C. Laporan Pembawaan Uang Tunai LPUT
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT
dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Desember 2016, tidak terdapat penambahan LPUT
yang disampaikan KPBC Pontianak - Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Desember 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK
sejak Januari 2006 s.d. Desember 2016 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal
dari Soekarno Hatta dan Batam 59,4 persen.
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga
Desember 2016, tercatat terjadi 272 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan
lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak
50,4 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Desember 2016
Des-2015 Kumulatif
s.d. Des- 2015
Nov-2016 Des-2016
Kumulatif s.d. Des-
2016
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Ø Batam 2,683
1,612 1
3,595 5,208
7,891 Ø Soekarno Hatta
2,866 6,430
201 3,556
9,986 12,852
Ø Bandung 3
4 4
7 Ø Tanjung Balai Karimun
27 1
7 2
36 36
Ø Tj. Pinang 97
15 2
17 114
Ø Ngurah Rai Denpasar 50
73 2
108 183
233 Ø Dumai
1 4
4 5
Ø Teluk Bayur 7
2 2
9 Ø Teluk Nibung
1 1
Ø Medan 3
1 1
2 5
Ø Balikpapan 2
1 3
3 Ø Pontianak
1 1
2 4
4 Ø Pekanbaru
1 1
2 2
Ø Semarang Tj. Emas 1
2 2
3 6
6 Ø Lombok
12 12
12 Ø Palembang
1 1
2 2
Ø Yogyakarta 2
2 4
4 Ø Mataram
3 1
1 5
5 Ø Entikong
1 1
3 4
4 Ø Kuala Namu
1 15
15 15
Ø Juanda 14
14 14
Total LPUT 5,711
8,191 4
18 202
7,304 15,513
21,224
Lokasi Pelaporan Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011 Jumlah Jan 2006 s.d.
Des-2016 Tahun 2011-
2014 Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 s.d. Oktober
2010 Tahun 2015
Jumlah Tahun 2016
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat 1 :
“etiap ora g ya g e a a ua g tu ai
dalam mata uang rupiah danatau mata uang
asing, danatau
instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek
perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro
paling sedikit
Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah atau yang nilainya
setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah
pabean Indonesia
wajib memberitahukannya
kepada Direktorat
Je deral Bea da Cukai. Pasal 35 Ayat 1 :
“etiap ora g ya g tidak e eritahukan
pembawaan uang tunai danatau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 ayat 1 dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10
sepuluh perseratus dari seluruh jumlah uang tunai danatau instrumen pembayaran
lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta
rupiah .
Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Januari 2006 s.d. Desember 2016
7,891 12,852
7 36
114 233
5 9
1 5
3 4
2 6
12 2
4 5
4 15
14
2,000 4,000
6,000 8,000
10,000 12,000
14,000 Batam
Soekarno Hatta Bandung
Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang
Ngurah Rai Denpasar Dumai
Teluk Bayur Teluk Nibung
Medan Balikpapan
Pontianak Pekanbaru
Semarang Tj. Emas Lombok
Palembang Yogyakarta
Mataram Entikong
Kuala Namu Juanda
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT
Januari 2012 s.d. Desember 2016
8,971 12,432
13,902 13,920
21,224
2,027 3,461
1,470 18
7,304 38.6
11.8 0.1
52.5
4,000 8,000
12,000 16,000
20,000 24,000
2012 2013
2014 2015
2016 Kumulatif LPUT
LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Desember 2016.