Open Law
2. Open Law
Openlaw adalah proyek di Berkman Center for Internet and Society di Sekolah Hukum Harvard (Harvard Law School) yang bertujuan untuk merelease pernyataan-pernyataan/argumen hukum sebuah kasus dibawah lisensi copyleft, dalam rangka untuk mendorong saran/masukan dari publik untuk perbaikan kasus
tersebut 163 . Para pengacara di Berkman Center umumnya memiliki spesialisasi dalam hal cyberlaw, seperti hacking, copyright, encryption. Berkman Center juga
memiliki hubungan yang erat dengan Electronic Frontier Foundation (EFF) 164 dan komunitas open source software.
Pada tahun 1998, salah seorang staf pengajar di Hardvard Law School, Lawrence Lessig, mendapatkan pertanyaan dari penerbit Eldritch Press untuk menginisiasi tantangan (challenge) legal terhadap hukum copyright Amerika.
163 www.cyber.law.harvard.edu/openlaw.html 164 Electronic Frontier Foundation adalah kelompok kerja non-profit yang berjuang untuk melindungi hak-hak digital. Lebih lengkap lihat di: www.eff.org
Eldritch menerbitkan buku yang hak ciptanya telah kadaluarsa dan menyebarluaskannya di internet. Namun keputusan pengadilan yang dikenal dengan nama Sonny Bono Copyright Term Extension Act, memperpanjang hukum hak cipta dari 50 tahun menjadi 70 tahun setelah kematian pengarang. Hal ini secara tidak langsung telah menutup akses terhadap supply materi baru bagi penerbit ini.
Lessig kemudian mengundang para mahasiswa fakultas hukum Harvard dan berbagai universitas lain untuk membantu Eldritch membuat argumen hukum yang menantang aturan baru mengenai forum online. Kolaborasi para mahasiswa fakultas hukum, dan pengacara dalam kasus ini kemudian berkembang menjadi sebuah proyek OpenLaw.
Mereka yang tertarik untuk ikut bergabung dengan Berkman tinggal mendaftarkan diri di situs tersebut, kemudian membaca apa yang telah ditulis oleh kontributor lain dan mengembangkan argument atau pandangan lain. Proyek ini Mereka yang tertarik untuk ikut bergabung dengan Berkman tinggal mendaftarkan diri di situs tersebut, kemudian membaca apa yang telah ditulis oleh kontributor lain dan mengembangkan argument atau pandangan lain. Proyek ini
Kelebihan utama model ini adalah bahwa problem yang dihadapi oleh para pengacara umumnya masalah intelektual, bukan fisik. Sesungguhnya, banyak orang (umumnya mahasiswa fakultas hukum) yang bersedia dan punya potensi untuk bekerja pada sebuah proyek tanpa bayaran. Akan tetapi, mereka tidak memiliki akses untuk ikut serta dalam sebuah kasus karena proses pembuatan argumen hukum dalam sebuah kantor hukum dilakukan layaknya perusahaan software komersial membuat software. Para pengacara mendiskusikan sebuah kasus di sebuah ruangan tertutup. Meski produk (baca argumen) akan dibacakan di depan pengadilan, namun diskusi-diskusi yang dilakukan merupakan rahasia. Sebaliknya, Open Law membuat argumennya dihadapan publik, dengan bantuan publik dan me-realesenya dengan menggunakan prinsip copyleft.
Kasus ini sayangnya kalah di pengadilan. Argumen dibuat oleh dan dengan bantuan publik, sehingga apa yang dinyatakan oleh tim pengacara tidak mengejutkan pengadilan (baca juri). Namun apa yang dilakukan oleh Lessig dan kawan-kawan melalui proyek OpenLaw adalah sebuah inisiatif yang sangat menarik. Hal disebabkan karena para pengacara yang tergabung dalam proyek ini mengkritisi konsep hukum hak cipta dan turunannya. Konsep dasar yang melatar- belakangi Hak atas kekayaan intelektual (HAKI), merk dan patent adalah untuk menyediakan suatu monopoli secara sah yang melindungi hasil usaha kreatif Kasus ini sayangnya kalah di pengadilan. Argumen dibuat oleh dan dengan bantuan publik, sehingga apa yang dinyatakan oleh tim pengacara tidak mengejutkan pengadilan (baca juri). Namun apa yang dilakukan oleh Lessig dan kawan-kawan melalui proyek OpenLaw adalah sebuah inisiatif yang sangat menarik. Hal disebabkan karena para pengacara yang tergabung dalam proyek ini mengkritisi konsep hukum hak cipta dan turunannya. Konsep dasar yang melatar- belakangi Hak atas kekayaan intelektual (HAKI), merk dan patent adalah untuk menyediakan suatu monopoli secara sah yang melindungi hasil usaha kreatif
masyarakat tak termotivasi untuk menghasilkan sesuatu bila hasilnya dapat ditiru dengan bebas ini terbukti justru menjadi penghambat kreativitas seorang pencipta. Hak intelektual, suatu sistem hukum yang memberikan dampak hasil penemuan dan kreatif dibatasi demi memberikan upah pada penciptanya, memberikan suatu pengaruh yang besar pada pasar, telah mengurangi pengadopsian suatu idea baru dan inovasi. Hukum paten memberikan keuntungan bagi para pencipta, akan tetapi sering dalam bentuk pembelian hak untuk menguasai siapa yang dapat menggunakan tekhnologi ini. Perusahaan besar cenderung lebih menerima manfaat daripada rakyat banyak. Perusahaan besar biasanya akan membatasi ini dan mengendorkannya pelan-pelan hingga investasi telah terbayar kembali.
Inovasi dalam bidang hukum yang dilakukan oleh Open Law memang tidak bisa serta merta diterapkan dalam setiap kasus hukum. OpenLaw hanya bisa digunakan untuk kasus-kasus tertentu. Menurut Charles Nesson, salah seorang pendiri Berkman Center:
“OpenLaw is not conducive to ambush....” 166 Jika seorang pengacara membutuhkan argumen hukumnya tetap rahasia
karena bukti-bukti atau hal-hal lain yang tidak diketahui oleh pihak lawan, maka ia tidak akan mem-posting nya di internet. akan tetapi jika seseorang ingin mengembangkan argumen terbaik dan sangat tergantung pada arus informasi terkait dengan kasus yang sedang dikerjakan, maka model OpenLaw bisa
165 Alsop, Stewart (1999). Copyright Protection Is for Dinosaurs . Tersedia di http://cgi.pathfinder.com/fortune/technology/alsop/index.html , diakses September 2004.
Nicholas Thompson, Reboot!, Washington Monthly, Maret 2000. Tersedia di www.washingtonmonthly.com/ features/2000/0003.thompson.html, diakses September 2004.
diterapkan. Meski demikian, model ini memberikan alternatif bagi pengacara dan para penegak hukum lainnya dalam memutuskan sebuah kasus. Sedangkan bagi masyarakat awam, pengetahuan mengenai hukum makin mudah diperoleh.