Mandiri [Pembelajaran Karakter] Bab iv. implementasi pend. karakter dalam sejarah

dipertanggungjawabkan setiap rupiahnya. Namun banyak pejabat yang belum bisa memberi contoh bagaimana bertanggungjawab pada uang hasil keringat rakyat Indonesia. Tanggungjawab, jika melalaikan akan berakibat fatal bagi seseirang. Dia akan memperoleh banyak sangsi, salah satunya sangsi social dengan hilangnya banyak kepercayaan padanya. Tanggungjawab adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. 10

J. Mandiri

Mandiri atau berdikari adalah sikap positif yang harus mulai dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Berdiri diatas kaki sendiri berdikari adalah hal yang terlupakan. Istilah ini begitu keras didengungkan oleh Sukarno dalam banyak pidatonya ketika dirinya menjadi Presiden Indonesia sebelum tahun 1965. Setelahnya berdikari hanya tinggal sebuah kata bagi jutaan orang Indonesia. Hanya segelintir orang yang ingat dan mengamalkannya. Ketika zaman colonial Hindia Belanda, pendidikan umumnya selalu bergantung pada pemerintah kolonial semata.. Suryadi Suryaningrat, lalu mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan universal yang segala operasional pendidikannya tidak tergantung pada pemerintah kolonial. Keberadaan Taman Siswa adalah bentuk kemandirian pendidikan bangsa Indonesia. Sekolah-sekolah Taman Siswa tidak menggantungkan diri pada dana atau anggaran pemerintah kolonial untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia. Pemerintah Kolonial pernah berusaha menghancurkan Taman Siswa dengan orodonansi sekolah liar. Untuk menjadi Negara yang merdeka sikap mandiri begitu perlu. Itulah mengapa Sukarno begitu keras menentang kelahiran Negara Malaysia yang didukung Inggris. Sukarno lebih menginginkan rakyat Malaya memerdekakan dirinya sendiri. Bahkan untuk itu, Sukarno bahakan siap untuk diam-diam mengirimkan militernya secara rahasia dan terbatas ke Malaya. Berdikari, membuat seseorang tidak bergantung pada orang lain. Dimana orang itu menjadi kuat dan mampu bersaing dengan yang lain, termasuk yang lebih kuat darinya. Sukarno adalah tokoh yang mengajarkan Indonesia sebagai bangsa mandiri. Efek kedepan dari silkap mandiri dan berdikari ini bisa membuat Indonesia sebagai bangsa Indonesia. 10 Ibid. Sayangnya, berdikari ini tinggallah wacana yang tidak lagi diingat oleh orang-orang Indonesia. Hanya sebagian kecil orang Indonesia yang berusaha untuk berusaha untuk mandiri dan berdikari. Tentu saja, ada herapan besar agar jumlah orang yang mandiri bertambah banyak. Ketergantungan menjadi hal yang tidak terhindarkan bagi Indonesia. Terutama dalam hal ekonomi. Yang paling mendasar adalah pertanian makanan pokok jutaan orang di Indonesia. Impor beras sangat merugikan petani Indonesia sejak zaman Hindia Belanda. Panen petani Indonesia dirusak dengan masuknya beras asing. Sangat penting untuk mendistribusikan dan menggunakan beras dalam negeri. Bagaimanapun, Indonesia pernah mengirim beras ke India yang pernah dilanda kelaparan sekitar tahun 1946. Ada yang menyebut bahwa beras hasil petani Indonesia sebenarnya cukup untuk mengganjal perut orang-orang Indonesia sendiri. Impor beras dari luar sendiri seperti hal yang mengada-ada. Selama ini, pemerintah seolah kurang bisa melindungi petani. Padahal dengan mendukung petani, pemerintah sebenarnya bisa mendukung gerakan mandiri dan berdikari jika para petani benar-benar dilindungi pemerintah. Mengajarkan sikap mandiri haruslah sejak dini. Dimana seorang anak diajarkan untuk bisa melakukan sendiri yang menjadi kebutuhannya. Memakai pakaiannya sendiri, mandi sendiri, makan sendiri tanpa disuapi, mengerjakan tugas pekerjaan rumahnya sendiri, dan lainnya. Mengajarkan kemandirian juga butuh proses yang tidak pendek. Mengajarkannya pun tidak hanya dengan mendoktrin, melainkan dengan keteladanan. Seorang kakak yang mandiri bisa menjadi teladan baik bagi adik-adiknya. Mengajarkan kemandirian akan lebih baik jika memulainya di kalangan keluarga. Harapannya, sikap mandiri ini akan terbawa ke sekolah dan pergaulan. Sikap mandiri membuat anak tidak terus bergantung pada orangtuanya. Anak mandiri akan siap, bahkan lebih siap untuk menghadapi dunia yang pernuh persaingan. Sikap mandiri bisa melahirkan sikap kreatif juga. Karena tidak mau tergantung pada orang lain, maka pikiran orang yang mandiri adalah berusaha memenuhi kebutuhan dengan tidak menggantungkan diri pada yang sudah melainkan dengan terobosan baru. Sikap mandiri yang melahirkan terobosan baru dan menciptakan sumber hidup yang baru ini yang diinginkan oleh Sukarno. Jika sikap mandiri dan berdikari ini bisa dimiliki bangsa Indonesia, maka Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat dan tidak perlu sedikitpun bergantung pada Negara lain. Derajat dan nasib bangsa Indonesia secara ekonomis pun bisa maju. 11

K. Kesetiakawanan