16
berpengaruh kepada rasionalitas seorang investor, sehingga tidak cukup jika faktor pasar tidak dimasukkan ke dalam faktor perilaku yang memberi dampak ke
pada keputusan investasi. Pada penelitian ini akan dibicarakan faktor pasar dalam perspektif perilaku keuangan yang mempengaruhi keputusan investor di bursa
saham.
2.2.1.4 Herding
Herding di pasar keuangan diidentifikasikan sebagai suatu kecendrungan perilaku investor mengikuti tindakan investor yang lain Luong dan Ha, 2011:21.
Pada perspektif perilaku, herding dapat menyebabkan munculnya penyimpangan emosi. Investor lebih memilih melakukan herding saat mereka percaya bahwa
herding dapat menolong mereka untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipercaya. Herding dapat menyebabkan tindakan irasional yang berkenaan
pada harga, khususnya harga saham yang dipengaruhi sentimen tertentu, yang sulit untuk dijelaskan Devenow dan Welch, 1996:605.
Tindakan herding ini dapat dilihat dari empat indikator yaitu, aksi jual beli; saham yang dipilih untuk diperdagangkan; volume saham yang
diperdagangkan; kecepatan melakukan herding Waweru et al., 2008:37.
2.2.2 Keputusan Investor
Keputusan investor berkaitan dengan jualbeli saham yang dilakukan oleh investor individual merupakan fokus pada penelitian ini. Hal ini karena kedua hal
tersebut saling berhubungan dan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap performa investasi.
Universitas Sumatera Utara
17
Odean 1999:1293 menyatakan beberapa hal yang menyebabkan investor mau untuk membeli saham dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, tingkat trading
volume saham; tingkat return saham; informasi saham. Saat investor ingin membeli saham, mungkin saja ia tidak menemukan saham yang bagus untuk
dibeli setelah mempertimbangkan ribuan saham yang listing. Investor umumnya membeli saham karena tertarik dan mungkin karena perhatian mereka tertuju pada
performa masa lalu, baik itu bagus atau buruk. Barber dan Odean 2002:2 menyatakan bahwa pada investor individu,
saat melakukan keputusan menjual ternyata perhatian mereka pada performa investasi lebih kecil dibandingkan saat membeli. Barberis dan Odean juga
menyatakan bahwa perilaku investor berpengaruh pada tindakan menjual atau membeli dengan level yang berbeda. Terkait dengan keputusan jual ini ada
beberapa hal yang mempengaruhinya yaitu, rendahnya ekspektasi pasar; terjadi koreksi pasar yang cukup besar; pengalaman rugi Luong dan Ha, 2011:24.
2.2.3 Performa Investasi
Menilai performa investasi yang diperoleh oleh investor merupakan tahap akhir dari proses investasi yang berkesinambungan. Melalui tahap ini akan dapat
diketahui apakah keputusan investasi yang dilakukan investor telah memberikan pengaruh pada terciptanya performa investasi yang dapat memenuhi tujuan yang
diharapkan atau tidak. Banyak metode untuk mengukur performa investasi yang dilakukan investor, yaitu :
a. Lin dan Swanson 2003:208 mengukur performa investasi dengan
menggunakan tiga kriteria return yaitu raw return, risk adjusted returns, dan
Universitas Sumatera Utara
18
momentum adjusted returns yang dilihat pada waktu yang berbeda yakni harian, mingguan, bulanan, semester dan tahunan. Mereka menyimpulkan
bahwa investor memperoleh performa bagus, saat melakukan short run dan sebagian lagi dipengaruhi oleh short term price momentum dibandingkan
dengan memilih menjadi risk taker. b.
Oberlechner dan Osler 2004:33 mengidentifikasi performa investasi dengan mengukur return rate dan pengalaman melakukan trading. Oberlechner dan
Osler yakin bahwa tingkat return investasi akan muncul secara objektif pada performa investasi. Return rate di evaluasi dengan membandingkan pada profit
rate yang setara. Pengalaman trading investor menjadi pertimbangan untuk hal yang terkait dengan durasi kehadiran investor di pasar saham.
c. Luong dan Ha 2011:26 melakukan pengukuran performa investasi dengan
cara membandingkan tingkat return yang nyata diperoleh investor dengan tingkat return yang diharapkannya dan tingkat return rata-rata dari pasar,
selain itu tingkat kepuasan keputusan investasi juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pengukuran ini.
Pengukuran performa investasi yang dilakukan oleh Luong dan Ha selain membandingkan tingkat return yang nyata diperoleh investor dengan tingkat
return yang diharapkan dan tingkat return rata-rata dari pasar tetapi juga mempertimbangkan unsur kepuasan investor itu sendiri, sehingga dengan
demikian pengukuran tersebut dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda. Peneliti akan mendapat informasi yang lebih lengkap sehingga diharapkan dapat
memperoleh gambaran nyata tentang performa investasi yang diperoleh investor.
Universitas Sumatera Utara
19
Oleh karena itu lah maka penelitian ini juga menggunakan metode pengukuran performa investasi yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Luong dan
Ha.
2.3 Mekanisme Antar Variabel Penelitian 2.3.1 Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investor