A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Desember 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK
kepada PPATK sebanyak 4.401 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 220 laporanhari 1 bulan = 20 hari.
Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 5,7 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih
rendah 12,5 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Desember 2015 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Desember 2016 mencapai sebanyak 302.035
LTKM atau bertambah 19,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 238.111 LTKM, atau secara
rata-rata tahunan meningkat 396,7 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. Desember
2016 tercatat
sebanyak 369
PJK telah
menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 52,5 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank,
sedangkan 47,5 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta
50,5 persen, Jawa Barat 11,1 persen, dan Jawa Timur 7,9 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,7 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari
2016 s.d. Desember 2016 adalah perorangan, sedangkan 8,3 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas
terlapor perorangan adalah Laki-laki 64,2 persen, dengan pekerjaan
utama sebagai
PengusahaWiraswasta 30,3 persen, serta sebagian besar berada pada usia produktif
antara 30-60 tahun 69,7 persen. Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. Desember 2016,
diketahui bahwa hanya sebanyak 27,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak
pidana, dan selebihnya sebanyak 72,9 persen LTKM tidak terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana
Asal yang dominan adalah Penipuan 49,9 persen, Korupsi 21,5 persen, dan Perjudian 6,7 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Desember 2016
Des-2015 Kumulatif
s.d. Des- 2015
Nov-2016 Des-2016
Kumulatif s.d. Des-
2016 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Bank 36,309
70,975 2,803
26,567 2,748
2,372 25,500
123,042 159,351
149
Ø Bank Umum
36,022 70,408
2,740 25,944
2,705 2,324
24,808 121,160
157,182 109
¤ Bank Milik Negara 11,096
29,311 1,397
10,866 1,221
1,331 10,023
50,200 61,296
4 ¤ Bank Swasta
12,540 33,601
1,129 12,702
1,110 767
11,763 58,066
70,606 57
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614
4,543 124
1,441 309
143 1,975
7,959 16,573
28 ¤ Bank Asing
2,615 1,566
47 446
39 50
580 2,592
5,207 11
¤ Bank Campuran 1,157
1,387 43
489 26
33 467
2,343 3,500
9 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
567 63
623 43
48 692
1,882 2,169
40
Non Bank 27,615
61,876 2,227
30,166 1,920
2,029 23,027
115,069 142,684
220
Ø Pasar Modal
1,088 2,201
27 437
145 156
820 3,458
4,546 33
Ø Asuransi
2,939 12,920
371 4,672
237 322
3,267 20,859
23,798 36
Ø Dana Pensiun
1 13
13 14
1 Ø
Lembaga PembiayaanLeasing 1,435
22,960 1,002
14,002 273
266 6,324
43,286 44,721
25 Ø
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
22,122 21,179
647 8,738
755 883
6,915 36,832
58,954 69
Ø Money RemittanceKUPU
30 2,462
170 2,249
379 297
4,742 9,453
9,483 37
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi 85
10 52
131 105
939 1,076
1,076 16
Ø Koperasi
69 16
2 87
87 1
Ø Penyelenggara E-Money
5 5
5 2
Ø Lainnya
Total LTKM 63,924
132,851 5,030
56,733 4,668
4,401 48,527
238,111 302,035
369 Tahun 2016
Jenis PJK Pelapor Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 s.d. Oktober
2010 Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011 Jumlah Jan
2003 s.d. Des-2016
Jumlah PJK Pelapor 2016 s.d. Des-2016
Tahun 2011-2014
Tahun 2015 Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Desember 2016 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Desember 2016.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,367 9,678
1,327 432
391 314
576 3,477
2 7,214
6,139 1,576
179 15
39,685
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU