5.5.3. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian kesesuian dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel, maka kelayakan
tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Berdasarkan tabel 5.8 menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar
0.722 atau sebesar 72.2, artinya 72.2 variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel independen
yaitu PAD, DAU dan DAK, sedangkan sisanya 27.8 dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
Tabel 5.8 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.855 .732
a
.722 .23995
Sumber : Diolah dari Data Sekunder,2013
5.4. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian ini dilakukan setelah dilakukannya pengujian regresi berganda. Pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
uji residual. Variabel pemoderasi pada penelitian ini adalah belanja modal
Penggunaan variabel pemoderasi ini dimaksud untuk membuktikan hipotesis bahwa variabel belanja modal selaku variabel pemoderasi yang mempengaruhi
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen PAD, DAU dan DAK dan variabel dependen belanja modal. Hasil persamaan uji
residual dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Hasil Analisis Regresi Hipotesis Kedua
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
6.320 3.065
2.062 .042
PAD .279
.161 .285
1.735 .086
DAU -.253
.401 -.113
-.631 .530
DAK .451
.163 .332
2.766 .007
Sumber : Diolah dari Data Sekunder,2013 Berdasarkan tabel 5.9 persamaan regresi linier berganda antar variabel
independen PAD, DAU dan DAK terhadap variabel pemoderasi belanja modal menghasilkan persamaan model sebagai berikut :
B_MODAL = 6.320 + 0.279PAD - 0.253DAU + 0.451DAK + e
Persamaan regresi linier berganda diatas, menunjukkan bahwa : 1.
Variabel PAD signifikansi sebesar 0.086 0,05 dengan nilai koefisien positif, menunjukkan PAD tidak berpengaruh dan positif terhadap belanja modal
2. Variabel DAU yang signifikansinya sebesar 0.530 0.05 dengan nilai
koefisien negatif, menunjukkan DAU tidak berpengaruh dan negatif terhadap belanja modal.
3. Variabel DAK signifikansinya sebesar 0.007 0.05 dengan nilai koefisien
positif , menunjukkan DAK berpengaruh dan positif terhadap belanja modal. Persamaan regresi tersebut menunjukkan adanya ketidak cocokkan lack of
fit hubungan antara Pendapatan Asli Daerah, DAU dan DAK. Hasil regresi tersebut kemudian dilakukan uji residual untuk mengetahui apakah belanja modal
merupakan variabel pemoderasi. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel
Universitas Sumatera Utara
pemoderasi jika hasilnya signifikan dan memiliki nilai koefisien parameternya negatif Ghozali, 2006:209. Hasil uji residual dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Hasil Analisis Uji Residual Variabel Pemoderasi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .560
.955 .587
.559 PDRB
-.033 .077
-.045 -.423
.673
Sumber : Diolah dari Data Sekunder,2013
Berdasarkan tabel di atas persamaan residual antara variabel dependen pertumbuhan ekonomi terhadap nilai absolut residual dari variabel pemoderasi
yaitu belanja modal menghasilkan persamaan model uji residual sebagai berikut :
= 0,560 - 0.033PDRB
Berdasarkan hasil uji residual diatas diketahui nilai variabel pertumbuhan ekonomi dengan signifikan 0.673 0.05 dan nilai koefisien parameternya
bernilai negatif sebesar -0.033. Sebuah variabel dikatakan memoderasi jika memiliki koefisien parameter negatif dan berpengaruh signifikan. Kesimpulan
dari pengujian residual ini bahwa variabel belanja modal bukan merupakan variabel pemoderasi yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara PAD,
DAU dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi Ha ditolak dan Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
5.5. Pembahasan Hasil Penelitian 5.5.1. Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Pertumbuhan Ekonomi