Pengayaan : Menyusun Kal i mat Efekti f
B. Pengayaan : Menyusun Kal i mat Efekti f
Tuj uan Pem bel aj ar an Setelah pembelajaran ini,
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi kalimat lengkap, ketepatan urutan kata dalam kalimat, kesejajaran dalam kalimat, dan penekanan dalam kalimat.
Kepaduan kalimat tercermin dalam hubungan logis di antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Untuk menandai kepaduan kalimat diperlukan berbagai pemarkah, seperti imbuhan, preposisi (kata depan), dan kata sambung (konjungtor).
Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Di bawah ini ditulis contoh kalimat yang kurang efektif. Kalimat (1) diambil dari sebuah tiket bus dan kalimat (2) diambil dari sebuah majalah.
1. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen supaya melaporkan kepada kami . Kalimat tersebut kurang jelas maksudnya karena ada bagian yang dihilangkan atau tidak sejajar. Siapakah yang diminta ”supaya melaporkan kepada kami”? Ternyata imbauan ini untuk para penumpang yang membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat itu perlu diubah menjadi: 1a. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap
melaporkannya kepada kami . Jika subjek induk kalimat dan anak kalimatnya dibuat sama, ubahannya menjadi:
1b. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, harap dilaporkan
kepada kami .
2. Mereka mengambil botol bir dari dapur yang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun . Apa yang berisi cairan racun itu? Jika jawabnya “dapur”, kalimat ini sudah baik. Jika jawabnya “botol bir”, letak keterangannya perlu diubah menjadi: 2a. Dari (dalam) dapur mereka mengambil botol bir yang menurut
pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun .
1. Penggunaan kata sambung dal am kal i mat efekti f
Konjungsi atau kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Kata seperti dan, kalau, dan atau adalah kata sambung. Perhatikan contoh kalimat berikut. (a) Rifqi Luthfi sedang membaca dan adiknya sedang menggambar. (b) Kami akan berekreasi kalau munaqosah sudah selesai. (c) Anda akan menyelesaikan laporan sekarang atau semester depan.
Contoh di atas menunjukkan bahwa yang dihubungkan oleh konjungsi adalah klausa. Walaupun demikian, kita ketahui pula bahwa ada konjungsi yang juga menghubungkan dua kata atau frasa. Konjungsi seperti dan serta atau di atas dapat pula membentuk frasa seperti kakak dan adik, hidup atau mati. Jika kita kembali pada kelompok preposisi, maka akan tampak bahwa sebagian dari preposisi ada pula yang dapat bertindak sebagai konjungsi. Preposisi seperti sebab, karena, dan sejak dapat menghubungkan kata ataupun klausa. Pada contoh berikut, Anda akan temukan preposisi yang dapat pula bertindak sebagai konjungsi.
(d) 1. Dia tidak berangkat kuliah karena kematian ibunya.
2. Dia tidak berangkat kuliah karena ibunya meninggal. (e) 1. Dia sudah dapat membaca sejak dia berusia 5 tahun.
2. Dia sudah dapat membaca sejak bulan Agustus 2004. Berdasarkan uraian serta contoh di atas jelaslah bahwa ada kata yang mempunyai
keanggotaan ganda, yakni berfungsi sebagai preposisi atau berfungsi sebagai konjungsi. Jika kata itu dipakai sebagai pembentuk frasa, statusnya adalah preposisi. Jika yang dihubungkan adalah klausa, statusnya berubah menjadi konjungsi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kata yang berfungsi sebagai preposisi adalah kata yang statusnya berfungsi sebagai frasa, sedangkan kata yang berfungsi sebagai konjungsi adalah kata yang statusnya berfungsi sebagai klausa.
24 Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa
2. Hubungan Logi s Antarkal i mat
Hubungan logis antarkalimat pada dasarnya sama dengan hubungan logis antarklausa walaupun ada hubungan logis tertentu yang hanya terungkap dalam kalimat, sementara hubungan logis yang lain hanya terungkap di antara dua kalimat. Dalam satu kalimat, kata sambung menunjukkan hubungan logis di antara bagian-bagian kalimat (preposisi), sedangkan dalam hubungan antarkalimat, kata sambung yang digunakan harus menunjukkan pengacuan ke kalimat terdahulu. Perlu dicatat pula bahwa tidak semua kata sambung antarklausa dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat. Kata sambung antarkalimat dapat juga digunakan untuk menghubungkan paragraf yang satu dengan yang lain. Di dalam penulisannya, kata sambung antarkalimat harus disertai tanda koma.
Cont oh Saya kecewa ketika masuk kelas. Sebabnya, para
f. Hubungan kebalikan: sebaliknya ; mahasiswa belum hadir .
g. Hubungan waktu: sementara itu, dalam pada itu, pada saat itu, pada saat yang bersamaan,
Hubungan antarkalimat yang sering didapati dalam ketika itu; sebelumnya, sebelum itu; sesudahnya,
tulisan adalah sebagai berikut: sesudah itu, setelah itu, kemudian ;
a. Hubungan akibat menyatakan akibat:
h. Hubungan syarat: jika demikian halnya, kalau akibatnya, walhasil, alhasil, karena itu, oleh
begitu ;
sebab itu, maka dari itu, sebagai akibatnya ;
i. Hubungan urutan: selanjutnya, demikian pula,
b. Hubungan konsekuensi: dengan demikian, Pertama ... Kedua ... Ketiga ... , Terakhir, ... atau
maka ; Pertama-tama, ... Kemudian, ... Akhirnya, ... ;
c. Hubungan sebab yang ditandai kata sambung: j. Hubungan penambahan: selain itu, tambahan
alasannya, sebabnya ;
lagi pula, di samping itu ;
d. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk keperluan k. Hubungan penegasan: malahan, bahkan,
itu, untuk tujuan itu ; memang, apalagi, terlebih lagi, dengan kata
e. Hubungan pertentangan: meskipun demikian/ lain, singkatnya, singkat kata ;
begitu, walaupun demikian/begitu, kendati m. Hubungan penyimpulan: jadi, kesimpulannya,
demikian/begitu, bagaimanapun, akan tetapi,
demikian maka ;
dan namun. n. Hubungan pembenaran: sesungguhnya,
Perhatikan: jangan gunakan namun demikian
bahwasanya, sebenarnya .
karena ungkapan ini tidak ada artinya (bandingkan dengan tetapi demikian);
Lat i han 2
Isilah titik-titik pada paragraf yang rumpang di
yang sangat tinggi tingkat pendapatannya ...
bawah ini dengan kata sambung yang tepat!
(4) dengan Amerika Serikat yang sampai akhir
1. Perkembangan perekonomian negeri-negeri abad ke-18 masih serba kacau, ... (5) ... (6) abad Barat ... (1) Amerika Serikat merupakan suatu
ke-19 dengan cepat melaju tahap perekonomian keajaiban, ... (2) tadinya negeri Eropa Barat
dengan konsumsi secara besar-besaran. sampai sekitar abad ke-17 masih berada dalam
2. Para peneliti perkembangan ekonomi merasa tingkat perekonomian yang primitif, ... (3)
berbahagia ... (1) dapat melihat sendiri bentuk dalam waktu dua ratus tahun perekonomian
perekonomian tahap pertama di negeri itu ... (3) di sana sudah memasuki tahap perekonomian
yang digambarkan teori Stufen. Memang masih
Bab 2 Kemasyarakatan Bab 2 Kemasyarakatan
daerah, perekonomian benar-benar sudah berdampingan secara simultan. Di pedalaman
mencapai tahap tinggi, pertukaran dengan masih banyak dijumpai perekonomian yang
kredit, perdagangan internasional, ... (6) total tertutup, tidak mengenal pertukaran
suasana gelisah ... (7) resah untuk memburu uang, ... (4) kehidupan manusia di situ praktis
laba setinggi mungkin.
dapat bertahan hanya dari memungut hasil