Wanita dengan mioma subserosa dan mioma intramural tidak mempunyai risiko infertilitas walaupun subanalisis dari 4000 pasien mengarah kepada penurunan
kadar implantasi yang signifikan. Presentasi mioma submukosa menghasilkan 68 penurunan implantasi dan 73 penurunan kehamilan klinis. Ini adalah penting bagi
menunjukkan dari meta-analisis bahwa tiada makna yang signifikan dalam peningkatan infertilitas pada wanita dengan jumlah fibroid yang banyak atau lokasi
leiomioma. Kebanyakan peneliti menyokong kepada konsep fibroid dan fertilitas dengan penurunan signifikan dari lokasi anatomik submukosa kepada intramural
kepada subserosa Bieber et al, 2006.
2.3.6. Patogenesis Mioma Uteri
Mioma uteri berkembang sebagai klon sel yang abnormal hasil dari satu sel progenitor dimana tempat berlakunya mutasi. Penelitian menunjukkan bahawa
mioma uteri adalah monoklonal. Perbedaan kadar pertumbuhan menggambarkan perbedaan abnormalitas sitogenetik pada suatu tumor. Kehadiran mioma multipel
pada uterus yang sama tiada hubungan klonisasi dan setiap tumor tumbuh tidak bergantungan antara satu sama yang lain Speroff et al, 2005.
Keadaan di dalam leiomioma adalah hiperesterogenik. Konsentrasi estradiol meningkat, dan leiomioma mengandungi lebih banyak reseptor estrogen dan
progesteron. Tingkat ekspresi dari gen dan enzim aromatase meningkat pada leiomioma. Malah, tisu-tisu leiomioma menjadi hipersensitifitas terhadap estrogen
dan tidak dapat merangsang regulator untuk membatasi respon dari estrogen. Pada miometrium dan leiomioma, puncak aktivitas mitotik berlaku semasa fase luteal.
Pemberian progestational agents dengan dosis tinggi dapat meningkatkan aktivitas mitotik. Ini menunjukkan terdapat stimulus dari progesteron terhadap peningkatan
aktivitas mitotik dalam leiomioma, tetapi dalam penelitian terhadap binatang menunjukkan terdapat stimulus dan inhibisi dari pertumbuhan miometrium Speroff
et al, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi reseptor progesteron dijumpai meningkat pada leiomioma. Walaupun masih kontroversi, konsentrasi reseptor progesteron pada fibroid
meningkat sepanjang siklus menstruasi. Penemuan ini patut diberi perhatian karena siklus menstruasi yang normal akan menstimulasi peningkatan daripada reseptor
progesteron. Tiada sistem regulator di dalam fibroid sehingga konsentrasi reseptor progesteron akan tetap meningkat. Peningkatan progesteron akan meningkatkan
indeks mitotik dalam fibroid di mana potensiasi pertumbuhan fibroid sewaktu perubahan siklus hormonal dari siklus menstruasi berlaku Bieber et al, 2006.
Estrogen dan progesteron saling berinteraksi dengan growth factors yang bervariasi di dalam leiomioma untuk mempengaruhi dan menstimulasi pertumbuhan.
Epidermal growth factor EGF dan reseptornya EGF-R dapat dijumpai pada miometrium dan sel leiomioma. Menurut Maruo et al dalam Bieber et al 2006,
esterogen dapat meningkatkan produksi lokal dari EGF dalam sel leiomioma, manakala progesteron secara sinergis meningkatkan EGF-R. Faktor ini menyebabkan
meningkatnya potensi mitogenik dari sel leiomioma.
2.3.7. Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang Mioma Uteri