Memilih Penataan Lahan dan Komoditas Lahan Rawa Lebak

4.4 Memilih Penataan Lahan dan Komoditas Lahan Rawa Lebak

Lahan lebak yang telah direklamasi, kondisi airnya sudah tidak terlalu dalam. Tetapi berhubung permukaan tanah umumnya tidak rata, di beberapa tempat masih ditemukan lebak tengahan dan lebak dalam. Jika genangan/ketinggian air lebih dari 0,5 meter hingga satu meter dapat dibuat sistem caren dengan komoditas ikan, padi, dan palawija/sayuran. Ketinggian air lebih dari satu meter sebaiknya untuk retarder atau tandon air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan.

Lahan bergambut dan lahan gambut dengan ketebalan kurang dari 75 cm, dapat ditata sebagai sawah atau surjan. Padi dikembangkan pada lahan sawah dan tabukan surjan. Palawija dan sayuran dikembangkan pada guludan surjan. Gambut berketebalan lebih dari 75 cm atau kurang dari 2,5 meter digunakan untuk budidaya tanaman tahunan, dan gambut lebih dari 2,5 meter untuk budidaya tanaman kehutanan atau untuk areal kehutanan. Peternakan juga dapat dikembangkan di lahan rawa. Jenis ternak yang umumnya diusahakan diantaranya adalah Ayam, Itik, dan Sapi atau Kerbau.

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 4. Pemanfaatan dan Penataan Lahan

Tabel 9. Penataan lahan lebak dan lebak peralihan

Tipe lebak

Pola Tanam/komoditas A. Lebak dangkal/

Kondisi lahan

Penataan

Lahan

Potensial dan

Sawah

• Penanaman padi pada musim

hujan, panen menjelang kemarau (Tergenang pada

Pematang

bergambut,

• Palawija/sayuran menjelang air musim hujan

• Tanaman tahunan tidak cocok, kedalaman air di

<75 cm

karena akar menjadi busuk atas permukaan

(kecuali tanaman tertentu seperti tanah <50 cm

Ramin, Agave, dan Gelam) selama <3 bulan)

Surjan

Tabukan : Padi - padi - palawija Guludan : Padi – Palawija - palawija/ sayuran

dengan 75 cm - 150 cm saluran cacing

Ketebalan

Tegalan Tanaman perkebunan

gambut: 75 - 250 cm Gambut:

Tegalan

Tanaman kehutanan

250 - 300 cm Gambut:

Habitat

Kehutanan/konservasi/hutan lindung

>300 cm

alami

B. Lebak tengahan

(Tergenang pada

• Bertani padi menjelang musim musim hujan

Potensial,

Caren

kemarau pada caren dengan

bergambut,

• Musim kemarau tanam kedalaman air di

gambut dangkal

palawija/sayuran pada guludan atas permukan

<75 cm

• Tanaman kehutanan tanah 50 - 100

• Musim hujan budidaya ikan cm selama 3 - 6

dalam caren bulan)

• Budidaya ikan Tergenangi air

C. Lebak dalam

Retarder

• Konservasi lahan & air >100 cm, selama

air/kolam)

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 4. Pemanfaatan dan Penataan Lahan

Lahan Pasang Surut

Penataan lahan pasang surut tergantung dari tipe lahan dan tipe luapan airnya. Tanah aluvial bersulfat sebaiknya dibiarkan sebagaimana adanya, untuk kehutanan. Lahan sulfat masam potensial sebaiknya hanya dikelola kalau ada irigasi atau tersedia pintu-pintu air yang dapat dibuka dan ditutup sehingga kelembaban lahan terjamin sepanjang tahun. Jika syarat tersebut tidak ada, sebaiknya lahan sulfat masam tidak dimanfaatkan untuk budidaya pertanian.

Surjan hanya dibuat pada lahan potensial, bergambut, dan gambut hingga kedalaman kurang dari 100 cm dengan tipe genangan air B dan C. Pada lahan dengan tipe luapan D, tidak perlu dibuat surjan kecuali bila ada irigasi yang menjamin tersedianya suplai air. Bahkan di lahan seperti ini memungkinkan untuk dibuat sawah bila ada irigasi yang mencukupi. Akan tetapi Lahan dengan tipe luapan D umumnya ditata sebagai sawah tadah hujan, tegalan dan perkebunan (Tabel 10).

