Menghargai Sesama [Pembelajaran Karakter] Bab iv. implementasi pend. karakter dalam sejarah

Hidup orang pergerakan kemerdekaan tidaklah mudah. Hidup mereka terus diawasi oleh Politieke Inlichtingen Dienst PID yang dianggap sebagai polisi rahasia yang mengawasi orang-orang pergerakan. Di negeri Belanda, orang-orang yang terlibat dalam pergerakan Nasionalhidupnya akan dipersulit pemerintah colonial. Bagi anak pegawai colonial, maka si orangtua mendapat perintah untuk mengehentikan kiriman biaya hidup maupun biaya kuliah. Betapa rasa cinta kemerdekaan itu begitu mahal ongkosnya. Karenanya sangat penting bagi orang Indonesia untuk menghargai kemerdekaan. Bentu rasa cinta pada kemerdekaan adalah menikmati kemerdekaan dengan berusaha memperbaiki kehidupan masyarakat secara umum kearah yang lebih baik layaknya Negara merdeka. Dalam konstitusi Negara Indonesia yang begitu dibela sampai mati, Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Indonesia yang merdeka adalah Mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ciri bangsa merdeka selama ini hanyalah terbebasnya dari kekuasaan politis dari Negara asing. Pemahaman orang Indonesia akan kemerdekaan sendiri begitu rendah. Karena mereka hanya menganggap Indonesia sudah merdeka dari kekuasaan asing dan rasa cinta pada kemerdekaan tidak penting. Pemikiran salah itu tidak pernah mengerti bahwa kemerdekaan bukan bukan berarti bergantinya penguasa Negara yang dulunya orang asing dengan orang Indonesia asli. Mereka melupakan ketergantungan Indonesia dan kepala Negara pada pemerintah asing. Apapun bentuknya, semua ketergantungan pada Negara asing bukanlah sebuah kemerdekan. Ketergantungan hanya dimiliki oleh bangsa terjajah. Bangsa yang merdeka tidak akan tergantung pada bangsa manapun. Kemerdekaan sebuah bangsa terlihat dari kemerdekaan manusia bangsa yang bersangkutan. Bangsa itu rakyatnya pasti sejahtera dan bisa hidup sendiri tanpa tergantung pada bangsa lain. Rakyat bangsa itu tentu saja tidak sedang ataupun akan kelaparan selamanya. Rakyat bangsa itu juga tidak sedang dobodohi oleh siapa saja. Baikorlah bangsa asing maupun pemimpin bangsa tersebut. 13

M. Menghargai Sesama

13 Ibid. Menghargai orang lain adalah salah satu cara menghargai diri sendiri. Jika orang lain bisa dihargai maka orang lain akan kembali menghargai kita. Setelah itu, sikap saling menghargai pun terjalin baik. Dengan begitu konflik bisa dihindari. Sikap menghargai sesama adalah hal paling sulit bagi banyak manusia Indonesia saat ini. Dengan saling menghargai, kedamaian akan tercipta. Sikap saling menghargai perlu karena Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Selama ini pendidikan untuk menghargai orang lain lebih banyak sekedar teori di sekolah. Pelajaran untuk menghargai orang lain haruslah dilakukan dalam lingkungan yang lebih luas dimana anak berada. Orang tua yang tidak bisa menghargai orang lain, akan menularkan pada anaknya sikap yang tidak bisa menghargai orang lain juga. Orang tua adalah orang yang lebih mungkin ditiru si anak. Bagaimanapun, orangtua adalah teladan dan kebanggaan yang kadang sering selalu ingin ditiru oleh anak. Kemerdekaan Indonesia dibangun atas dasar rasa saling menghargai satu sama lain. Demi menjaga persatuan antara orang-orang Indonesia barat yang mayoritas muslim dan orang-orang Indonesia bagian timur yang diantaranya banyak yang nasrani., atau orang-orang Hindu di Bali, maka Sila Pertama dari Pancasila pun dirubuah kalimatnya. Kemudian sila pertama itu hanya berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Bentuk rasa menghargai sesama yang lain adalah menghargai orang-orang yang berbeda latar belakang etnis, keyakinan bahkan ideologi. Ini bukan sebuah jargon melainkan kebutuhan karena Indonesia adalah negeri penuh keanekaragaman. Rasa menghargai perbedaan sangat perlu untuk menyelamat Indonesia dari segala perpecahan yang bisa terjadi kapan saja. Bhinneka Tunggal Ika adalah jargon yang selalu di gaung-gaungkan. Nyatanya itu semua tingal jargon. Setiap tahun, selalu ada berita perkelahian antar kampong. Bahkan perkelahian antar pelajar juga kerap menjadi berita yang dikonsumsi publik tiap hari. Jika rasa saling menghargai itu ada, maka berita perkelahian tidak ada. Di masyarakat, masih banyak orang-orang yang hanya ingin menonjolkan kelompok atau kaumnya, dan memojokan kelompok atau kaum lain. Maksud dari semua itu adalah kelompok atau kaumnya menjadi dominant diantara banyak kelompok. Hal ini sebenarnya mental penjajah yang barbar. Nafsu berkuasa yang tinggi tanpa mengindahkan kehormatan orang lain. Keberagaman yang di miliki membuat sikap saling menghargai satu dengan yang lain begitu perlu. Menyatukan dan menjaga perasaan berbagai etnis dan keyakinan bukan hal mudah. Keberagaman bisa menjadi sebuah kekayaan yang membanggakan bagi yang bisa merespon perbedaan secara positif. Namun juga bisa menjadi malapetaka mengerikan jika rasa penghargaan pada yang berbeda tidak ada. Sikap menghargai antar umat beragama maupun antar etnis yang berbeda menjadi mutlak. Pendidikan saling menghargai begitu penting untuk diberikan sejak dini. Pendidikan untuk menghargai perbedaan ini bukan tanggungjawab sekolah semata. Melainkan melibatkan banyak elemen. Orang-orang Indonesia tentu tidakingin Indonesia bernasib seperti bekas-bekas Negara Yugoslovakia yang pecah dan hancur setelah kematian Yosef Bros Tito—Presiden Yugoslovakia yang berhasil menyatukan Negara-nagara Balkan dalam Yugoslovakia. Namun, setelah kematian Tito, persatuan itu selesai juga. Parahnya, perpecahan itu diikuti kerusuhan antar etnis yang memakan banyak korban. Masalah kerusuhan etnis maupun agama pernah dialami Indonesia satu dekade silam. Bayangan konflik antar etnis dan agama itu akan terus terjadi di Indonesia. Jadi rasa saling menghargai begitu diperlukan untuk seterusnya, tidak bisa tidak. 14

N. Cinta Damai