Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Anatomi Uterus

Mioma uteri kelihatan pada kurang lebih 1 hingga 2 wanita hamil yang didiagnosis oleh ultrasonografi. Risiko mioma berkurang dengan meningkatnya paritas dan dengan meningkatnya usia pada kelahiran terakhir. Wanita dengan sekurang-kurangnya mengalami dua kehamilan cukup bulan mempunyai separuh dari resiko mioma. Pengurangan resiko mioma uteri berasosiasi dengan faktor kurangnya kadar estrogen, bentuk badan yang kurus, merokok dan sering berolahraga Speroff et al, 2005. Mioma uteri muncul sebagai kelainan tunggal pada 2 hingga 10 pasien infertilitas. Penyebabnya kurang jelas namun tindakan terapi miomektomi dapat diusulkan pada infertilitas jangka panjang tanpa penyebab lain yang jelas. Kemungkinan abortus lebih sering terjadi dua hingga tiga kali terhadap pasien-pasien dengan mioma uteri. Jika mioma uteri merupakan satu-satunya kelainan terjadinya keguguran berulang, maka miomektomi merupakan pilihan pertama. Tindakan ini menghasilkan angka kehamilan cukup bulan sebesar 40 hingga 50 Benson et al, 2009. Mioma uteri paling sering didapati pada wanita nullipara atau yang kurang subur. Faktor keturunan juga memegang peran. Perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat degenerasi karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma Saifuddin et al, 2005. Berdasarkan uraian di atas, mioma uteri sering terjadi pada wanita usia reproduktif dengan jumlah paritas yang rendah atau nullipara. Masyarakat sekarang lebih edukasi berbanding masyarakat terdahulu, yang mementingkan keluarga berencana menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan jumlah paritas dengan mioma uteri.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan jumlah paritas dengan mioma uteri. Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan jumlah paritas dengan mioma uteri di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prevalensi mioma uteri di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2010. 2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah paritas dengan mioma uteri.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: 1. Bagi wanita yang berkeluarga: i. Penelitian ini akan memberikan informasi dalam meningkatkan pengetahuan wanita mengenai pengaruh jumlah paritas dengan mioma uteri. 2. Bagi Peneliti: i. Sebagai pengalaman berharga bagi peneliti dalam menerapkan ilmu metode penelitian dan menambah pengetahuan tentang hubungan jumlah paritas dengan mioma uteri. 3. Bagi Masyarakat: i. Memberikan informasi dan masukan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengaruh jumlah paritas dengan mioma uteri dan berkongsi ilmu pengetahuan di kalangan keluarga. 4. Bagi Institusi i. Memberikan informasi bagi sarana pelayanan kesehatan supaya dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai hubungan jumlah paritas dengan mioma uteri supaya dapat disampaikan kepada pasien dengan resiko tinggi untuk terjadinya mioma uteri. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Paritas

2.1.1. Definisi Paritas

Para adalah wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup viable Prawirohardjo et al, 2006. Paritas merupakan suatu istilah untuk menunjukkan jumlah kehamilan bagi seorang wanita yang melahirkan bayi yang dapat hidup pada setiap kehamilan Oxford Concise Medical Dictionary, 2007.

2.1.2. Klasifikasi Istilah Paritas

Menurut Cunningham et al 2005 terdapat beberapa istilah yang merujuk kepada jumlah paritas, yaitu: 1. Nullipara: seorang wanita yang tidak pernah menjalani proses kehamilan melebihi minggu ke-20. 2. Primipara: seorang wanita yang pernah melahirkan hanya sekali atau beberapa kali melahirkan janin yang hidup atau mati dengan estimasi lama waktu gestasi antara 20 atau beberapa minggu. 3. Multipara: seorang wanita yang pernah menjalani waktu kehamilan dengan sempurna 2 atau lebih dengan waktu gestasi 20 minggu atau lebih. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Penentuan Paritas

Paritas ditentukan dari jumlah kehamilan yang mencapai 20 minggu dan bukan dari jumlah bayi yang dilahirkan. Oleh itu, paritas tidak lebih besar apabila yang dilahirkan adalah janin tunggal, kembar, atau kuintuplet, atau lebih kecil apabila janin lahir mati Cunningham et al, 2005. Paritas adalah ringkasan dari riwayat kehamilan dan 2 angka digunakan untuk dokumentasi. Penambahan kedua angka ini memberi nilai untuk kehamilan sebelumnya. Sebagai contoh para 0+0 bererti tidak mempunyai riwayat kehamilan sebelumnya. Angka yang pertama merupakan jumlah angka janin yang masih hidup, ditambah dengan angka janin yang hidup selepas 24 minggu gestasi. Angka yang kedua merupakan angka kehamilan sebelum 24 minggu di mana janin tidak dilahirkan hidup Drife et al, 2004.

2.2. Anatomi Uterus

Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah advokat atau buah pear yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7,0–7,5cm, lebarnya adalah 5,25cm dan tebalnya 2,5cm. Uterus terdiri atas korpus uteri dua pertiga bagian atas dan serviks uterinya sepertiga bagian bawah Saifuddin et al, 2005. Uterus terletak di dalam kavum pelvik diantara anterior dari vesika urinaria dan posterior dari rektum. Hampir keseluruhan dinding posterior uterus diselaputi oleh serosa atau peritoneum. Bagian bawah uterus membentuk batasan bagian anterior dari kavum Douglas. Hanya bagian atas dari dinding anterior uterus yang tertutup. Bagian bawahnya menyatu dengan bagian posterior dinding vesika urinaria Cunningham et al, 2005. Universitas Sumatera Utara Uterus terdiri dari fundus uteri, korpus uteri dan serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal dan merupakan tempat di mana kedua tuba Falloppii masuk ke uterus. Korpus uteri adalah bagian yang terbesar dan rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim. Serviks uteri terdiri dari pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio dan pars supravaginalis servisis uteri adalah bagian serviks yang berada di atas vagina. Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis yang berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5cm. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum Prawirohardjo et al, 2006. Dinding uterus terdiri atas miometrium, yang merupakan otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal, yang sebelah dalam sirkuler, yang diantara kedua lapisan ini saling beranyaman. Miometrium secara keseluruhannya dapat berkontraksi dan relaksasi. Kavum uterus dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar, disebut endometrium. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan stroma yang kaya dengan pembuluh darah yang berkeluk-keluk Saifuddin et al, 2005. Arteri pada uterus masing-masing berasal dari arteri internal iliaka yang menperdarahi bagian yang meluas dari ligamen hingga ke uterus. Setiap arcuate artery akan membentuk suatu lingkaran yang menperdarahi uterus dan beranastomosis dengan arcuate artery yang lain. Sepanjang perdarahan, arteri-arteri yang kecil akan penetrasi ke bagian miometrium sehingga ke endometrium dan menghasilkan arteri spiral Kenneth, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.3. Mioma Uteri