Membedakan Informasi dan Pendapat dari Di al og
A. Membedakan Informasi dan Pendapat dari Di al og
Tuj uan Pem bel aj ar an Pada subbab ini, Anda
akan membedakan informasi dan pendapat
www.interseksi.com dari dialog. Setelah mempelajari
subbab ini, Anda diharapkan dapat memilah pokok-pokok dua kelompok, berupa fakta dan pendapat.
Gambar: Diskusi.
Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu membedakan informasi dan pendapat dalam dialog. Informasi yang dimaksud di sini adalah informasi yang berupa fakta.
Fakta adalah sebuah kenyataan atau data yang menceritakan sebuah peristiwa. Apabila ingin bukti atas apa yang Anda persoalkan, kita sering berkata, “Apa faktanya?” Fakta bisa berupa data-data kuantitatif maupun data kualitatif. Fakta harus benar-benar merupakan bukti sebuah peristiwa. Apabila ada yang bertanya tentang fakta bahaya narkoba, Anda harus menunjukkan banyaknya korban narkoba, mulai dari pengguna narkoba yang hilang masa depannya hingga pengguna yang menemui ajalnya. Demikian pula bukti bahaya pergaulan bebas, bisa kehamilan di luar nikah hingga aborsi dan pembunuhan (bunuh diri) akibat perbuatan tersebut. Fakta tidak bisa diperdebatkan karena berupa bukti konkret dan logis. Kalau Anda dianggap sebagai siswa pintar, maka faktanya adalah nilai ulangan atau rapor Anda harus baik.
nalar yang baik. Dalam kegiatan akademik (seminar, diskusi, lokakarya, simposium), mengemukakan persetujuan maupun penolakan hendaknya disertai argumentasi yang benar. Tidak dibenarkan sikap dan pendapat asal setuju atau asal menolak. Bahkan, argumentasi jauh lebih penting dari sikap setuju atau menolak itu sendiri.
.daunsalam.net www
Gambar: Seorang siswa menyampakan gagasannya.
Argumentasi diartikan sebagai alasan atau latar belakang yang menyebabkan seseorang menyetujui atau menolak tentang sebuah masalah. Sebuah alasan yang baik tentu bersifat relevan dengan masalah (berhubungan) dan bersifat logis. Relevan dan logisnya sebuah alasan biasanya berhubungan dengan daya nalar seseorang. Daya nalar pula yang menentukan apakah seseorang benar atau tidak dalam menyimpulkan sebuah masalah.
Pada dasarnya, diskusi merupakan forum untuk saling mengungkapkan pikiran, gagasan, pandangan, dan pendapat secara langsung (face to face communication). Artinya, setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan diskusi dapat menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan, dan/atau memberikan tanggapannya tentang isu/topik pembicaraan. Diskusi akan berjalan lancar manakala para peserta dapat bertukar pikiran secara sportif, tanpa melibatkan emosi yang berlebihan. Kuncinya terletak pada cara setiap peserta menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan, memberikan sanggahan, memberikan tanggapan, dan menyanggah pendapat orang lain. Jika kita mampu mengendalikan emosi, menyampaikan gagasan dengan argumentatif, mengajukan pertanyaan tanpa menyinggung perasaan orang lain, maka nyaman dan lancarlah jalannya diskusi itu. Jika sebaliknya yang terjadi maka proses diskusi tidak akan berjalan dengan lancar, bahkan bisa menimbulkan kekacauan.
Dalam kegiatan diskusi, masalah yang dibahas biasanya berupa isu-isu strategis dan bersifat aktual. Topik aktual berarti topik yang terhangat atau paling baru. Aktual tidaknya suatu topik bergantung pada waktu topik itu muncul atau beredar di masyarakat. Suatu topik yang dianggap aktual pada suatu waktu mungkin dianggap usang pada waktu selanjutnya. Jadi, aktualitas sebuah topik ditentukan oleh faktor waktu.
Bab 7 Sosial-Budaya
Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangatlah mengasyikkan. Oleh karena itu, aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik. Carilah masalah-masalah aktual dalam berdiskusi. Hal itu akan menarik setiap orang untuk membicarakannya, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan. Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagasan, mengajukan pertanyaan secara santun, dan menyanggah pendapat orang lain dengan argumen yang rasional.
1. Merumuskan gagasan yang akan di sampai kan Dalam berdiskusi, apabila Anda diminta merumuskan gagasan atau pendapat, sebaiknya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Langkah pertama, Anda harus memahami topik yang akan disampaikan. Misalnya, dari topik diskusi “Kemerdekaan Berkreasi bagi Remaja”, ada beberapa gagasan yang dapat dipersiapkan:
1. sudah saatnya remaja diberi kesempatan untuk berpikir, berinovasi, berkreasi,
berkarya, dan menunjukkan jati dirinya;
2. memberi kesempatan kepada remaja untuk membangun kemerdekaan
hidupnya yang lebih bijak dan manusiawi;
3. era globalisasi bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi remaja, melainkan sebagai tantangan untuk berkompetisi dalam meraih masa depan yang menjanjikan.
Setelah merumuskan gagasan, Anda dapat mengembangkannya dengan menggunakan kalimat yang lugad dan singkat. Misalnya, ketiga gagasan tadi dapat dikembangkan sebagai berikut.