Nota Kesepahaman MoU Untuk Buletin Statistik APUPPT vol 82 - Desember 2016

R I N G K A S A N S T A T I S T I K L A P O R A N T R A N S A K S I Periode Januari 2003 s.d. Desember 2016: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Desember 2016 sebanyak 39.393.101 Laporan. A. LTKM = 302.035 Laporan, bertambah 19,1 persen dibanding posisi Desember 2015. B. LTKT = 21.107.554 Laporan, bertambah 15,0 persen dibanding posisi Desember 2015. C. LTPBJ = 147.068 Laporan, bertambah 40,3 persen dibanding posisi Desember 2015. D. LPUT = 21.224 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan. E. LTKL = 17.815.220 Laporan LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014. Tahun 2016 s.d. Desember 2016: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 8.906.011 Laporan atau naik 5,0 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2015 c-to-c. A. LTKM = 48.527 Laporan, turun 14,5 persen c-to-c. B. LTKT = 2.759.658 Laporan, naik 23,9 persen c-to-c. C. LTPBJ = 42.212 Laporan, turun 0,0 persen c-to-c. D. LPUT = 7.304 Laporan, naik 40.477,8 persen c-to-c. E. LTKL = 6.048.310 Laporan, turun 1,8 persen c-to-c. Desember 2016: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 706.930 Laporan, atau turun 9,9 persen dibandingkan November 2016 m-to-m, atau turun 6,1 persen dibandingkan Desember 2015 y-on-y. A. LTKM = 4.401 Laporan, turun 5,7 persen m-to-m, atau turun 12,5 persen y-on-y. B. LTKT = 260.390 Laporan, naik 9,5 persen m-to-m, atau naik 26,4 persen y-on-y. C. LTPBJ = 3.147 Laporan, turun 6,1 persen m-to-m, atau turun 20,3 persen y-on-y. D. LPUT = 0 Laporan. E. LTKL = 438.992 Laporan, turun 18,5 persen m-to-m, atau turun 18,4 persen y-on-y. H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N Periode Januari 2003 s.d. Desember 2016: Hasil Analisis tidak termasuk Hasil Pemeriksaan yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Desember 2016 sebanyak 3.703 HA yang terkait dengan 9.777 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.922 HA yang terkait dengan 4.893 LTKM. - Inquiry = 1.781 HA yang terkait dengan 4.884 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis IHA = 1.400 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 109 HA yang terkait dengan 271 LTKM. D. HP yang disampaikan ke PenyidikKementerianLembaga Terkait = 86 Laporan. Tahun 2016 s.d. Desember 2016: HA yang disampaikan ke Penyidik selama Desember 2016 sebanyak 435 HA yang terkait dengan 435 LTKM.

A. HA - Proaktif = 103 HA yang terkait dengan 103 LTKM.

- Inquiry = 332 HA yang terkait dengan 332 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis IHA = 334 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 25 HA.

D. HP yang disampaikan ke PenyidikKementerianLembaga Terkait = 19 Laporan.

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

LTKM LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.  Selama Desember 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.401 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 220 laporanhari 1 bulan = 20 hari. Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 5,7 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih rendah 12,5 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Desember 2015 y-on-y.  Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Desember 2016 mencapai sebanyak 302.035 LTKM atau bertambah 19,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.  Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 238.111 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 396,7 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.  Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 369 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 52,5 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 47,5 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 50,5 persen, Jawa Barat 11,1 persen, dan Jawa Timur 7,9 persen.  Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,7 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2016 s.d. Desember 2016 adalah perorangan, sedangkan 8,3 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki 64,2 persen, dengan pekerjaan utama sebagai PengusahaWiraswasta 30,3 persen, serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun 69,7 persen.  Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. Desember 2016, diketahui bahwa hanya sebanyak 27,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 72,9 persen LTKM tidak terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 49,9 persen, Korupsi 21,5 persen, dan Perjudian 6,7 persen. LAPORAN TRANSAKSI UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 : Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri. Pasal 1 Angka 5 : Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga erasal dari hasil ti dak pida a.