Quo Vadis Gerakan Open source ?

2. Quo Vadis Gerakan Open source ?

Gerakan open source dengan karakateristiknya, telah memikat perhatian banyak pihak. Tak sedikit yang kagum dan menjadikan gerakan ini sebagai sumber inspirasi bagi gerakan serupa, diberbagai bidang. Namun banyak juga yang sinis dengan gerakan ini, mengingat isu utama yang dalam gerakan ini merupakan isu krusial dalam masyarakat pasca-kapitalis. Bagi kelompok ini, apa yang diperjuangkan oleh gerakan open source , adalah sebuah cita-cita yang utopis.

Berbagai pandangan tersebut perlu mendapatkan perhatian khususnya bagi aktivis gerakan ini. Pujian dan kekaguman yang dilontarkan perlu disikapi secara arif agar tidak membelokkan tujuan awal gerakan ini. Sebaliknya, cercaan dan sinisme yang diungkapkan, perlu dikritisi secara jernih, karena kenyataannya Berbagai pandangan tersebut perlu mendapatkan perhatian khususnya bagi aktivis gerakan ini. Pujian dan kekaguman yang dilontarkan perlu disikapi secara arif agar tidak membelokkan tujuan awal gerakan ini. Sebaliknya, cercaan dan sinisme yang diungkapkan, perlu dikritisi secara jernih, karena kenyataannya

Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan sejumlah aksi agar gerakan ini dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu, saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Gerakan open source perlu melakukan sosialisasi secara lebih intensif untuk memasyarakatkan gerakan ini. Selama ini sosialisasi hanya

dilakukan dikalangan profesional IT. Gerakan open source belum cukup banyak melakukan sosialisasi untuk masyarakat awam, yang benar-benar menjadi pengguna saja. Padahal mereka mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Selain itu, sosialisasi atau pendekatan pada pihak pemerintah juga perlu dilakukan secara lebih intensif, agar upaya memasyarakatkan gerakan ini dapat tercapai.

2. Para pegiat gerakan ini harus lebih jeli dalam melihat peluang/momentum untuk menyebarkan ideologi gerakan. Menurut pengamatan penulis, gerakan open source khususnya di Indonesia telah kehilangan momentum

untuk meraih khalayak yang lebih besar. Moment ini terjadi ketika UU Haki diberlakukan dimana salah satu konsekuensinya adalah pemberantasan pembajakan software. Para pengguna software diharuskan untuk menggunakan software original dengan harga yang sangat tinggi jika tidak ingin ditangkap oleh pihak yang berwenang. Pada saat itu, masyarakat beramai-ramai melakukan migrasi sistem operasi dan menggunakan produk gerakan ini. Pemerintah bahkan mencanangkan gerakan Indonesia Goes Open source (IGOS) untuk mendukung untuk meraih khalayak yang lebih besar. Moment ini terjadi ketika UU Haki diberlakukan dimana salah satu konsekuensinya adalah pemberantasan pembajakan software. Para pengguna software diharuskan untuk menggunakan software original dengan harga yang sangat tinggi jika tidak ingin ditangkap oleh pihak yang berwenang. Pada saat itu, masyarakat beramai-ramai melakukan migrasi sistem operasi dan menggunakan produk gerakan ini. Pemerintah bahkan mencanangkan gerakan Indonesia Goes Open source (IGOS) untuk mendukung

3. Selama ini muncul anggapan bahwa produk-produk komunitas ini sulit, rumit dan berbagai anggapan negatif lainnya. Hal ini sangat wajar karena awalnya, pengembangan open source /linux memang ditujukan untuk server, bukan desktop environment. Produk-produk komunitas ini juga dianggap belum cukup bersahabat (user friendly). Akibatnya masih banyak pengguna yang enggan menggunakan produk-produk komunitas ini. Oleh karena itu, komunitas open source perlu mengembangkan produk yang lebih user friendly dan mudah digunakan tanpa menyalahi atau bertentangan dengan prinsip-prinsip komunitas ini.

4. Bagi pengambil kebijakan (pemerintah), perlu komitmen yang jelas untuk mendukung gerakan ini. Misalnnya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung gerakan ini. Sebagaimana telah dijelaskan, tulang punggung gerakan ini terletak pada akses internet yang baik, sehingga masyarakat dapat mendownload produk-produk gerakan ini atau saling berbagi informasi mengenai pengembangan yang dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah perlu menggagas upaya-upaya penyediaan akses internet yang cepat dan murah.

5. Perkembangan open source /linux telah menjadi fenomena tersendiri. Penulis sangat menyadari bahwa apa yang disajikan dalam penelitian ini bersifat sangat permukaan dan deskripsional. Oleh karena itu, untuk 5. Perkembangan open source /linux telah menjadi fenomena tersendiri. Penulis sangat menyadari bahwa apa yang disajikan dalam penelitian ini bersifat sangat permukaan dan deskripsional. Oleh karena itu, untuk

Sebagai sebuah gerakan yang dinamis, tentu saja dinamika gerakan open source tidak akan berhenti pada satu titik. Pihak-pihak yang terlibat dalam perjuang ini, akan selalu mere-definisikan perjuangan mereka yang akan menciptakan arena perjuangan baru. Wacana dalam gerakan ini akan terus berkembang sehingga identitas dan format hegemoni perjuangan ini juga akan berkembang. Gerakan open source akan selalu menjadi wacana terbuka. Pertanyaannya kemudian, siapkah gerakan open source mensikapi perubahan- perubahan tersebut dalam perjuangannya?