Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Investasi
Lamanya Investasi Saham Jumlah orang
Persentase 2 tahun
2 2
3-4 tahun 116
97 4 thun
2 2
Total 120
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
7 Tabel 4.7 memperlihatkan durasi seorang investor melakukan investasi di saham. Terlihat pada tabel tersebut mayoritas investor telah melakukan
investasi antara 3-4 tahun sebanyak 97. Investasi saham adalah investasi jangka panjang, sesuai dengan hasil penelitian bahwa pengalaman yang
diperoleh investor umumnya lebih kurang tiga tahun. Investor yang sudah mengalami jatuh bangun ini lah yang ternyata memiliki keyakinan lebih untuk
tetap berkomitmen melakukan investasi di saham.
4.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel
Deskriptif penelitian berdasarkan tanggapan responden mengenai perilaku keuangan yang terdiri dari variabel heuristik;prospek;pasar;herding, variabel
keputusan investor dan variabel performa investasi ditampilkan sebagai berikut: 4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Perilaku Keuangan
Tabel 4.8 Frekuensi Tanggapan Variabel Heuristik X1
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS Item
F F
F F
F P1
0,00 0,00 8,00 6,67 32,00 26,67 53,00 44,17 27,00 22,50
P2 0,00 0,00
8,00 6,67 32,00 26,67 53,00 44,17 27,00 22,50 P3
0,00 0,00 11,00 9,17 48,00 40,00 44,00 36,67 17,00 14,17
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS Item
F F
F F
F P4
0,00 0,00 2,00 1,67 10,00
8,33 99,00 82,50 9,00
7,50 P5
0,00 0,00 2,00 1,67 10,00
8,33 99,00 82,50 9,00
7,50 P6
0,00 0,00 6,00 5,00 59,00 49,17 55,00 45,83
0,00 0,00
P7 0,00 0,00
0,00 0,00 32,00 26,67 55,00 45,83 33,00 27,50 P8
0,00 0,00 0,00 0,00 32,00 26,67 55,00 45,83 33,00 27,50
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Keterangan : P1
: Anda membeli saham performa tinggi dan menghindari saham performa rendah di masa lalu
P2 : Anda menggunakan analisis trend pada beberapa saham yang mewakili
untuk membuat keputusan investasi pada semua saham yang Anda investasikan.
P3 : Anda percaya kemampuan Anda dan pengetahuan pasar saham dapat
menolong Anda untuk mendapat kinerja pasar. P4
: Anda menjadikan dasar pengalaman sebelumnya di pasar untuk keputusan investasi mendatang.
P5 : Anda meramalkan perubahan harga saham di masa depan berdasarkan
harga saham hari ini. P6
: Normalnya Anda mampu mengantisipasi tingkat return akhir pada tingkat baik atau buruk di pasar.
P7 : Anda cenderung membeli saham lokal dari pada internasional karena
informasi saham lokal banyak tersedia .
Universitas Sumatera Utara
P8 : Anda mempertimbangkan informasi dari teman dekat dan relasi sebagai
referensi yang dapat dipercaya untuk keputusan investasi Anda. Pada Tabel 4.8 tampak bahwa :
a Pada pernyataan pertama terdapat 22,5 responden yang menyatakan sangat
setuju bahwa membeli saham performa tinggi, sebanyak 44,17 menyatakan setuju, sebanyak 26,67 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 6,67
menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Hasil observasi yang peneliti lakukan, terbukti bahwa saham dengan
performa tinggi umumnya memiliki peminat yang lebih banyak dibanding dengan saham yang memiliki performa rendah. Saham dengan performa
tinggi berarti saham tersebut dapat memberikan return yang juga tinggi atau return yang sesuai dengan harapan investor. Jika harapan terpenuhi maka
loyalitas akan muncul dengan sendirinya, sehingga semua pihak yang terkait akan mendapatkan hal positif.
b Pada pernyataan kedua terdapat 22,5 responden yang menyatakan sangat
setuju bahwa menggunakan analisis trend untuk membuat keputusan investasi pada semua saham yang diinvestasikan, sebanyak 44,17 menyatakan setuju,
sebanyak 26,67 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 6,67 menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Wawancara yang
dilakukan peneliti membuktikan bahwa responden umumnya lebih terwakili untuk membuat keputusan dengan mempertimbangkan analisis trend
khususnya untuk investasi saham. Analisis trend merupakan analisis tekhnikal yang mempercayai bahwa harga bergerak dalam trend tertentu dan
Universitas Sumatera Utara
trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. Teknikal analis mempercayai bahwa sejarah akan berulang,
maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka di kemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula.
