satunya adalah lembaga takmir masjid.Takmir masjid merupakan perkumpulan jama’ah disekitar masjid yang membentuk suatu wadah organisasi di masjid
Sunaryo,2009. Takmir Masjid yang sering dijumpai di masyarakat Indonesia adalah merupakan organisasi ke-Islam-an yang bertempat di Masjid yang
berfungsi untuk menjaga, melindungi, melestarikan, dakwah, serta menampung segala keluhan-keluhan masalah keagamaan masyarakat,tak terkecuali dalam
menampung I’tikad baik dari penduduk dalam mengeluarkan zakat, seperti mengatur sirkulasi atau penyaluran benda zakat terhadap mustahiq secara merata
dan adil.Biasa organisasi ini disebut dengan REMAS remaja masjid.
2.10 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis
baca diantaranya: Penelitian yang dilakukan oleh Gamsir Bachmid, Ubud Salim, Armanu dan
Djumahir pada tahun 2012, dengan judul Perilaku Muzakki dalam membayar zakat maal Studi fenomenologi pengalaman muzakki di Kota Kendari, pada
penelitian ini dijelaskan bahwa memperluas manfaat mashlahah zakat adalah tujuan utama dari perilaku muzakki, dan ditentukan oleh keberadaan lembaga
pengelola yang dipercaya. Penelitian yang dilakukan oleh Hasti Ernawati pada tahun 2010 lalu dengan
judul Zakat Sebagai Sarana Pengentas Kemiskinan Studi kasus di lembaga Amil zakat “Bina Umat Mandiri” kabupaten Ngawi, menunjukkan bahwa hasil
penelitian tentang manajemen pengelolaan Lembaga Amil Zakat “Bina Umat
Universitas Sumatera Utara
Mandiri” Kabupaten Ngawi adalah menggunakan sistem open
managementmanajemen terbuka, yaitu pemasukan dan pengeluaran dana zakat dapat diketahui langsung oleh masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Didin Hafidhudin pada tahun 2011 dengan judul, Peran Strategis Organisasi Zakat dalam Menguatkan Zakat di Dunia,
menunjukkan bahwa optimalisasi zakat di tingkat nasional maupun internasional, baik pengumpulan, pendayagunaan, dan pendistribusiannya akan memberikan
kontribusi secara nyata dalam rangka penguatan zakat di dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Mila Sartika pada tahun 2008 dengan judul
Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, menunjukkan bahwa adanya pengaruh
yang signifikan antara jumlah dana yang disalurkan zakat terhadap pendapatan mustahiq benar – benar mempengaruhi pendapatan mustahiq, dengan kata lain
semakin tinggi dana yang disalurkan maka akan semakin tinggi pula pendapatan mustahiq.
Penelitian yang dilakukan oleh Multifiah pada tahun 2009 dengan judul Pengaruh Zakat, Infaq, Sadaqah ZIS Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga
Miskin, menunjukkan bahwa hasil analisis dan pengamatan secara kualitatif menyebabkan pengaruh yang tidak signifikan karena kecilnya dana yang
diberikan dalam bentuk masing – masing jenis bantuan, bantuan bersifat parsial, monitoring yang lemah, dan inkonsistensi perilaku mustahiq.
Penelitian yang dilakukan oleh Hairunnizam Wahid, Mohd. Ali Mohd. Noor Sanep Ahmad dengan judul Kesedaran Membayar Zakat: Apakah Faktor
Penentunya? pada tahun 2005 ini menunjukkan hasil analisis ekonometrik bahwa
Universitas Sumatera Utara
faktor kepuasan oleh institusi zakat adalah signifikan mempengaruhi pembayaran zakat. Beberapa cadangan juga diutarakan untuk membantu meningkatkan
kesedaran pembayar zakat terhadap tanggung jawab mereka dalam membayar zakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Ali Muktiyanto dan Hendrian pada tahun 2008 dengan judul Zakat Sebagai Pengurang Pajak, menyimpulkan bahwa
sebagian besar pembayar zakat 88,68 juga merupakan pembayar pajak. Lebih dari 52 masyarakat tidak mengetahui bahwa zakat digunakan sebagai pengurang
penghasilan kena pajak dan pembayaran zakat cenderung tidak melalui BAZ atau LAZ karena aspek kepercayaan dan keyakinan.Serta dari segi pengakuntansian
zakat sebagai pengurang pajak, sebagian besar menerapkannya secara keliru, yaitu zakat sebagai pengurang pajak terutang yang sesungguhnya adalah sebagai
pengurang pendapatan kena pajak.Akhirnya masyarakat berharap zakat diposisikan sebagai pengurang pajak terutang bukan sebagai beban.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhaili Sarif dan Nor Azzah Kamri pada tahun 2009 dengan judul A Theoritical Discussion of Zakat for Income
Generation and It’s Fiqh Issues menunjukkan bahwa zakat merupakan kewajiban agama yang harus dipenuhi sesuai dengan prinsip – prinsip syariah untuk
meningkatkan pendapatan dimana zakat didistribusikan kepada penerima yang memenuhi syarat untuk meningkatkan pendapatan mereka sehingga bisa mandiri
dalam jangka waktu tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Saifuddin pada tahun 2011 dengan judul
Peranan Badan Amil Zakat Berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat Sumatera Utara Studi Pada Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara, menunjukkan bahwadalam pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat
Daerah Sumatera Utara terdapat beberapa kendala yang dihadapi, yaitu persepsi yang keliru dari sebagian masyarakat muslim terhadap pemahaman zakat fitrah
dan zakat maal harta, kekurangan sumber daya manusia SDM, masalah ketidakpercayaan muzakki terhadap Badan Amil Zakat Daerah Sumatera
Utara.Untuk mengatasi kendala – kendala yang dihadapi, Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara telah melakukan beberapa upaya, diantaranya adalah
melakukan sosialisasi arti pentingnya zakat kepada masyarakat melalui gerakan sadar zakat,melakukan perekrutan petugas amil dan relawan secara terbuka,
pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara didasari amanah kejujuran, transparan keterbukaan, dan profesional serta keuangannya
di audit oleh akuntan publik independen, meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya dan meningkatkan publikasi ke mustahiq dan muzakki dengan
cara meningkatkan kegiatan – kegiatan sosial di tengah – tengah masyarakat. Penelitian yang di lakukan oleh Irfan Syauqi Beik pada tahun 2009 dengan
judul Analisis Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan: Studi Kasus Dompet Dhuafa Republika menunjukkan bahwa zakat mampu mengurangi jumlah dan
persentase keluarga miskin, serta mengurangi kedalaman dan keparahan kemiskinan.
Universitas Sumatera Utara
2.11 Kerangka Konseptual