Angkatan ’30
c. Angkatan ’30
B. Jawabl ah per tanyaan-per tanyaan beri kut i ni dengan tepat dan j el as!
1. Apakah persamaan dan perbedaan antara hikayat dan cerita pendek dan novel? Jelaskan aspek-aspeknya yang berbeda dan yang sama itu!
2. Uraikanlah asal mula hikayat dan buatkan sinopsis hikayat lain yang Anda
baca!
3. Ubahlah hikayat yang Anda baca tersebut menjadi sebuah cerpen yang
menarik!
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Dari Cicalengka Sampai Chicago: Bunga Rampai Pendidikan Bahasa. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. 1983. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Badan Pusat Statistik. 1998. Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Badudu, J.S. 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta: Gramedia. Baried, St. Baroroh, dkk. 1985. Memahami Hikayat dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Depdikbud. Booth, W.C., Colomb, GG., William, J.M. 1995. The Craft of Research. Chicago: The University of Chicago
Press. Ciptaloka Caraka. 2002. Teknik Mengarang. Yogyakarta: Kanisius. Depdikbud. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. t.t. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. Firdaus, Endang. 2001. Cerita Rakyat dari Banten. Jakarta: Grasindo. Gramedia. 2005. National Geographic Indonesia. (Edisi Perdana). Jakarta:PT Gramedia Percetakan. Halim, A. 1976. “Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia”, Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Halim,A. 1981. “Bahasa Indonesia Baku”, Pertemuan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Rangka Peringatan
Sumpah Pemuda ke-53. Jakarta: pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Harian Umum Jawa Pos, edisi 2 Juni 2000. Harian Umum Kompas, edisi 3 Mei 2005 dan 30 Juli 2007. Harian Umum Media Indonesia, edisi 18 September 2005, 11 Desember 2006, 3 Juni 2007, 5 Juli 2007,
dan 9 September 2007 Harian Umum Tribun Jabar, edisi 17 Juli 2007 Hasanudin. 1996. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa. Hassan Shadily (edisi khusus), Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru - van Hoeve. Hoed, B.H. 2000. “Kedudukan Bahasa Indonesia dan Tantangan Abad yangAkan Datang”, Jurnal Linguistik
Indonesia . Jakarta: Masyarakat Linguistik Indonesia. Johannes, H. 1978. “Gaya Bahasa Keilmuan”, Kertas Kerja Kongres Bahasa Indonesia III. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Keraf, G. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende Flores: Penerbit Nusa Indah. Kosasih, E. dan Ice Sutari. 2003. Surat Menyurat dan Menuls Surat Dinas dengan Benar. Bandung: Yrama
Widya. Kurniawan, K. 2004. Bahasa Indonesia Ilmiah untuk Perguruan Tinggi. Bandung: FPBS UPI. Mihardja, Achdiat K. 1997. Si Kabayan Manusia Lucu. Jakarta: Gramedia. Moeliono, A. 1993. “Bahasa yang Efektif dan Efisien”, Makalah Seminar Peningkatan Mutu Pengajaran
Bahasa Indonesia Ragam Ipteks di Perguruan Tinggi, 2 Oktober 1993. Bandung: ITB. Morsey, R.J. 1976. Improving English Instruction. Chicago:Rand McNally College Publishing Company. Mulyana, Y. Dkk. 1997. Sanggar Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bab 10 Publikasi Ilmiah Daftar Pustaka
Mulyono, I. 2003. Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari-ABA.
Murray, Donald M. 1980. “Writing as Process” in Eight Approaches to Teaching Composition. Illinois: National Council of Teachers of English, h. 3 – 20.
