Kualitas Air

5.2 Kualitas Air

Air memiliki kemampuan melarutkan bermacam-macam bahan kimia. Hal ini menyebabkan keberadaannya di alam berbentuk larutan yang mengandung sejumlah garam, unsur hara, senyawa organik, dan bahan kimia lain. Selain itu, air dapat menghanyutkan benda-benda padat seperti sampah dan lumpur sehingga kebedaraannya sering bercampur dengan berbagai materi kimia terlarut seperti tersebut di atas. Kualitas air untuk keperluan pertanian, ditentukan oleh kandungan kimia serta kandungan sampah dan lumpur di dalamnya.

Kualitas air ditentukan oleh dari mana sumber air tersebut berasal. Air sungai yang berasal dari dataran berbahan mineral umumnya berkualitas lebih baik (subur) karena banyak mengandung unsur-unsur hara. Sebaliknya air sungai yang berasal dari dataran berbahan organik (seperti lahan gambut) biasanya

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 5. Pengelolaan Air

berkualitas lebih jelek (tidak subur) bahkan sering menjadi masalah bagi tanaman karena mengandung senyawa-senyawa organik yang sangat masam.

Kualitas air dinilai dari parameter sifat fisik maupun kimianya. Sifat fisik bisa diamati langsung di lapangan seperti warna, kecerahan air, dan bau. Sedangkan sifat kimia ditentukan dengan analisis di laboratirium. Parameter sifat kimia yang diukur biasanya adalah Daya Hantar Listrik (DHL/konduktivitas elektrik), pH air, padatan tersuspensi, Sodium Adsorpsi Ratio (SAR), dan beberapa anion dan kation yang terkandung dalam air. Kation dalam air

biasanya berupa NH 4 , K, Ca, Mg, Na, Fe, Al, Mn; Anion berupa NO 3, PO 4, CO 3, HCO 3, SO 4 dan Cl.

Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air sebagian menguntungkan bagi tanaman dan sebagian merugikan. Air yang banyak mengandung kation-

kation seperti NH 4 , K, Ca, Mg; dan anion NO 3, PO 4, CO 3 serta unsur hara

lainnya akan menguntungkan bagi tanaman. Air di lahan gambut umumnya

miskin kation-kation (NH 4 , K, Ca, Mg,) dan kaya anion-anion ( HCO 3, dan SO 4 ) yang menyebabkan kahat unsur hara dan bersifat masam (lihat Tabel 11).

Kandungan garam-garam terlarut di air, misalnya yang mengandung unsur Na (seperti NaCl atau garam laut/garam dapur) dalam batas-batas tertentu, cukup menguntungkan karena akan menaikkan pH dan meningkatkan kejenuhan basa lahan gambut. Tetapi lebih dari itu, akan membuat tanah menjadi salin dan merugikan. Kadar garam air sungai di lahan pasang surut umumnya mengalami peningkatan di musim kemarau. Bahkan pada lahan salin peralihan, air sungai yang ketika musim hujan bersifat tawar berubah menjadi asin di musim kemarau karena adanya air laut yang mendesak (intrusi) ke arah daratan dan hulu sungai.

Beberapa tanaman seperti Kapas, Kelapa, Bakau, dan Jeruk Jepara memang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kadar garam. Sebagian lainnya seperti Kedelai, Kacang hijau, dan Kacang tanah sangat peka. Beberapa tanaman seperti Gandum, Tomat, Kubis, Selada, Jagung, Kentang, dan Sorgum memiliki toleransi yang sedang (Najiyati dan Danarti, 1996).

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 5. Pengelolaan Air

Unsur kimia lainnya yang sering terlarut dalam air di lahan gambut adalah asam-asam organik. Asam organik merupakan senyawa hasil dekomposisi gambut dalam suasana anaerob yang terlarut dalam air. Air yang banyak mengandung senyawa ini biasanya sangat asam dan berwarna hitam sehingga sering pula disebut air hitam. Penggunaan air semacam ini tidak menguntungkan bagi tanaman karena beracun dan menurunkan pH tanah.

Air limbah industri juga sering terlarut terutama dalam air sungai yang sudah melewati perkotaan. Air limbah industri adalah air sisa proses pembuatan barang-barang industri seperti tekstil, kertas (pulp), tahu, cat, dan bahan pewarna; serta kegiatan pertambangan seperi tambang emas. Umumnya

Tabel 11. Kualitas air di perairan lahan gambut bekas terbakar di sekitar Taman Nasional Berbak, Jambi

Kualitas air di perairan lahan gambut bekas terbakar SIMPANG

AIR HITAM

SUNGAI SUNGAI

PALAS RAMBUT Parameter Satuan Rawa

DATUK

DALAM

Rawa air

Rawa Perairan

gambut

tawar

gambut gambut

tergenang

tergenang

tergenang mengalir (2

(5 titik

(6 titik

(6 titik titik

pengamatan) pengamatan) Fisika

pengamatan)

pengamatan)

1. Padatan tersuspensi

2-8 34-38 2. Konduktivitas * µmhos/cm

Mg/l 6-6

700-1050 500-900

Kimia

3,30-3,51 3,35-3,49 2. Alkalinitas

ttd Ttd 3. Asiditas

Mg/lCaCO 3 Ttd

Ttd

120-220 160 4. Total Fe

1,71-4,65 4,56-6,43 5. Kalsium (Ca)

0,26-3,77 0,05-0,31 6. COD

7,5-20,0 45-74 7. Sulfat (SO 4 )

137-477 136-333 8. Kesadahan

140-240 100-140 total

Mg/lCaCO 3 280-320

20-70

9. Oksigen terlarut

1,5-5,3 3,2-4,2 Keterangan *) tingginya nilai konduktivitas (Daya Hantar Listrik) dan rendahnya nilai pH

Mg/l O2

3,7-5,6

2,8-5,7

diduga berasal dari teroksidasinya pirit, sehingga terbentuk senyawa asam sulfat yang bersifat sangat asam. Sumber : (Suryadiputra, 1998)

Panduan Pengelolaan Lahan Gambut

Bab 5. Pengelolaan Air

air semacam ini banyak mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan tanaman dan manusia yang mengkonsumsinya. Macam unsur kimianya bervariasi tergantung dari jenis industri dan prosesnya (Najiyati dan Danarti, 1996).