Mere fl eksi kan
3. Mere fl eksi kan
Teknik atau cara yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah sebelum merangkum karangannya, mereka merefleksikan apa yang sudah mereka tulis. Kesempatan ini memungkinkan penulis menemukan perspektif yang segar tentang kata-kata yang pada mulanya tampak sangat betul tetapi kemudian terasa salah. Penulis perlu bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan, misalnya, apakah tulisan yang dihasilkan benar-benar akan memenuhi tujuannya? Apakah tulisan tersebut cocok dengan pembacanya? Apakah tulisan tersebut sudah menginformasikan pesan secara cermat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawb dengan sungguh-sungguh dan penuh pertimbangan sehingga diperoleh jawaban dan perspektif yang lebih baik.
4. Merevi si
Mengerjakan revisi dan membaca kembali tulisan merupakan langkah yang sangat penting untuk menhasilkan tulisan yang baik. Akan tetapi, hal ini seringkali kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan langkah-langkah yang lainnya. Revisi, perbaikan, dan penyempurnaan tulisan yang dikerjakan secara berhati- hati dan saksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus, dan sesuai dengan keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba merasakan masalah yang mungkin muncul, dan menuntut perbaikan dari diri penulisnya sendiri sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca.
Penulis perlu meneliti secara cermat apakah bukti-bukti yang disampaikan benar-benar mendukung pernyataan-pernyataan yang diutarakan? Seberapa banyak waktu yang harus digunakan oleh pembaca untuk memahaminya? Segala sesuatu yang diperkirakan dapat menimbulkan salah paham agar dihindari dan dihilangkan dari suatu tulisan ilmiah.
Tulisan ilmiah selalu membawa nama penulisnya. Oleh karena itu, penulis sebaiknya tidak terlalu cepat puas dengan apa yang pernah ditulisnya. Penulis harus berupaya agar pembaca tidak sampai salah memahami atau menafsirkan
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa
Lat i han 5
1. Jelaskanlah pengertian karya tulis, karya
6. Tulislah isi bagian pendahuluan tulisan yang ilmiah, orasi ilmiah, dan demonstrasi dalam
menyajikan tujuan penulisan dan manfaat yang bentuk tulisan!
diharapkan!
2. Apakah perbedaan dan persamaan antara
7. C a r i l a h c o n t o h t u l i s a n i l m i a h d a l a m karya ilmiah populer dan karya ilmiah?
bentuk laporan untuk Anda analisis bagian
3. Apakah makna keterampilan menulis sebagai
pendahuluannya!
suatu proses (kreatif)?
8. Bagaimana komentar dan pendapat Anda
4. Susunlah kerangka tulisan ilmiah berikut terhadap contoh tulisan yang menyajikan (pilihlah salah satu topik yang aktual):
pendahuluan itu?
a. makalah
9. Susunlah karya tulis ilmiah dalam bentuk
b. laporan pengamatan laporan berdasarkan pengamatan Anda ketika
c. usul penelitian melihat bencana alam atau kegiatan lainnya!
5. Tulislah isi bagian pendahuluan tulisan yang
10. Suntinglah dengan cermat tulisan ilmiah yang menyajikan latar belakang masalah serta
telah Anda susun itu! Perhatikan aspek bahasa, perlunya masalah tersebut dibahas!
penyajiaan, dan isi tulisan!
E. Menganal i si s Perkembangan Genre Sastra Indonesi a Teks sastra adalah teks yang disusun dengan tujuan artistik dengan menggunakan
Tuj uan Pem bel aj ar an
bahasa. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh
Pada subbab ini, Anda akan
karena itu, ada sastra lisan dan ada pula sastra tulis. menganalisis perkembangan
genre sastra Indonesia.
Teks sastra berdasarkan ragamnya terdiri atas beberapa genre. Klasifikasi genre
Setelah mempelajari subbab
sastra itu didasarkan atas dasar kategori situasi bahasa. Berdasarkan situasi bahasa
ini, Anda diharapkan
itulah sastra diklasifikasikan atas teks puisi, teks naratif atau prosa, dan teks dapat mengetahui dan
menentukan perkembangan
drama. Teks puisi adalah teks sastra yang situasi bahasanya monolog. Artinya,
genre sastra Indonesia.
keseluruhan teks dibawakan oleh seorang penutur atau aku lirik. Sementara itu, teks drama adalah teks sastra yang situasi bahasanya dialog. Dialoglah yang mendominasi dan menggerakkan keseluruhan unsur-unsurnya.
Teks naratif adalah teks sastra yang situasi bahasanya berlapis. Artinya, ada situasi pergantian ketika antara pencerita dengan tokoh membawakan teks secara bergantian. Teks naratif disebut pula sebagai teks pencangkokan. Yang dimaksud dengan teks pencangkokan itu yaitu ketika pencerita mencangkokkan pikirannya ke dalam pikiran-pikiran tokoh. Hal itu tidak bisa berlaku sebaliknya. Hubungan antara pencerita dengan tokoh adalah hubungan yang hierarkis sifatnya.
Teks naratif terdiri atas novel dan cerpen. Perbedaan keduanya terletak pada kompleksitas masing-masing. Cerpen kompleksitasnya lebih sederhana dibandingkan dengan novel. Novel unsur-unsurnya lebih kompleks sifatnya.
Bab 10 Publikasi Ilmiah
Berikut ini adalah perkembangan genre sastra Indonesia secara singkat. Pahamilah agar Anda mengetahui karakteristik karya sastra yang dihasilkan setiap angkatan.
1. Balai Pustaka (19-20-an) Ciri-ciri
1) bercorak pasif-romantik,
2) sentimental, dan
3) pada umumnya bertema tentang adat. Pelopor
1) Merari Siregar: Azab dan Sengsara (1920)
2) Marah Rusli: Siti Nurbaya (1922)
3) Nur Sutan Iskandar: Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
2. Pujangga Baru (1933) Ciri-ciri
1) dinamis,
2) bercorak romantis-idealistis,
3) aktif romantis, dan
4) sering dikaitkan dengan majalah sastar. Pelopor
1) Sutan Takdir Alisjahbana : Layar Terkembang (1936)
2) Amir Hamzah (Raja Pesyair/Penyair) - Nyanyi Sunyi (19370 - Buah Rindu (1941) - Setanggi Timur (1934)
3) Armijn Pane : Belenggu (1940)
3. Angkatan ’45 Ciri-ciri
1) bersifat realistis,
2) individualistis
3) universal
4) objektif, dan
5) bertema patriotis Pelopor
1) Chairil Anwar (bidang puisi) : Deru Campur Debu (1943), Tiga Menguak
Takdir , Aku (1943)
2) Idrus : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (1948); Aki (1948)
3) Usmar Ismail : Puntung Berasap (1950)
4. Angkatan ‘66 Ciri-ciri
1) realistis
2) kritik sosial
3) masyarakat sentris
4) sosialisme/kesetiakawanan, dan
5) objektif
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa
Pelopor
1) Taufik Ismail
: “Tirani” dan “Benteng”
2) Bur Rasuanto
: “Mereka Telah Bangkit”
3) Mansur Samin : “Perlawanan”
Lat i han 6
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4
3. Tulislah laporan hasil analisis kelompok Anda orang!
dengan tulisan yang jelas dan rapi di kertas
2. Analisislah karya sastra (berupa puisi,
folio!
cerpen, novel, dan drama) yang dihasilkan
4. Sampaikan hasil penganalisisan kelompok Anda angkatan 70-an sampai sekarang! Setiap
di depan kelas!
kelompok minimal menganalisis satu atau
5. Dokumentasikanlah hasil analisis setiap dua buah karya sastra! Komponen yang
kelompok dengan cara meyatukannya. Sehingga dianalisis adalah komponen kesastraan
setiap siswa dapat mencatat atau memfotokopi karya tersebut (tema, latar, kebahasaan,
seluruh hasil analisis tersebut! dll), serhingga pada akhirnya kelompok Anda dapat menyimpulkan karakteristik karya tersebut, yang akan berguna dalam merumuskan karakteristik angkatan.
Revi ew (Rangkum an)
1. Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai 3. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil nilai sebuah hasil karya (buku, puisi, pementasan
karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu drama, dll). Tujuan resensi adalah menyampaikan
dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pendapat/penilaian kepada para pembaca apakah
secara ilmiah.
sebuah hasil karya patut mendapat sambutan dari 4. Teks sastra berdasarkan ragamnya terdiri atas masyarakat atau tidak.
beberapa genre. Klasifikasi genre sastra itu didasarkan 2. Kegiatan membandingkan penggalan hikayat
atas dasar kategori situasi bahasa. Berdasarkan dengan penggalan novel dapat dilakukan
situasi bahasa itulah sastra diklasifikasikan atas teks berdasarkan tokoh, tema, latar, motif, dan nilai-
puisi, teks naratif atau prosa, dan teks drama. nilai yang terkandung di dalamnya.
Refl eksi Bagi Peser t a Di di k
Pada bab ini Anda belajar menulis resensi drama, Apakah Anda sudah mampu menulis resensi drama? mengevaluasi pementasan drama, membandingkan Apakah Anda sudah mampu mengevaluasi pementasan penggalan hikayat dengan penggalan novel, menyusun
drama? Apakah Anda sudah mampu membandingkan karya ilmiah, dan menganalisis perkembangan genre penggalan hikayat dengan penggalan novel? Apakah sastra Indonesia.
Anda sudah mampu menyusun karya ilmiah? Apakah Anda sudah mampu menganalisis perkembangan genre sastra Indonesia?
Bab 10 Publikasi Ilmiah
E valuasi A khir Bab 10
A. Jawabl ah per tanyaan-per tanyaan di bawan i ni dengan tepat!
1. Dari hasil wawancara di lapangan, penulis menemukan banyak golongan tua (orang tua, kaum pendidik, pejabat kelurahan, dan para pemuka masyarakat) yang berpendapat bahwa sebenarnya pelajar mempunyai peranan yang besar dalam pembangunan masyarakat terutama pembangunan lingkungan kelurahan. Namun, pembangunan teresbut makin kecil sehingga saat ini tidak terlihat peranan dan pengaruhnya. Paragraf di atas merupakan kutipan karya tulis ilmiah, yakni bagian ... .
a. kata pengantar d. pembahasan/isi
b. latar belakang e. saran
c. perumusan masalah
2. Karya lukis ini dapat digolongkan dalam seni kubisme. Penonjolan garis bidang lebih diutamakan dari pada penciptaan kreasi warna dan model. Aliran yang berawal dari Jerman ini sebenarnya telah lama dikenal oleh seniman- seniman kita sejak lama, baik seni pahat, lukis, ukir, ataupun bangunan. Hal ini terbukti pada bukti-bukti hasil karya mereka yang ada di candi-candi, museum, dan perpustakaan nasional. Kutipan resensi di atas mengungkapkan bagian ... .
a. jenis karya
d. nilai karya
b. isi karya
e. kelemahan karya
c. keunggulan karya