Pernyataan satu dan dua terkait dengan perilaku representative adalah penilaian yang didasarkan pada stereotypes yaitu dua hal yang memiliki
kualitas sama akan memberi hasil akhir yang sama juga. Responden memiliki stereotypes bahwa saham performa tinggi dan analisis trend yang
memiliki sejarah yang bagus akan memberi return yang sesuai dengan harapan pada tingkat resiko yang telah ditentukan. Jawaban responden untuk
pernyataan satu dan dua menunjukkan rata-rata 66 responden setuju, dan rata-rata 27 menyatakan netral, dan sisanya tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa rata-rata 66 responden berperilaku sesuai dengan teori representativenss. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan responden
bahwa perilaku ini terbentuk berdasarkan pengalaman responden terkait dengan investasi di masa lalunya.
c Pada pernyataan ketiga terdapat 14,17 responden yang menyatakan sangat
setuju bahwa responden percaya pada kemampuannya dan pengetahuan pasar saham dapat menolong dirinya untuk mendapat kinerja pasar yang
diharapkan, sebanyak 36,67 menyatakan setuju, sebanyak 40 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 9,17 menyatakan tidak setuju dari total
responden berjumlah 120 orang.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan ketiga ini terkait dengan perilaku investor yang overconfidance, yaitu percaya diri yang berlebihan. Overconfidance dapat membuat investor
menjadi overestimate terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu sendiri, dan underestimate terhadap prediksi yang dilakukan karena investor
terlalu melebihkan
kemampuannya. Pengetahuan
dan kemampuan
mengendalikan pasar saham terkait dengan investasi akan meningkatkan kemampuan responden untuk membuat keputusan investasi. Pengetahuan dan
kemampuan mengendalikan pasar saham ini termasuk ke pada analisa fundamental yaitu suatu analisa yang mempelajari hal- hal yang berhubungan
dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik. Hasil
penelitian membuktikan bahwa lebih dari 50 responden setuju dengan pernyataan ketiga, hal ini mengindikasikan bahwa lebih dari 50 responden
berperilaku sesuai dengan teori overconfidance. Responden yang percaya pada kemampuan dirinya secara berlebihan ini lah yang membentuk perilaku
overconfidance. d
Pada pernyataan keempat terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menjadikan dasar pengalaman sebelumnya di pasar untuk
keputusan investasi mendatang, sebanyak 82,50 menyatakan setuju, sebanyak 8,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 1,67 menyatakan
tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman merupakan guru yang paling baik untuk terus memperbaiki diri. Responden yang ingin memperoleh performa investasi sesuai harapan akan
terus mencoba membuat keputusan yang lebih baik dari sebelumnya. e
Pada pernyataan kelima terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju untuk meramalkan perubahan harga saham di masa depan berdasarkan
harga saham hari ini, sebanyak 82,50 menyatakan setuju, sebanyak 8,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 1,67 menyatakan tidak setuju dari
total responden berjumlah 120 orang. Harga saham yang terus bergerak di pasar pada dasarnya memiliki pola
tertentu, sehingga pada saat tertentu posisi harga tersebut akan kembali ke titik yang pernah dilaluinya. Ini lah yang menjadi dasar responden untuk
meramalkan perubahan harga saham di pasar. Pernyataan keempat dan kelima terkait dengan perilaku anchoring yaitu sikap
seseorang yang menggunakan penilaian awal ketika melakukan estimasi. Anchoring merupakan refleksi suatu kondisi dimana orang umumnya
berfokus pada peristiwa saat ini dan terlalu optimis saat terjadi kenaikan pasar serta terlalu pesimis saat terjadi penurunan pasar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lebih dari 80 responden setuju dengan pernyataan keempat dan kelima. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih dari 80
responden berperilaku sesuai dengan teori anchoring. Perilaku anchoring ini terjadi ketika responden sudah menetapkan suatu penilaian tentang suatu
investasi, dimana penilaian tersebut didasarkan pada observasi yang baru saja dilakukan si responden.
Universitas Sumatera Utara
f Pada pernyataan keenam terdapat 45,83 responden yang menyatakan setuju
bahwa responden mampu mengantisipasi tingkat return akhir pada tingkat baik atau buruk di pasar, sebanyak 49,17 menyatakan kurang setuju, dan
sisanya 5 menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Pernyataan keenam ini terkait dengan gambler’s fallacy yakni sikap yang
muncul saat prediksi investor tidak tepat dan meyakini bahwa trend akan bergerak ke arah sebaliknya. Sebagai contoh, seseorang pemain kartu yang
berperilaku gambler’s pada putaran pertama mendapat kartu tujuh hitam
pada putaran selanjutnya dia meyakini akan memperoleh kartu berwarna merah. Ilusi ini lah yang mendorong untuk membeli atau menjual saham
walaupun kondisi saham bagus atau buruk, mereka yakin kondisi akan berubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 45 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan keenam. Ini berarti ada lebih dari 45 responden yang berperilaku sesuai dengan teori gambl
er’s fallacy. Sisanya yakni lebih kurang 49 memilih bersikap netral terkait dengan teori
gambler’s fallacy. g
Pada pernyataan ketujuh terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju untuk cenderung membeli saham lokal dari pada internasional karena
informasi saham lokal banyak tersedia, sebanyak 82,50 menyatakan setuju, sebanyak 8,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 1,67 menyatakan
tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Universitas Sumatera Utara
Kemudahan memperoleh informasi saham lokal didukung dengan adanya keterbukaan informasi lokal yang lebih mudah diperoleh dibandingkan jika
informasi untuk saham asing. Selain itu, peraturan pemerintah lokal juga mempengaruhi perkembangan saham lokal.
h Pada pernyataan kedelapan terdapat 27,50 responden yang menyatakan
sangat setuju bahwa responden mempertimbangkan informasi dari teman dekat dan relasi sebagai referensi yang dapat dipercaya untuk keputusan
investasi, sebanyak 45,83 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 26,67 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Alasan mengapa responden lebih mempertimbangkan informasi dari teman dekat dan relasi untuk keputusan investasi karena teman dekat dan relasi
memiliki jangka waktu yang cukup lama untuk proses pengenalan antar pribadi, sehingga responden dapat lebih mudah membedakan informasi yang
berpengaruh positif maupun yang berpengaruh negatif terhadap performa investasi.
Pernyataan ketujuh dan kedelapan terkait dengan perilaku availability bias yakni sikap yang muncul karena sangat familiar dengan suatu kondisi tertentu
sehingga sangat mudah memperoleh informasi tersebut. Mudahnya memperoleh informasi tersebut menyebabkan muncul asumsi yang salah.
Sebagai contoh, saat akan membeli saham Y responden akan lebih teliti lagi, ini terjadi karena ia mendengar informasi yang terus berulang tentang saham
Y tersebut. Informasi saham lokal dan informasi dari teman dekat serta informasi yang berasal dari relasi termasuk ke pada informasi yang mudah
Universitas Sumatera Utara
diperoleh, sehingga banyak yang menggunakannya sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk membuat keputusan investasi. Hasil penelitian
menunjukkan lebih kurang 50 responden menyatakan setuju tentang pernyataan ketujuh dan kedelapan. Hal ini membuktikan bahwa lebih kurang
50 responden berperilaku mengikuti teori availibility bias. Pernyataan pertama sampai dengan ke delapan merupakan komponen dari
perilaku heuristik. Heuristik adalah rules of thumb terkait dengan sikap dalam proses pengambilan keputusan agar menjadi labih mudah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lebih kurang 50 responden berperilaku mengikuti perilaku yang menjadi komponen pembentuk dari perilaku heuristik. Dengan
kata lain, lebih kurang 50 responden berperilaku sesuai dengan teori heuristik.
Tabel 4.9 Frekuensi Tanggapan Variabel Prospek X2
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS Item
F F
F F
F P9
0,00 0,00
9,00 7,50
52,00 43,33
50,00 41,67
9,00 7,50
P10
0,00 0,00
9,00 7,50
52,00 43,33
50,00 41,67
9,00 7,50
P11
0,00 0,00
8,00 6,67
17,00 14,17
69,00 57,50
26,00 21,67
P12
0,00 0,00
8,00 6,67
17,00 14,17
69,00 57,50
26,00 21,67
P13
0,00 0,00
0,00 0,00
28,00 23,33
83,00 69,17
9,00 7,50
P14
0,00 0,00
0,00 0,00
28,00 23,33
83,00 69,17
9,00 7,50
Sumber:Hasil penelitian, 2013 data diolah Keterangan :
P9 : Setelah memperoleh gain, Anda menjadi lebih suka mencari resiko
dibanding sebelumnya P10 : Setelah mendapat loss, Anda menjadi lebih menghindari resiko.
Universitas Sumatera Utara
P11 : Anda menghindari menjual saham dengan nilai rendah dan siap menjual saham yang nilainya terus naik.
P12 : Anda tidak suka menahan saham harga rendah terlalu lama dibanding menjual saham yang harganya akan naik di masa mendatang.
P13 : Anda cenderung memperhatikan secara terpisah perkembangan tiap elemen investasi Anda.
P14 : Anda mengabaikan kemungkinan hubungan antara investasi yang berbeda.
Pada Tabel 4.9 tampak bahwa : a
Pada pernyataan sembilan terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa setelah memperoleh gain, responden menjadi lebih suka
mencari resiko dibanding sebelumnya, sebanyak 41,67 menyatakan setuju, sebanyak 43,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 7,50 menyatakan
tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. b
Pada pernyataan sepuluh terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa setelah mendapat loss, responden menjadi lebih menghindari
resiko, sebanyak 41,67 menyatakan setuju, sebanyak 43,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 7,50 menyatakan tidak setuju dari total
responden berjumlah 120 orang. Pernyataan sembilan dan sepuluh terkait dengan perilaku loss aversion yaitu
sikap yang muncul saat investor merasa lebih terluka saat mengalami loss dari pada mengalami gain, meskipun nilai saat terjadi loss dan nilai saat terjadi
gain dalam jumlah yang sama. Responden yang sudah pernah memperoleh
Universitas Sumatera Utara
keuntungan akan tumbuh rasa percaya dirinya sehingga ia menjadi lebih berani untuk berhadapan dengan resiko. Pengalaman menderita kerugian bagi
sebahagian orang sulit untuk dilupakan, sehingga mereka cenderung menghindari keputusan yang memberi dampak negatif pada performa
investasi. Tetapi ada juga tipe responden yang ketika sudah menderita rugi maka ia akan tertantang kembali untuk melakukan keputusan dengan resiko
tinggi. Hasil penelitian membuktikan lebih kurang 40 responden berperilaku sesuai dengan teori loss aversion, sedangkan sisanya lebih
memilih untuk berperilaku netral. c
Pada pernyataan sebelas terdapat 21,67 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menghindari menjual saham dengan nilai rendah dan siap
menjual saham yang nilainya terus naik, sebanyak 57,50 menyatakan setuju, sebanyak 14,17 menyatakan kurang setuju, dan sisanya 6,67
menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Saham yang terus naik memiliki tingkat probabilitas yang lebih besar untuk
memperoleh return yang lebih tinggi, dengan selisih jual beli yang cukup besar maka investor cenderung menjual saham yang nilainya terus meningkat
dari waktu ke waktu. d
Pada pernyataan ke dua belas terdapat 21,67 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa responden tidak suka menahan saham harga rendah
terlalu lama dibanding menjual saham yang harganya akan naik di masa mendatang, sebanyak 57,50 menyatakan setuju, sebanyak 14,17
Universitas Sumatera Utara
menyatakan kurang setuju, dan sisanya 6,67 menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Saham yang tidak bergerak dari posisinya maka ada kemungkinan saham tersebut akan sangat lambat naik, sehingga untuk mengurangi resiko kerugian
maka responden cenderung akan memanipulasi keadaan dengan menjual dan membeli sendiri sehingga ketika harga sudah bergerak diharapkan dapat
menarik investor lain untuk berinvestasi pada saham tersebut. Pernyataan sebelas dan ke dua belas terkait dengan perilaku regret aversion
yakni sikap menghindari konsekuensi secara tegas karena ada perasaan takut. Regret aversion menyebabkan investor menjadi terlalu konservatif; terlalu
antipati pada pasar yang menurun terus; investor menunggu waktu yang tepat untuk menjual saham sehingga memperoleh return yang sesuai harapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 55 responden menyatakan setuju dengan pernyataan ke sebelas dan ke dua belas. Hal ini
mengindikasikan bahwa lebih dari 55 responden berperilaku sesuai teori regret aversion.
e Pada pernyataan ke tiga belas terdapat 7,50 responden yang menyatakan
sangat setuju bahwa responden cenderung memperhatikan secara terpisah perkembangan tiap elemen investasi, sebanyak 69,17 menyatakan setuju,
dan sisanya sebanyak 23,33 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Responden yang cenderung memperhatikan secara terpisah perkembangan tiap elemen investasi memperoleh performa yang lebih baik. Hal ini karena,
Universitas Sumatera Utara
ia dapat melihat dan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari tiap elemen sehingga dapat melakukan antisipasi pencegahan hingga pada akhirnya ia
akan dapat menekan resiko tersebut pada batas yang telah ditentukan. f
Pada pernyataan ke empat belas terdapat 7,50 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa responden mengabaikan kemungkinan hubungan antara
investasi yang berbeda, sebanyak 69,17 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 23,33 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah
120 orang. Kemungkinan hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara cost dan
benefit yang akan diperoleh pada investasi yang berbeda. Hal ini karena investasi yang berbeda tentunya juga memiliki tingkat resiko yang berbeda,
sehingga untuk
investasi yang
berbeda maka
responden akan
mempertimbangkan cost dan benefit saat membuat keputusan investasi. Pernyataan ke tiga belas dan ke empat belas terkait pada perilaku yang
muncul dari mental accounting, yaitu sikap yang muncul saat seorang investor mempertimbangkan cost dan benefit untuk suatu keputusan yang
diambil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 60 responden menyatakan setuju tentang pernyataan ketiga belas dan keempat belas. Hal ini
berarti, lebih dari 60 responden berperilaku sesuai dengan teori mental accounting.
Pernyataan ke sembilan sampai dengan pernyataan ke empat belas merupakan komponen perilaku pembentuk dari perilaku yang terkait dengan
teori prospek. Komponen perilaku pembentuk dari perilaku prospek yaitu,
Universitas Sumatera Utara
loss aversion, regret aversion, mental accounting. Prospek yang dimaksud adalah terkait dengan sikap yang berfokus pada proses pengambilan
keputusan yang mempengaruhi sistem penilaian seorang investor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 50 responden berperilaku
sesuai dengan teori perilaku yang menjadi komponen pembentuk perilaku prospek.
Tabel 4.10 Frekuensi Tanggapan Variabel Pasar X3
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS
Item F
F F
F F
P15 0,00
0,00 0,00
0,00 17,00
14,17 67,00
55,83 36,00
30,00 P16
1,00 0,83
48,00 40,00
53,00 44,17
17,00 14,17
1,00 0,83
P17 0,00
0,00 0,00
0,00 2,00
1,67 44,00
36,67 74,00
61,67 P18
0,00 0,00
0,00 0,00
25,00 20,83
62,00 51,67
33,00 27,50
P19 0,00
0,00 7,00
5,83 29,00
24,17 68,00
56,67 16,00
13,33 P20
0,00 0,00
9,00 7,50
4,00 3,33
49,00 40,83
58,00 48,33
Sumber:Hasil penelitian, 2013 data diolah
Keterangan : P15 : Anda mempertimbangkan dengan hati-hati perubahan harga saham yang
akan Anda investasikan. P16 : Anda bereaksi berlebihan pada perubahan harga saham yang dipengaruhi
oleh kondisi mikro dan makro ekonomi. P17 : Informasi pasar terkait dengan pergerakan trend saham adalah sesuatu
yang penting untuk investasi saham Anda. P18 : Anda mempertimbangkan faktor fundamental saham pada keputusan
investasi Anda. P19 : Anda menganalisa kecenderungan investor sebelum Anda melakukan
investasi pada saham mereka.
Universitas Sumatera Utara
P20 : Anda mempelajari tentang faktor fundamental saham sebelum membuat suatu keputusan investasi.
Pada Tabel 4.10 tampak bahwa : a
Pada pernyataan ke lima belas terdapat 30 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa mempertimbangkan dengan hati-hati perubahan harga
saham yang akan diinvestasikan, sebanyak 55,83 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 14,17 menyatakan kurang setuju dari total responden
berjumlah 120 orang. Pernyataan ke lima belas terkait dengan price changes yaitu sikap yang
muncul karena adanya perubahan harga saham, sikap tersebut dapat menyebabkan over atau under reaksi terhadap perubahan harga. Cenderung
bersikap hati-hati pada perubahan harga saham yang diinvestasikan dilakukan responden dengan tujuan untuk menekan resiko menjadi sekecil mungkin
sehingga performa investasi menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 55 responden menyatakan setuju dengan
pernyataan ke lima belas. Hal ini berarti lebih dari 55 responden berperilaku sesuai dengan teori price changes.
b Pada pernyataan ke enam belas terdapat 0,83 responden yang menyatakan
sangat setuju untuk bereaksi berlebihan pada perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh kondisi mikro dan makro ekonomi, sebanyak 14,17
menyatakan setuju, sebanyak 44,17 menyatakan kurang setuju, sebanyak 40 menyatakan tidak setuju, dan sisanya sebanyak 0,83 menyatakan
sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan ke enam belas terkait dengan sikap yang muncul karena adanya market information yang terkait dengan situasi ekonomi mikro dan makro
yang menjadi bagian dari analisa jangka panjang fundamental. Perubahan harga saham dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Situasi ekonomi mikro
dan makro merupakan faktor eksternal yang ikut berperan dalam fluktuasi harga saham. Tindakan yang berlebihan saat menghadapi sesuatu hal
terkadang akan membuat resiko yang diperoleh semakin tidak terkendali. Responden harus dapat membuat keputusan berdasarkan analisis yang lebih
akurat, untuk membuat keputusan investasi yang dapat memberikan performa yang sesuai harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 44
responden bersikap netral dan 40 memilih tidak setuju, dan sisanya sekitar lebih dari 10 menyatakan setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa responden
tidak berperilaku sesuai dengan teori market information. c
Pada pernyataan ke tujuh belas terdapat 61,67 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa informasi pasar terkait dengan pergerakan
trend saham adalah sesuatu yang penting untuk investasi saham, sebanyak 36,67 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 1,67 menyatakan kurang
setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Pernyataan ke tujuh belas berkenaan tentang perilaku past trend of stock,
yakni sikap yang muncul karena adanya informasi pasar terkait dengan pergerakan trend saham. Investor yang setuju dengan pernyataan ke tujuh
belas ini beranggapan trend saham berperan dalam pembuatan keputusan yang dilakukan investor. Informasi pasar yang berubah-ubah terbukti secara
Universitas Sumatera Utara
empiris dapat menyebabkan overunder reaksi pada perubahan harga yang nantinya juga akan berpengaruh pada keputusan investasi. Saat investor
memahami secara baik tentang trend saham maka investor akan dapat mengetahui kondisi yang tepat untuk menjual atau membeli saham. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 70 responden berperilaku sesuai dengan teori past trend of stock.
d Pada pernyataan ke delapan belas terdapat 27,50 responden yang
menyatakan sangat setuju untuk mempertimbangkan faktor fundamental saham pada keputusan investasi, sebanyak 51,67 menyatakan setuju, dan
sisanya sebanyak 20,83 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Pernyataan ke delapan belas berkaitan dengan fundamentals of underlying stocks yaitu suatu sikap yang muncul berdasarkan faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham. Faktor fundamental ini mencakup analisa ekonomi; analisa industri; analisa keuangan perusahaan yang digunakan
untuk jangka panjang. Terkait dengan pernyataan ini maka keputusan yang diambil investor akan berpengaruh pada investasi jangka panjangnya. Hasil
penelitian membuktikan bahwa lebih dari 50 responden yang menyatakan pendapatnya ternyata sudah sesuai dengan teori fundamentals of underlying
stock. e
Pada pernyataan ke sembilan belas terdapat 13,33 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menganalisa kecenderungan investor
sebelum melakukan investasi pada saham pilihan investor lain, sebanyak
Universitas Sumatera Utara
56,67 menyatakan setuju, sebanyak 24,17 menyatakan kurang setuju , dan sisanya sebanyak 5,83 menyatakan tidak setuju dari total responden
berjumlah 120 orang. Pernyataan ke sembilan belas terkait dengan fundamental of underlying stock,
yaitu sikap yang muncul sebelum melakukan investasi pada suatu saham tertentu yang dipengaruhi karena adanya customer preference atau
kecenderungan investor memilih jenis saham untuk investasi. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa sikap responden tidak hanya ikut-ikutan
dalam pemilihan investasi, tapi mereka lebih cenderung menganalisa terlebih dahulu tindakan investor lain jika ternyata tindakan tersebut tidak dapat
dipertanggung jawabkan secara rasional maka investasi tersebut akan dihindari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan ke delapan belas. Hal ini berarti lebih dari 50 responden berperilaku sesuai dengan teori fundamental of
underlying stocks. f
Pada pernyataan ke dua puluh terdapat 48,33 responden yang menyatakan sangat setuju untuk mempelajari tentang faktor fundamental saham sebelum
membuat suatu keputusan investasi, sebanyak 40,83 menyatakan setuju, sebanyak 3,33 menyatakan kurang setuju , dan sisanya sebanyak 7,5
menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Pernyataan ke dua puluh terkait dengan sikap yang muncul karena adanya
over reaction to price changes atau over reaksi terhadap perubahan harga saham. Faktor fundamental salah satu faktor penting yang mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
pergerakan harga saham sehingga saat pengambilan keputusan faktor fundamental penting untuk dipertimbangkan. Tingginya tingkat persentase
responden pada pernyataan ini mengindikasikan bahwa responden akan menjadikan faktor fundamental sebagai salah satu pertimbangan ketika
membuat keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 55 responden berperilaku sesuai dengan teori fundamentals of underlying
stocks. Pernyataan ke lima belas sampai dengan pernyataan ke dua puluh merupakan
pernyataan yang mengacu pada perilaku yang menjadi komponen dari kecenderungan sikap investor yang dipengaruhi pasar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lebih dari 50 responden berperilaku sesuai dengan teori perilaku yang terkait dengan market.
Tabel 4.11 Frekuensi Tanggapan Variabel Herding X4
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS
Item F
F F
F F
P21 8,00 6,67
12,00 10,00
42,00 35,00
50,00 41,67 8,00
6,67 P22
10,00 8,33 8,00
6,67 68,00
56,67 34,00
28,33 0,00 0,00
P23 1,00 0,83
18,00 15,00
59,00 49,17
34,00 28,33 8,00
6,67 P24
10,00 8,33 44,00
36,67 57,00
47,50 9,00
7,50 0,00 0,00
Sumber:Hasil penelitian, 2013 data diolah
Keterangan : P21 : Keputusan investor lainnya tentang memilih jenis saham, berpengaruh
terhadap keputusan investasi Anda. P22 : Keputusan investor lainnya tentang volume saham, berpengaruh terhadap
keputusan investasi yang Anda buat.
Universitas Sumatera Utara
P23 : Keputusan investor lainnya tentang beli dan jual saham, berpengaruh terhadap keputusan investasi yang Anda buat.
P24 : Anda umumnya cepat bereaksi terhadap keputusan investor yang lain dan mengikuti reaksi mereka pada pasar saham.
a Pada pernyataan ke dua puluh satu terdapat 6,67 responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa keputusan investor lainnya tentang memilih jenis saham berpengaruh terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan,
sebanyak 41,67 menyatakan setuju, sebanyak 35 menyatakan kurang setuju, sebanyak 10 menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 6,67
menyatakan sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Keputusan investor lain berpengaruh terhadap keputusan responden, tapi
dalam proses pembuatan keputusan tersebut responden akan menganalisis kembali keputusan investor lain tersebut, jika sesuai dengan rasionalitas maka
responden akan mengikutinya. b
Pada pernyataan ke dua puluh dua terdapat 28,33 responden yang menyatakan setuju tentang keputusan investor lainnya terkait dengan
volume saham berpengaruh terhadap keputusan investasi yang dibuat oleh responden, sebanyak 56,67 menyatakan kurang setuju, sebanyak 6,67
menyatakan tidak setuju, dan sisanya sebanyak 8,33 menyatakan sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Volume saham yang cukup besar mengindikasikan saham tersebut banyak diperdagangkan, termasuk juga adanya kemungkinan terjadi transaksi pada
Universitas Sumatera Utara
saham gorengan. Jika ternyata setelah dianalisis terjadi kondisi transaksi saham gorengan, maka responden akan menghindarinya.
c Pada pernyataan ke dua puluh tiga terdapat 6,67 responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa keputusan investor lainnya tentang beli dan jual saham, berpengaruh terhadap keputusan investasi yang Anda buat,
sebanyak 28,33 menyatakan setuju, sebanyak 49,17 menyatakan kurang setuju, sebanyak 15 menyatakan tidak setuju, dan sisanya sebanyak 0,83
menyatakan sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Jika transaksi jual beli yang terjadi adalah transaksi saham gorengan maka
responden akan menghindarinya. d
Pada pernyataan ke dua puluh empat terdapat 7,50 responden yang menyatakan setuju pada kondisi bahwa umumnya responden cepat bereaksi
terhadap keputusan investor yang lain dan mengikuti reaksi mereka pada pasar saham , sebanyak 47,5 menyatakan kurang setuju, sebanyak 36,67
menyatakan tidak setuju, sebanyak 35 menyatakan kurang setuju, sebanyak 10 menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 8,33 menyatakan
sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Responden saat melakukan keputusan investasi tidak terpengaruh akan
tindakan investor lain. Analisis yang mendalam berpengaruh pada keputusan yang mereka ambil, sehingga setiap tindakan didasarkan atas rasionalitas.
Pernyataan ke dua puluh satu sampai dengan ke dua puluh empat berkaitan dengan sikap yang muncul dari perilaku yang bersifat herding, yaitu
kecenderungan perilaku investor untuk mengikuti tindakan investor yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 55 responden lebih memilih bersikap netral, jika dibandingkan dengan sikap yang menyatakan
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih dari 55 responden tidak berperilaku sesuai dengan teori herding. Hasil observasi yang dilakukan
peneliti membuktikan bahwa responden lebih memilih untuk membuat keputusan yang lebih rasional, dengan perkiraan return yang diterima sesuai
dengan harapan investor.
4.2.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Investor Tabel 4.12 Frekuensi Tanggapan Variabel Keputusan Y1
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS
Item F
F F
F F
P25 0,00
0,00 9,00
7,50 16,00
13,33 52,00
43,33 43,00
35,83 P26
0,00 0,00
17,00 14,17
40,00 33,33
60,00 50,00
3,00 2,50
P27 17,00
14,17 25,00
20,83 43,00
35,83 11,00
9,17 24,00
20,00 P28
1,00 0,83
9,00 7,50
58,00 48,33
35,00 29,17
17,00 14,17
P29 0,00
0,00 0,00
0,00 9,00
7,50 76,00
63,33 35,00
29,20 P30
0,00 0,00
0,00 0,00
16,00 13,33
86,00 71,67
18,00 15,00
Sumber:Hasil penelitian, 2013 data diolah
Keterangan : P25 : Anda menjual saham ketika harga saham ekspektasi tinggi.
P26 : Anda menjual saham ketika terjadi koreksi pasar yang besar pada saham tersebut. koreksi pasar besar = harga pasar lebih besar dari pada nilai
instrinsik P27 : Anda menjual saham saat resiko rugi yang diperoleh kecil.
P28 : Anda membeli saham saat tingkat perdagangan volume saham besar P29 : Anda membeli saham saat return harapan Anda besar.
Universitas Sumatera Utara
P30 : Anda membeli saham saat ada informasi positif berkenaan dengan saham tersebut.
Pada Tabel 4.12 tampak bahwa : a
Pada pernyataan ke dua puluh lima terdapat 35,83 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menjual saham ketika harga saham
ekspektasi tinggi, sebanyak 43,33 menyatakan setuju, sebanyak 13,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya sebanyak 7,5 menyatakan tidak
setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Saat harga saham ekspektasi tinggi maka selisih jual juga akan tinggi
sehingga return yang diperoleh juga cukup besar. b
Pada pernyataan ke dua puluh enam terdapat 2,50 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menjual saham ketika terjadi koreksi pasar
yang besar pada saham tersebut koreksi pasar besar = harga pasar lebih besar dari pada nilai instrinsik, sebanyak 50 menyatakan setuju, sebanyak
33,33 kurang setuju, dan sisanya sebanyak 14,17 menyatakan tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Terjadinya koreksi pasar yang cukup besar akan memberi return yang cukup besar bagi responden, sehingga jika ia ingin menjual saham tersebut pada
kondisi ini disarankan untuk melakukan aksi jual. c
Pada pernyataan ke dua puluh tujuh terdapat 20 responden yang menyatakan sangat setuju untuk menjual saham saat resiko rugi yang
diperoleh kecil, sebanyak 9,17 menyatakan setuju, sebanyak 35,83 menyatakan kurang setuju, sebanyak 20,83 menyatakan tidak setuju, dan
Universitas Sumatera Utara
sisanya sebanyak 14,17 mengatakan sangat tidak setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Investor yang menjual saham tentunya berharap
memperoleh keuntungan yang sesuai dengan yang diinginkan. Pernyataan ke dua puluh lima sampai dengan pernyataan ke dua puluh tujuh
merupakan komponen pembentuk dari pembuatan keputusan untuk menjual saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 50
responden menyatakan setuju dengan pernyataan ke dua puluh lima sampai dengan pernyataan ke dua puluh tujuh. Hal ini mengindikasikan bahwa
responden saat membuat keputusan untuk menjual dipengaruhi oleh rendahnya ekspektasi pasar terhadap saham tersebut; terjadi koreksi pasar
yang cukup besar terkait dengan saham tersebut; pernah mengalami pengalaman rugi saat memiliki saham tersebut. Jika saham mengalami
koreksi pasar yang cukup besar; terjadi ekspektasi pasar yang rendah pada saham tersebut; dan responden pernah mengalami kerugian saat
memilikinya , maka sudah tepat jika responden membuat keputusan untuk menjual saham tersebut, demikian juga sebaliknya.
d Pada pernyataan ke dua puluh delapan terdapat 14,17 responden yang
menyatakan sangat setuju untuk membeli saham saat tingkat perdagangan volume saham besar, sebanyak 29,17 menyatakan setuju, sebanyak 48,33
menyatakan kurang setuju, sebanyak 7,5 menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 0,83 menyatakan sangat tidak setuju dari total responden
berjumlah 120 orang.