Gambut dengan kedalaman lebih dari 100 cm dengan tipe luapan A dan B sebaiknya untuk hutan atau tampung hujan. Demikian pula gambut dalam dan sangat dalam pada berbagai tipe luapan air. Gambut dengan ketebalan lebih dari 100 cm, pada tipe luapan C, ditata sesuai dengan ketebalan gambutnya:

a. Ketebalan antara 100 - 150 cm digunakan untuk tegalan tanaman semusim secara monokultur atau tumpang sari;

b. Ketebalan gambut antara 150 - 200 cm digunakan untuk tegalan tanaman semusim dan tanaman tahunan yang dibudidayakan secara wanatani atau monokultur. Dalam hal ini, dipilih tanaman tahunan yang tahan terhadap air tanah dangkal seperti Pisang, Kelapa, dan Jeruk;

c. Ketebalan gambut antara 200 - 250 cm digunakan untuk tanaman tahunan secara monokultur. Biasanya, piringan tanaman (bagian lahan yang ditanami selebar tajuk tanaman) dibuat puntukan-puntukan;

d. Ketebalan gambut 250 - 300 cm digunakan untuk budidaya tanaman kehutanan. Dalam hal ini, harus dipilih jenis tanaman yang toleran terhadap air tanah dangkal;

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 4. Pemanfaatan dan Penataan Lahan

e. Ketebalan gambut lebih dari 300 cm digunakan untuk tampung hujan/ kehutanan dan dibiarkan sesuai habitat alaminya.

Lahan dengan ketebalan gambut lebih dari 100 cm dan dengan tipe luapan

D, juga ditata sesuai dengan ketebalan gambutnya:

a. Ketebalan gambut 100 - 150 cm: ditata untuk (a) tegalan tanaman semusim secara monokultur atau tumpangsari; atau (b) tegalan tanaman tahunan secara monokultur atau wanatani. Tanaman tahunan dapat berupa tanaman perkebunan, buah-buahan, dan tanaman perkebunan;

b. Ketebalan gambut 150 - 250 cm: ditata untuk tegalan tanaman tahunan secara monokultur atau wanatani;

c. Ketebalan gambut 250 - 300 cm: ditata untuk budidaya tanaman kehutanan;

d. Ketebalan gambut lebih dari 300 cm digunakan untuk konservasi atau hutan lindung dan dibiarkan sebagaimana adanya.

Penataan lahan juga ditentukan oleh lapisan aluvial yang berada di bawah tanah gambut. Apa yang diuraikan di atas hanya berlaku kalau lapisan di bawah gambut adalah tanah liat atau humus. Apabila tanah di bawah gambut adalah pasir, sebaiknya tidak digunakan untuk budidaya pertanian tetapi digunakan untuk perumahan atau kehutanan. Hal ini karena gambut umumnya sangat tidak subur. Selain itu, apabila gambut sudah menipis dan habis, lahan akan menjadi padang pasir.

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Tabel 10. Penataan lahan pasang surut berdasarkan keadaan gambut dan tipe genangan air (sumber: Widjaya-Adhi, 1995, dimodifikasi)

Tipe lahan/

Pola genangan air

ketebalan gambut

AB C D

Aluvial Kehutanan

Kehutanan/ bersulfat

Kehutanan

Kehutanan

(tanaman tahan

perumahan genangan)

(pilih

tanaman tahan genangan)

Sulfat masam Sawah Sawah Surjan bertahap Kehutanan/ potensial

(tata air harus perumahan baik)

Potensial

Surjan/tegalan Tegalan bergambut

Sawah,

surjan

(hortikultur, padi gogo, palawija, tanaman tahunan)

Gambut

Tegalan/kebun dangkal

Surjan/tegalan

(hortikultur, padi <75 cm

gogo, palawija, tanaman tahunan)

Kebun (hortikultur, dangkal:

Gambut

Tegalan

padi gogo, 75 -100 cm

palawija, tanaman tahunan)

Gambut Hutan/

Tegalan: sedang

Hutan/

Tegalan:

tanaman semusim tanaman 100 – 150 cm

tampung hujan

tampung

hujan

dan tanaman

semusim dan

tahunan secara

tanaman tahunan

monokultur atau

secara monokultur

atau wanatani Gambut

wanatani.

Tegalan: sedang

tanaman 150 – 200 cm

tampung hujan

tampung

tanaman semusim

hujan

dan tanaman

tahunan (tanaman

tahunan secara

perkebunan atau

wanatani atau

kehutanan) secara

monokultur

monokultur atau wanatani

Gambut Hutan/

Tegalan tanaman dalam

Hutan/

Tegalan tanaman

tahunan secara (200 - 250 cm)

tampung hujan

tampung

tahunan secara

monokultur Gambut

hujan

monokultur

Budidaya dalam

tanaman (250 - 300 cm)

tampung hujan

kehutanan secara

kehutanan secara

monokultur atau

monokultur atau

tumpangsari Gambut

tupangsari

sangat dalam Kawasan konservasi (Hutan/tampung hujan) (>300 cm)

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut