2.3. Mioma Uteri
2.3.1. Definisi Mioma Uteri
Leiomioma dikenali sebagai fibroid atau mioma merupakan proliferasi secara lokal pada sel otot polos yang dikelilingi oleh kompresi otot fiber dari
pseudokapsul. Prevalensi tertinggi adalah pada dekade yang kelima dari usia wanita, kemungkinan muncul 1 pada 4 wanita kulit putih dan 1 pada 2 wanita kulit hitam
Beckmann et al, 2010. Dalam Cunningham, F.G. et al 2005, leiomioma merupakan tumor jinak
otot polos yang sering ditemukan sewaktu kehamilan. Rice et al 1989 melaporkan sebanyak 1,4 dari lebih 6700 kehamilan merupakan komplikasi dari mioma uteri.
Sheiner et al 1989 melaporkan 1 dari 500 wanita hamil mempunyai komplikasi yang berhubungan dengan leiomioma.
Mioma sering ditemui sekitar 1 hingga 2 pada kehamilan yang didiagnosis menggunakan ultrasonografi. Risiko mioma mulai berkurang dengan peningkatan
jumlah paritas dan peningkatan usia kehamilan. Wanita dengan sekurang-kurangnya dua kehamilan cukup bulan mempunyai separuh risiko untuk mendapat mioma.
Merokok mengurangkan risiko terjadinya mioma uteri karena adanya pengurangan tingkat estrogen, dan obesitas meningkatkan risiko terjadinya mioma uteri akibat dari
peningkatan tingkat estrogen. Walaupun pengurangan risiko terjadinya mioma ada hubungannya dengan faktor pengurangan tingkat estrogen, termasuk wanita yang
kurus, merokok, dan olahraga, namun penggunaan kontrasepsi secara oral tidak ada hubungan dengan peningkatan risiko mioma uteri. Walaubagaimanapun, Nurses’
Health Study melaporkan terjadinya sedikit peningkatan risiko apabila menggunakan kontrasepsi secara oral pada usia awal remaja Speroff et al, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Faktor Risiko Mioma Uteri
Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan pertumbuhan dari fibroid, yaitu:
1. Umur:
Wanita pada umur 30-an dan 40-an sering mengalami pertumbuhan fibroid. Namun begitu, sebanyak 30 dari seluruh wanita mengalami pertumbuhan fibroid apabila
umur mereka mencapai 35 tahun. Dari hasil estimasi yang dilakukan, seramai
20 dari wanita kulit putih dan 50 dari wanita kulit hitam dengan usia di atas 30 tahun mengalami fibroid Rosenthal, 2003.
2. Riwayat keluarga:
Adanya ahli keluarga dengan fibroid meningkatkan faktor risiko. Jika ibu kepada wanita mempunyai fibroid, maka risiko yang dihadapinya sekitar 3 kali lebih tinggi
berbanding dengan tiada riwayat keluarga National Women’s Health Information Center.
3. Ras dan etnik:
Statistik menggambarkan wanita dari Afrika-Amerika mempunyai 3 hingga 5 kali lipat risiko mengalami fibroid berbanding wanita kulit
putih Shriver E.K., 2005. 4.
Obesitas: Obesitas akan menjurus kepada peningkatan BMI sekaligus meningkatkan risiko
kejadian dan perkembangan fibroid. Bieber et al, 2006 5.
Pemakanan: Makan daging yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya fibroid. Makan
makanan mengandungi sayuran hijau dapat melindungi wanita dari pertumbuhan fibroid National Women’s Health Information Center.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Karakteristik dan Klasifikasi Mioma Uteri