Tabel 16 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi s.d. Desember 2016
Des-2015 Tahun 2015
s.d. Des-2015 Nov-2016
Des-2016 Tahun 2016
s.d. Des-2016 m-to-m
y-on-y c-to-c
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
DKI JAKARTA 20
232 5
9 147
44.0 -55.0
-55.0 -36.6
SUMSEL 3
73 4
92 27.5
33.3 33.3
26.0 JAWA BARAT
6 76
3 35
10.5 -100.0
-100.0 -53.9
BANTEN 2
15 1
13 3.9
-100.0 -100.0
-13.3 RIAU
10 2
10 3.0
n.a. n.a.
0.0 JAWA TIMUR
4 33
8 2.4
-100.0 -100.0
-75.8 SUMUT
10 4
1.2 n.a.
n.a. -60.0
JAMBI 2
3 0.9
n.a. n.a.
50.0 SUMBAR
5 3
0.9 n.a.
n.a. -40.0
SULTENG 1
3 0.9
n.a. n.a.
200.0 KALTIM
2 0.6
n.a. n.a.
n.a. DIY
1 1
2 0.6
n.a. n.a.
100.0 KEPRI
2 1
2 0.6
n.a. n.a.
0.0 JAWA TENGAH
1 12
1 2
0.6 -100.0
-100.0 -83.3
LAMPUNG 10
2 0.6
n.a. n.a.
-80.0 BALI
3 1
1 0.3
n.a. n.a.
-66.7 KEP BABEL
3 1
0.3 n.a.
n.a. -66.7
SULTRA 1
1 0.3
n.a. n.a.
0.0 NAD
1 1
0.3 n.a.
n.a. 0.0
SULSEL 4
1 0.3
n.a. n.a.
-75.0 KALTENG
5 1
0.3 n.a.
n.a. -80.0
NTT 0.0
n.a. n.a.
n.a. SULBAR
0.0 n.a.
n.a. n.a.
MALUKU 0.0
n.a. n.a.
n.a. PAPUA
0.0 n.a.
n.a. n.a.
KALBAR 0.0
n.a. n.a.
n.a. KALSEL
1 0.0
n.a. n.a.
-100.0 GORONTALO
0.0 n.a.
n.a. n.a.
SULUT 0.0
n.a. n.a.
n.a. NTB
1 0.0
n.a. n.a.
-100.0 BENGKULU
1 0.0
n.a. n.a.
-100.0
Total LPT 36
502 13
15 334
100.0 -58.3
-58.3 -33.5
Jumlah LPT Distribusi
Tahun 2016
s.d. Des-2016 Perkembangan Des-2016
Dalam Persen Propinsi Kantor PJK
Penunda Transaksi
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi s.d. Desember 2016
Des-2015 Tahun 2015
s.d. Des-2015 Nov-2016
Des-2016 Tahun 2016
s.d. Des-2016 m-to-m
y-on-y c-to-c
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Pertimbangan 1 dan 2 4
33 2
1 40
12.0 -75.0
-75.0 21.2
Pertimbangan 1 dan 3 1
1 0.3
n.a. n.a.
0.0 Pertimbangan 2 dan 3
1 9
2 0.6
-100.0 -100.0
-77.8 Pertimbangan 1 saja
1 100
2 2
38 11.4
100.0 100.0
-62.0 Pertimbangan 2 saja
5 82
1 2
56 16.8
-60.0 -60.0
-31.7 Pertimbangan 3 saja
4 33
14 4.2
-100.0 -100.0
-57.6 Tidak Teridentifikasi
21 244
8 10
183 54.8
-52.4 -52.4
-25.0
Total LPT 36
502 13
15 334
100.0 -58.3
-58.3 -33.5
Alasan Penundaan Transaksi Jumlah LPT
Distribusi Tahun 2016
s.d. Des-2016 Perkembangan Des-2016
Dalam Persen
Keterangan: 1 Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana; 2 Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;
3 Penguna Jasa diketahui danatau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
A. Hasil Analisis HA
Selama Desember 2016, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 37 HA dengan jumlah LTKM terkait
sebanyak 37 laporan, yang terdiri dari: o
HA Proaktif sebanyak 10 HA 27,0 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 7 laporan, dan o
HA Inquiry sebanyak 27 HA 73,0 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 37 laporan. Selama tahun 2016, PPATK telah menyampaikan kepada
Penyidik sebanyak 435 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 435 laporan, yang terdiri dari:
o
HA Proaktif sebanyak 103 HA 23,4 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 103 laporan, dan o
HA Inquiry sebanyak 332 HA 76,6 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 332 laporan. Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Desember 2016, PPATK telah
menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.272 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.667 laporan, yang terdiri dari:
o
HA Proaktif sebanyak 750 HA 33,0 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 2.042 laporan, dan o
HA Inquiry sebanyak 1.522 HA 67,0 persen dengan jumlah
LTKM terkait sebanyak 4.625 laporan. Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Desember 2016,
jumlah HA tidak termasuk Hasil Pemeriksaan yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.703 HA
dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.777 laporan, yang terdiri dari:
o
HA Proaktif sebanyak 1.922 HA 51,9 persen dengan
jumlah LTKM terkait sebanyak 4.893 laporan, dan o
HA Inquiry sebanyak 1.781 HA 48,1 persen denga jumlah
LTKM terkait sebanyak 4.884 laporan. Berdasarkan jumlah HA selama tahun 2016, dugaan tindak
pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan
dalam HA,
yaitu sebanyak
221 HA
50,8 persen. Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut meningkat sebesar 42,6 persen dibandingkan jumlah
HA selama tahun 2015 yang berjumlah sebanyak 155 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana
penipuan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya juga mengalami peningkatan sebesar 54,3 persen.
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran
informasi dengan PPATK. Selama tahun 2016, jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 334 IHA.
ANALISIS PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat 1 :
Dala ra gka elaksa aka fu gsi a alisis atau pemeriksaan laporan dan informasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat:
a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;
b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;
c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis
PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor
berdasarkan
permintaan dari
instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar
negeri; e. meneruskan informasi danatau hasil
analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri;
f. menerima laporan danatau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak
pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor
dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang;
h.
merekomendasikan kepada
instansi penegak
hukum mengenai
pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas
informasi elektronik danatau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk
menghentikan
sementara seluruh
atau sebagian Transaksi yang diketahui atau
dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j.
meminta informasi
perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan
oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang;
k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan
l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada pe yidik.