumnya melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal 2. Bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada, dan
3. Secara eksplisit maupun emplisit manusia memperhitungkan implikasi
tindakan m ereka .
Dalam penelitian ini nantinya dapat melihat dengan adanya berbagai pilihan tersedia dalam menunaikan zakat sehingga terdapat preferensi dalam memilih
institusi pembayaran zakat.
2.8 Institusi Zakat
Institusi zakat merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang pengelolaan dana zakat Model penyaluran zakat, infaq dan sadaqah Muhammad,
2006. Definisi pengelolaan zakat menurut UU no. 38 tahun 1999 adalah kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
Menurut Ridwan2005, institusi zakat mempunyai dua fungsi,yakni: 1.
Sebagai Perantara Keuangan Amil berperan menghubungkan antara pihak muzakki dan mustahiq. Sebagai
perantara keuangan amil dituntut unutk menerapkan azas trust kepercayaan. Sebagaimana layaknya lembaga keuangan yang lain. Azas kepercayaan menjadi
syarat mutlak yang harus dibangun.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemberdayaan
Fungsi ini sesungguhnya untuk mewujudkan misi pembentukan amil, yakni bagaimana masyarakat wajib zakatmuzakki menjadi lebih berkah rezekinya dan
ketentraman kehidupannya menjadi terjamin.Selain itujuga masyarakat penerima zakat mustahiq tidak selamanya tergantung dengan pemberian bahkan
diharapkan dalam jangka panjang dapat berubah menjadi muzakki baru. Selain itu juga terdapat tanggung jawab dan cara kerja badan amil zakat di
semua tingkat sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan tugasnya masing-masing badan amil zakat di
semuatingkatan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan masing-masing, serta melakukan konsultasi dan memberikan
informasi antar badan amil zakat disemua tingkatan Pasal 15 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2003 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
2. Setiap pemimpin satuan organisasi dilingkungan badan amil zakat, bertanggung jawab memimpin dan menguruskan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan Pasal 16 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun
2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
Universitas Sumatera Utara
3. Setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan badan amil zakat, wajib mengikuti dan mematuhi ketentuan, ia juga bertanggung jawab kepada atasan
masing-masing. Ia juga mesti menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya Pasal 17 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
4. Setiap ketua divisibidangseksi urusan badan amil zakat, menyampaikan laporan kepada ketua badan amal zakat melalui sekretaris. Sekretaris
mengumpul laporan-laporan, menyusun laporan-laporan berkala badan amil zakat Pasal 18 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
373
Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Z akat
5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan badan amil zakat, wajib diolah
dan digunakan sebagai bahan untuk m enyusun laporan lebih lanjut
dan untuk memberikan arahan kepada bawahannya Pasal 19 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2003 tentang
Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
6. Setiap pimpinan satuan organisasi badan amil zakat, dibantu oleh kepada satuan organisasi badan amil zakat dibawahnya. Dalam membimbing
bawahan, maka masing-masing wajib mengadakan musyawarah berkala
Universitas Sumatera Utara
Pasal 20 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat
7. Dalam melaksanakan tugasnya badan amil zakat memberikan laporan tahunan kepada pemerintah sesuai dengan tingkatnya Pasal 31 Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat
2.9 Macam Macam Institusi Zakat