Nafiah, A.H. 1981. Anda Ingin Jadi Pengarang. Surabaya: Usaha Nasional. Nunan, D. 1991. Language Teaching Methodology, A Textbook for Teacher. Sydney: Prentice Hall International
(UK) Ltd. Nurhadi. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Penerbit Sinar Baru. Nurhadi. 1991. Pembinaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan. Malang: IKIP. Prijanti, Saksono. (Peny). 2003. Citra Wanita dalam Hikayat Panji Melayu. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. Prijanto, Saksono. (Peny). 2003. Model Penderitaan Tokoh Perempuan dalam Novel Populer. Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Riantiarno, N. 1995. Semar Gugat. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Rifai, M.A. 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sarwadi dan Soeparno. 1994. Buku Pegangan Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UPP IKIP
Yogyakarta. Soekardi, Y. 2004. Si Kabayan Digugat. Cerita Rakyat Jawa Barat. Bandung: Pustaka Setia. Sugono, Dendy (Peny. Utama). 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia I. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. Sugono, Dendy (Peny. Utama). 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. Sularto, B. 1985. Lima Drama. Jakarta: Gunung Agung. Sumardjono, Maria S.W. 1997. Pedoman Pemnuiatan Usulan Penelitian Sebuah Panduan Dasar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Suparno dan Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka. Supriadi, D. 1997. Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta: Rosda Jayaputra. Tambajong, J. 1981. Dasar-Dasar Dramaturgi. Bandung: Pustaka Prima. Tarigan, H.G 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tasai, S. Amran. (Peny.). 2003. Cerita Rakyat dan Objek Pariwisata di Indonesia: Teks dan Analisis Latar.
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Waluyo, H. J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Widodo. 1997. Teknik Wartawan Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah. Surabaya: Indah. Wilkins, D.A. 1976. Second Language Learning and Teaching. London: edward Arnold. Wiryosoedarmo, S. 1991. Himpunan Ringkasan dan Tinjauan Roman, Drama, Novel. Surabaya: Sinar
Wijaya. Yusra, Abrar. 1994. Autobiografi A.A. Navis, Satiris & Suara Kritis dari Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Yuwono, U. 2001. “Ejaan dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Populer)”, Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah dan Karya Ilmiah Populer . Jakarta: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Bahasa, Lembaga Penelitian
Universitas Indonesia.
Daftar Pustaka Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa
Gl osri um
Abreviasi : pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap; bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa Aerodinamika : ilmu yang berhubungan dengan gerakan udara dan gas lai Afiks
: bentuk terikat yang apabila ditambahkan kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal Argumentasi
: alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan Artikel
: karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di surat kabar. Artikulator
: bagian alat ucap yang dapat bergerak, misalnya bagian lidah dan bibir bawah Debat
: pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing Deduktif
: bersifat deduksi (penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum; penyimpulan dari yang umum ke yang khusus) Deskripsi
: pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci Diskusi
: pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan
Entitas : satuan yang berwujud Esai
: karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya Euforia
: perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan Fakta
: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada Fonem
: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukan kontras makna Hikayat
: karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta
Induktif : bersifat secara induksi (penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang khusus untuk untuk diperlakukan secara umum) Infiks
: morfem yang disisipkan di tengah kata Konfiks : afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah Kontemplatif
: bersifat membangkitkan kontemplasi Mentor : pembimbing Moderator
: orang yang bertindak sebagai penengah Morfologis
: cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya Narasi
: pengisahan suatu cerita atau kejadian Opini
: pendapat, pemikiran, dan pendirian Ozon
: lapisan udara yang terdapat di atmosfer yang berasal dari oksigen Preposisi
: kata yang biasa terdapat di depan nomina Reduksi
: pengurangan, pemotongan Replektif
: gerakan badan di luar kemauan Respirasi
: kegiatan memasukkan dan mengeluarkan udara ke dulu dan dari paru-paru Simultan
: terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak Sufiks : afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar Urgen
: mendesak sekali pelaksanaannya
Bab 10 Publikasi Ilmiah Glosarium
Indeks
Artikel 26, 28, 34, 102, 105, 108, 120
Biografi 29, 31, 43, 45, 52
Cerita pendek 47, 49, 50, 57, 59, 65, 75, 83, 85, 121, 123, 143, 144, 158
Deklamasi 11, 12, 16 Deskriptif 9, 11, 17 Diskusi 95, 96, 114-117, 139, 141 Drama 59, 61, 67, 75, 77, 79, 80, 83, 129, 130, 134, 135, 143, 147, 161, 162
Ekspositoris 71, 73 Esai 7
Fonem 16, 17 Frasa 24, 51, 52
Hikayat 80, 83, 90, 105, 106, 108, 148, 151, 163, 166
Klausa 24, 25, 51, 52, 73, 75 Konfiks 123, 125
Mongologi 31,32,34
Naratif 29, 65 Notulen 152-155, 158
Pidato 1, 4, 17 Prefiks 106 Puisi 11, 16, 33, 34, 45-47, 169-171 Puisi baru 12, 13
Resensi 161, 162, 171
Sufiks 106
Wawancara 37-43,52
178
Indeks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa