Propinsi Sumatera Utara dan Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara dari Badan Pusat Statistik BPS Sumut.
Jenis data dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka Lubis,2012:107. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan
Pemeriksa Keuangan BPK Perwakilan Propinsi Sumatera Utara dan BPS Sumut. Penelitian ini menggunakan pooling data yang terdiri cross section data
yaitu 30 kabupatenkota dan time series data yaitu 3 tahun dari 2009 – 2011. Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD di Propinsi Sumatera Utara, sehingga jumlah jumlah data amatannya sebanyak 90.
4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
4.5.1. Defenisi Operasional
Variabel bebas independent variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PAD, DAU dan DAK. Variabel terikat dependent variabel yang
merupakan perhatian utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi, sedangkan belanja modal sebagai variabel moderating. Untuk menghindari
kesimpangsiuran pemahaman persepsi pada penelitian ini, disusun defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :
1. Pertumbuhan Ekonomi, perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat . Pertumbuhan ekonomi diproksikan
dengan PDRB harga konstan dan menggunakan skala rasio.
Universitas Sumatera Utara
2. PAD, merupakan total realisasi penerimaan daerah yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah atau penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain – lain pendapatan asli daerah yang sah dengan menggunakan skala rasio.
3. DAU adalah total dana transfer yang bersifat umum block grant untuk
mengatasi masalah ketimpangan horizontal antar daerah dengan tujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dengan menggunakan
skala rasio. 4.
DAK adalah total dana transfer yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. DAK menggunakan skala rasio.
5. Belanja Modal, jumlah realisasi pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk untuk biaya
pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas asset. Belanja modal meliputi belanja
tanah, gedung dan bangunan, belanja peralatan dan mesin, belanja jalan, irigasi dan jaringan, dan belanja aset tetap lainnya. Skala pengukuran dengan
menggunakan skala rasio.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Metode Pengukuran Variabel