Universitas Sumatera Utara
Volume perdagangan yang besar mengindikasikan bahwa saham tersebut banyak peminatnya. Saham yang banyak peminatnya berarti saham tersebut
memilikia kriteria yang diharapkan investor, misalnya saja dapat memberi return yang diharapkan, tingkat resiko dapat ditekan serendah mungkin,
kemungkinan harga naik cukup besar, dan lain-lain. e
Pada pernyataan ke dua puluh sembilan terdapat 29,2 responden yang menyatakan sangat setuju untuk membeli saham saat return harapan
responden besar, sebanyak 63,33 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 7,5 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah 120 orang.
Analisis yang dilakukan tentunya akan berpengaruh pada pemilihan jenis saham apa yang akan diputuskan untuk menjadi pilihan dalam berinvestasi.
Analisis yang tepat akan memberi performa akhir yang juga sesuai harapan. f
Pada pernyataan ke tiga puluh terdapat 15 responden yang menyatakan sangat setuju untuk membeli saham saat ada informasi positif berkenaan
dengan saham tersebut, sebanyak 71,67 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 13,33 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah
120 orang. Informasi positif memberi pengaruh positif juga pada performa saham.
Pernyataan ke dua puluh delapan sampai dengan pernyataan ke tiga puluh merupakan komponen pembentuk dari pembuatan keputusan untuk membeli
saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 50 responden menyatakan setuju dengan pernyataan ke dua puluh delapan
sampai dengan pernyataan ke tiga puluh. Hal ini berarti, lebih dari 50
Universitas Sumatera Utara
responden akan mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan tingkat trading volume saham; tingkat return saham; serta informasi positif terkait
dengan saham tersebut saat akan membuat keputusan untuk membeli saham. Jika analisis yang dilakukan responden menunjukkan bahwa telah terjadi
trading pada tingkat yang wajar serta return yang diperoleh juga sesuai dengan yang diharapkan serta didukung dengan adanya informasi positif
terkait dengan perkembangan perusahaan maka tepat lah kiranya jika responden membuat keputusan untuk membeli saham tersebut.
4.2.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Performa Investasi Tabel 4.13 Frekuensi Tanggapan Variabel Performa Y2
Tanggapan Responden
1 STS 2 TS
3 N 4 S
5 SS
Item F
F F
F F
P31 0,00
0,00 0,00
0,00 16,00
13,33 86,00
71,67 18,00
15,00 P32
0,00 0,00
1,00 0,83
52,00 43,33
59,00 49,17
8,00 6,67
P33 0,00
0,00 1,00
0,83 43,00
35,83 68,00
56,67 8,00
6,67
Sumber:Hasil penelitian, 2013 data diolah
Keterangan : P31 : Tingkat return saham yang Anda investasikan sesuai dengan harapan
Anda. P32 : Tingkat return
saham Anda ≥ return rata-rata pasar. P33 : Anda merasa puas dengan keputusan investasi di masa lalu termasuk
jual, beli, memilih saham, dan menentukan volume saham. Pada Tabel 4.13 tampak bahwa :
a Pada pernyataan ke tiga puluh satu terdapat 15 responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa tingkat return saham yang diinvestasikan
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan harapan, sebanyak 71,67 menyatakan setuju, dan sisanya sebanyak 13,33 menyatakan kurang setuju dari total responden berjumlah
120 orang. Tingginya persentase respoden pada pernyataan ke tiga puluh satu mengindikasikan analisis yang dilakukan responden sudah tepat.
b Pada pernyataan ke tiga puluh dua terdapat 6,67 responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa tingkat return saham responden ≥ return
rata-rata pasar, sebanyak 49,17 menyatakan setuju, sebanyak 43,33 menyatakan kurang setuju, dan sisanya sebanyak 0,83 menyatakan tidak
setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Tingkat return saham responden
≥ return rata-rata pasar mengindikasikan bahwa responden memperoleh return yang diharapkan.
c Pada pernyataan ke tiga puluh tiga terdapat 6,67 responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa responden merasa puas dengan keputusan investasi di masa lalu termasuk jual, beli,memilih saham, dan menentukan
volume saham, sebanyak 56,67 menyatakan setuju, sebanyak 35,83 menyatakan kurang setuju, dan sisanya sebanyak 0,83 menyatakan tidak
setuju dari total responden berjumlah 120 orang. Investor yang puas dengan keputusan investasi di masa lalu mengindikasikan bahwa keputusan yang
dibuat tersebut sudah berdasarkan analisis yang tepat sehingga dapat memberi performa yang lebih lagi.
Pernyataan ke tiga puluh satu sampai dengan pernyataan ke tiga puluh tiga merupakan komponen pendukung terkait dengan performa investasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 59 responden menyatakan setuju
Universitas Sumatera Utara
dengan pernyataan ke tiga puluh satu sampai dengan pernyataan ke tiga puluh tiga. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata 59 responden dapat dikatakan
sudah memperoleh performa investasi yang sesuai dengan harapan.
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas