b. Kriteria pengambilan keputusan
Jika probabilitas 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika probabilitas 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
4.6.2.1.3. Koefisien Determinasi R
2
Pengu jian koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti
terhadap variasi naik turunnya variabel dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai R
2
koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1 0
≤ R
2
≤ 1. Nilai R
2
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R
2
berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R
2
sama dengan nol R
2
=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila R
2
semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati nol menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
4.6.2.2. Model Pengujian Moderating
Untuk menjawab hipotesis kedua, menggunakan uji moderating. Menurut Ghozali 2006:200, ada tiga metode yang digunakan untuk melakukan uji regresi
dengan variabel moderasi yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak absolut dan uji residual. Pengujian variabel moderating dengan
uji interaksi maupun
uji nilai selisih mutlak absolut
mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut
uji residual Ghozali,2006:207. Penelitian ini memakai metode variabel
moderating dengan metode uji residual. Maka rumusnya sebagai berikut : M =
α+ β₁X₁ + β₂X₂ + β
3
X
3
│e │= α + β +
ε………………………………………… 1
4
X
4
Keterangan : ………………………………………………………… 2
X ₁ = PAD
X ₂ = DAU
X
3
X = DAK
4
β₁ = Koefisien regresi untuk PAD
= Belanja Modal
β₂ = Koefisien regresi untuk DAU β
3
β = Koefisien regresi untuk DAK
4
M = Pemoderasi Belanja Modal
= Koefisien regresi untuk Belanja Modal
α = Konstanta
ε = error a.
Bentuk pengujiannya : Ho : b
4
Ha : b = 0 ,artinya belanja modal tidak memoderasi hubungan PAD, DAU
dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi .
4
≠ 0,artinya belanja modal memoderasi hubungan PAD, DAU dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
b. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika probabilitas 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika probabilitas 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Statistik Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah PAD, DAU, DAK serta belanja modal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada
kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara tahun 2009 – 2011. Variabel independen pada penelitian ini adalah PAD, DAU, DAK. Variabel pemoderasi
adalah belanja modal dan variabel dependen adalah pertumbuhan ekonomi. Analisis statistik deskriptif masing – masing variabel dapat dilihat pada
tabel 5.1.
Tabel 5.1. Hasil Deskripsi Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PAD
90 2.39E9
9.95E11 4.5401E10
1.25581E11 DAU
90 1.44E11
1.07E12 3.6783E11
1.81983E11 DAK
90 1.11E9
9.12E10 4.4930E10
1.86207E10 B_MODAL
90 2.79E10
1.93E14 2.2714E12
2.03815E13 PDRB
90 1.65E11
4.15E13 4.1659E12
7.13868E12 Valid N listwise
90
Sumber : Diolah dari Data Sekunder,2013 • Bahwa jumlah N sampel sebanyak 90. Nilai PAD X
1
yang diterima pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara Sumut yang paling kecil adalah
yaitu sebesar 2.3, sedangkan nilai tertinggi PAD sebesar 9.95, sedangkan nilai rata – rata daerah menerima PAD sebesar 4.5401, dan standar deviasi sebesar
1.25581. Kota Medan merupakan daerah yang memperoleh PAD yang
Universitas Sumatera Utara