Mengi denti fi kasi Pel aku, Peri sti wa, dan Masal ah dal am Bi ogra fi

C. Mengi denti fi kasi Pel aku, Peri sti wa, dan Masal ah dal am Bi ogra fi

Pada pembelajaran sebelumnya Anda sudah pernah membaca sebuah biografi. Tuj uan Pem bel aj ar an Biografi siapakah? Bahkan Anda juga sudah menulis sebuah biografi. Tentu Anda

Pada subbab ini, Anda akan

sudah memperoleh banyak manfaat dari riwayat hidup tokoh tersebut, bukan?

mengidenfikasi pelaku, peristiwa, serta masalah

Pada pembelajaran kali ini, kita juga akan membahas biografi tokoh. Adapun yang terkandung di dalam

biografi.

yang akan dibahas pada bagian ini adalah mengidentifikasi pelaku, peristiwa, Setelah mempelajari serta masalah yang terkandung di dalam biografi.

subbab ini, Anda diharapkan dapat

Berikut ini disajikan biografi Ki Hadjar Dewantara. Kita semua tentu kenal dengan

mengidentifikasi pelaku,

beliau. Bahkan semenjak SD, bukan? Bacalah dengan cermat!

peristiwa, serta masalah yang terkandung di dalam biografi.

Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama Soewardi. Ia berasal dari keluarga Soerjaningrat sehingga pada waktu kecil lebih dikenal dengan nama Soewardi Soerjaningrat. Karena ia berasal dari keluarga Pakoe Alam, raja di Jawa, ia memeroleh gelar bangsawan yang sangat terhormat, Raden Mas, di depan namanya.

Ketika genap berusia 40 tahun, Soewardi berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Gelar Raden Mas tidak digunakannya lagi dan ia lebih senang dipanggil dengan Ki Hadjar.

Nasional, hal itu sangat wajar karena konsep-konsep Sejak mudanya, Ki Hadjar senang berjuang untuk pendidikan yang dikembangkannya memang amat kepentingan rakyat, dari medan politik, pers, sampai mendasar, membangsa, demokratis dan dinamis. dengan pendidikan dan kebudayaan. Kalau akhirnya

Ki Hadjar lebih dikenal sebagai tokoh pendidikan, Secara politis, kejuangan Ki Hadjar dimulai bahkan diprediksi sebagai Bapak Pendidikan ketika ikut aktif berkiprah di Boedi Oetomo (BO)

43

Bab 3 Lingkungan

44 Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa

yang didirikan oleh para seniornya, Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo, dan kawan-kawan. Bersama teman kejuangannya Ki Hadjar pun ikut aktif menyosialisasikan BO dengan program-programnya kepada masyarakat luas. Di Dalam BO ini, Ki Hadjar banyak belajar mengenai keorganisasian dan kepemimpinan.

Di tengah kegiatan kuliah dan organisasi, Ki Hadjar banyak menulis di media massa, antara lain Sedya Tama, Midden Java, Kaoem Moeda. Oetoesan Hindia, Tjahaya Timoer, De Expres, dan Poesara . Ciri khas tulisannya adalah pesan-pesan kebangsaan, utamanya kaum pribumi.

Pada tahun 1913, terjadi peristiwa yang mengesankan dalam sejarah perjuangan Ki Hadjar. Pada waktu itu, pemerintah kolonial Belanda berencana merayakan 100 tahun kemerdekaan dari tangan Perancis. Perayaan ini akan dilakukan di Belanda dan di negara-negara jajahan, termasuk di Indonesia. Rencananya perayaan ini akan dilaksanakan secara besar-besaran dan penuh hura-hura tanggal 15 November 1913 dengan menarik biaya dari rakyat.

Rencana tersebut dipandang Ki Hadjar sebagai tidak masuk akal. Merayakan kemerdekaan di tanah jajahan artinya merdeka diri sambil menjajah bangsa lain. Ibarat orang yang berpesta-pora karena lepas dari terkaman macan, tetapi kakinya menginjak kelinci.

Rencana tersebut langsung diprotes oleh Ki Hadjar melalui dua tulisan yang sangat terkenal, “Als Ik Eens Nederlander Was” (Andai Saya Seorang Belanda) dan “Een voor Allen Maar Ook Allen voor Een” (Satu untuk semua tetapi Semua untuk Satu juga). Tulisan ini betul-betul dapat membangkitkan gairah perjuangan bangsa Indonesia. Dua sahabat yang bergabung dalam Tiga Serangkai: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Douwes Dekker, akhirnya membuat tulisan senada. Tjipto Mangoenkoesoemo menulis “Kracht of Vress?” (Kekuatan atau Ketakutan?), sedangkan Douwes

Dekker menulis “Onze Helden: Tjipto en Soewardi” (Pahlawan-pahlawan Kita: Tjipto dan Soewardi). Adapun Soewardi yang dimaksud adalah Soewardi Soerjaningrat, nama kecil Ki Hadjar Dewantara.

Sekembalinya dari Belanda pada tahun 1919, Ki Hadjar mulai menulis lagi. Tulisannya, di samping membangkitkan semangat perjuangan bangsa juga mengembangkan konsep-konsep pendidikan dan kebudayaannya. Ki Hadjar sempat pula dipenjarakan sebagai risiko atas tulisan-tulisannya.

Pada 3 Juli 1922, Ki Hadjar bersama Soetatmo Soerjokoesoemo, Pronowidigdo, Soerjopetro, dan kawan-kawan mendirikan National Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa di Yogyakarta. Berdirinya perguruan ini didasari atas keyakinan bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak mungkin hanya dilalui dengan jalur fisik dan politik semata, tetapi jalur pendidikan harus ditempuhnya. Sejak berdirinya Tamansiswa, Ki Hadjar mengonsentrasikan kejuangannya melalui jalur pendidikan.

Setelah Tamansiswa berdiri, bermunculanlah lembaga pendidikan yang diselenggarakan kaum pribumi sampai akhirnya Belanda khawatir kalau bangsa Indonesia menjadi pintar. Akhirnya, dikeluarkan kebijakan ordonansi yang bertujuan membatasi ruang gerak bangsa kita yang berkiprah melalui dunia pendidikan untuk mencerdaskan bangsanya. Isi pokok ordonansi sebagai berikut. (1) semua sekolah swasta yang tidak dibiayai atau dikelola pemerintah (Belanda) harus minta izin (ulang), (2) Guru-guru yang mengajar di sekolah swasta harus mendapat izin dari pemerintah dahulu. (3) Materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa di sekolah swasta tak boleh melanggar dari ketentuan pemerintah.

(Diambil dari tulisan Ki Supriyoko, Media Indonesia, 30 Desember 1999 )

Lat i han 4

1. Datalah pelaku, peristiwa, masalah yang

3. Tulislah bagian yang paling menarik perhatian terdapat dalam Biografi tersebut! Tulislah

Anda dari tokoh Ki Hadjar Dewantara! dalam format sebagai berikut!

3. Jelaskan hal-hal yang Anda ketahui tentang Ki Hadjar Dewantara dan mengapa beliau tertarik

No Pelaku

Peristiwa

Masalah

di bidang pendidikan!

4. Kemukakan sikap Ki Hadjar Dewantara terhadap pemerintah Belanda, terutama mengenai pendidikan!

5. Ki Hadjar Dewantara berganti nama. Kapankah

2. Tulislah bagian yang menarik dari Biografi Ki itu terjadi dan apa sebabnya? Apa yang Anda Hadjar Dewantara!

ketahui tentang alasan Ki Hadjar Dewantara memilih jalur pendidikan sebagai alat perjuangan untuk kemerdekaan?