d. Des- 2015 Hasil Analisis HA

B. Karakteristik Terlapor Berdasarkan HA

 Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2016 yang berjumlah sebanyak 103 HA, mayoritas terlapor HA proaktif adalah perorangan 52,4 persen atau sebanyak 54 HA.  Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA proaktif selama tahun 2016 bernominal di atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 70,4 persen atau sebanyak 69 HA.  Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 59,2 persen. Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

s.d. Des- 2015

Nov-2016 Des-2016 Tahun 2016 s.d. Des- 2016 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perorangan 13 90 3 8 54

52.4 -38.5

-38.5 -40.0 Ø Laki-Laki 10 74 2 6 48 46.6 -40.0 -40.0 -35.1 Ø Perempuan 3 16 1 2 6 5.8 -33.3 -33.3 -62.5 Non PeroranganKorporasi 8 20 4 2 49

47.6 -75.0

-75.0 145.0 Total HA Proaktif 21 110 7 10 103 100.0 -52.4 -52.4 -6.4 Kategori Terlapor Jumlah HA Distribusi Tahun 2016

s.d. Des-2016 Perkembangan Des-2016

Dalam Persen Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA Januari 2016 s.d. Desember 2016 Dibawah Rp1 Miliar 12.2 12 Rp1 Miliar - Rp2 Miliar 6.1 6 Rp2 Miliar - Rp3 Miliar 3.1 Rp3 Miliar - Rp4 Miliar 3.1 3 Rp4 Miliar - Rp5 Miliar 5.1 Di atas Rp 5 Miliar 70.4 UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “etiap Ora g adalah ora g perseora ga atau Korporasi.  Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif Menurut Locus Tempat Kejadian Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Desember 2016 Des-2015 Tahun 2015

s.d. Des- 2015

Nov-2016 Des-2016 Tahun 2016 s.d. Des- 2016 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nanggroe Aceh Darussalam 0.0 n.a. n.a. n.a. Sumatera Utara 1 4 3.9 n.a. n.a. 300.0 Sumatera Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Sumatera Selatan 1 1 1.0 n.a. n.a. 0.0 Bengkulu 0.0 n.a. n.a. n.a. Jambi 0.0 n.a. n.a. n.a. Riau 2 0.0 n.a. n.a. -100.0 Kepulauan Riau 1 0.0 n.a. n.a. -100.0 Lampung 0.0 n.a. n.a. n.a. Kep Bangka Belitung 0.0 n.a. n.a. n.a. Banten 3 1 1.0 n.a. n.a. -66.7 DKI Jakarta 18 82 5 5 61 59.2 -72.2 -72.2 -25.6 Jawa Barat 2 1 1 7 6.8 n.a. n.a. 250.0 Jawa Tengah 1 5 3 2.9 -100.0 -100.0 -40.0 Jawa Timur 2 1 5 4.9 n.a. n.a. 150.0 DI Yogyakarta 2 1.9 n.a. n.a. n.a. Bali 1 1 1.0 n.a. n.a. 0.0 Nusa Tenggara Barat 1 1.0 n.a. n.a. n.a. Nusa Tenggara Timur 0.0 n.a. n.a. n.a. Maluku 2 1.9 n.a. n.a. n.a. Maluku Utara 0.0 n.a. n.a. n.a. Kalimantan Barat 1 2 1.9 n.a. n.a. n.a. Kalimantan Timur 2 5 4.9 n.a. n.a. 150.0 Kalimantan Tengah 1 1.0 n.a. n.a. n.a. Kalimantan Selatan 3 2 1.9 n.a. n.a. -33.3 Sulawesi Utara 1 1 1 1 1.0 0.0 0.0 0.0 Sulawesi Selatan 1 2 1 1.0 -100.0 -100.0 -50.0 Sulawesi Tengah 1 0.0 n.a. n.a. -100.0 Sulawesi Tenggara 0.0 n.a. n.a. n.a. Sulawesi Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Gorontalo 0.0 n.a. n.a. n.a. Papua 1 2 3 2.9 n.a. n.a. 200.0 Papua Barat 0.0 n.a. n.a. n.a. Total HA Proaktif 21 110 7 10 103 100.0 -52.4 -52.4 -6.4 Propinsi Jumlah HA Distribusi Tahun 2016

s.d. Des-2016 Perkembangan Des-2016

Dalam Persen Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus tempat kejadian dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.