d. Des- 2015 d. Oktober 2010

C. Laporan Pembawaan Uang Tunai LPUT

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.  Selama Desember 2016, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan KPBC Pontianak - Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.  Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Desember 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Desember 2016 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam 59,4 persen.  Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Desember 2016, tercatat terjadi 272 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 50,4 persen atau 137 Laporan. Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Desember 2016 Des-2015 Kumulatif

s.d. Des- 2015

Nov-2016 Des-2016 Kumulatif s.d. Des- 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ø Batam 2,683 1,612 1 3,595 5,208 7,891 Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 201 3,556 9,986 12,852 Ø Bandung 3 4 4 7 Ø Tanjung Balai Karimun 27 1 7 2 36 36 Ø Tj. Pinang 97 15 2 17 114 Ø Ngurah Rai Denpasar 50 73 2 108 183 233 Ø Dumai 1 4 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 2 9 Ø Teluk Nibung 1 1 Ø Medan 3 1 1 2 5 Ø Balikpapan 2 1 3 3 Ø Pontianak 1 1 2 4 4 Ø Pekanbaru 1 1 2 2 Ø Semarang Tj. Emas 1 2 2 3 6 6 Ø Lombok 12 12 12 Ø Palembang 1 1 2 2 Ø Yogyakarta 2 2 4 4 Ø Mataram 3 1 1 5 5 Ø Entikong 1 1 3 4 4 Ø Kuala Namu 1 15 15 15 Ø Juanda 14 14 14 Total LPUT 5,711 8,191 4 18 202 7,304 15,513 21,224 Lokasi Pelaporan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011 Jumlah Jan 2006 s.d. Des-2016 Tahun 2011- 2014 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 s.d. Oktober 2010 Tahun 2015 Jumlah Tahun 2016 Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. UU TPPU Pasal 34 Ayat 1 : “etiap ora g ya g e a a ua g tu ai dalam mata uang rupiah danatau mata uang asing, danatau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Je deral Bea da Cukai. Pasal 35 Ayat 1 : “etiap ora g ya g tidak e eritahukan pembawaan uang tunai danatau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat 1 dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10 sepuluh perseratus dari seluruh jumlah uang tunai danatau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah . Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Desember 2016 7,891 12,852 7 36 114 233 5 9 1 5 3 4 2 6 12 2 4 5 4 15 14 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang Tj. Emas Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2012 s.d. Desember 2016 8,971 12,432 13,902 13,920 21,224 2,027 3,461 1,470 18 7,304 38.6

11.8 0.1

52.5 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000 2012 2013 2014 2015 2016 Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 - Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Desember 2016.