Perumusan Strategi Pengembangan Agroindustri Sohun

B. Perumusan Strategi Pengembangan Agroindustri Sohun

1. Visi dan Misi Usaha

Dalam dunia bisnis untuk menjalankan usahanya harus mempunyai visi dan misi yang jelas karena sangatlah penting untuk mengevaluasi

commit to user

Agroindustri sohun ini mempunyai visi yaitu menjadikan sentra agroindustri yang terkenal akan kualitas dan keunggulan produknya. Keunggulan produk dalam hal ini menyangkut jenis produk yang berkualitas dan harga yang dapat dijangkau konsumen sesuai standar kualitasnya.

Sedangkan misi agroindustri sohun adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menciptakan produk yang berkualitas dengan harga sesuai kemampuan konsumen serta meningkatkan volume penjualan dari tahun ke tahun dengan memperluas pemasaran produk dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan untuk tetap mampu bersaing. Selain itu untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagai penopang perekonomian daerah. Untuk terwujudnya usaha mikro kecil menengah yang berkualitas, produktif, mandiri dan berdaya saing. Hal ini dapat tercapai dengan adanya strategi pengembangan yang tepat dan efektif.

2. Analisis Faktor-Faktor Strategis

Strategi pengembangan sohun merupakan usaha untuk meningkatkan produk dari segi kualitas maupun kuantitas serta memperluas daerah pemasarannya baik di dalam maupun di luar Kabupaten Klaten. Dengan menerapkan strategi pengembangan yang efektif diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pengusaha sohun. Perumusan strategi pengembangan agroindustri sohun diawali dengan menganalisis faktor eksternal dan internal untuk mengidentifikasi faktor- faktor strategis yang menjadi ancaman, peluang, kelemahan dan kekuatan dalam pengembangan agroindustri di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

a. Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci di luar perusahaan yang menjadi ancaman dan

commit to user

analisis faktor eksternal adalah sebagai berikut :

1) Lingkungan Perusahaan

a) Pesaing

Adanya pesaing selalu ditemui dalam dunia bisnis sehingga akan berpengaruh terhadap berjalannya usaha seperti agroindustri sohun. Pesaing disini yaitu perusahaan pesaing produk sejenis dan produk barang pengganti di Pasar yang beranekaragam jenisnya. Pesaing produk sejenis disini berada pada sentra industri sendiri dengan kondisi yang hamper sama karena produk yang dihasilkan juga sama sehingga penentuan harga dan kualitas akan menjadikan faktor utama yang menentukan serta pencarian pasar untuk mendistribusikan produknya.

Pesaing yang lain yaitu produk barang pengganti yang beragam jenisnya seperti mie instan, mie kuning, mie kering dan bihun. Kondisi pesaing barang pengganti ini memiliki keunggulan yang dapat dilihat dari jenis produknya yang banyak, kemasannya yang menarik dan keberadaannya selalu ada dipasaran. Dengan demikian persaingan dalam agroindustri sohun menuntut pengusaha untuk dapat mengatasi adanya pesaing dengan menghasilkan produk dan harga yang mampu bersaing di pasar.

b) Pemasok

Pemasok berperan sebagai penyedia bahan baku aren dimana aren ini sebagai bahan utama dalam pembuatan sohun sehingga apabila terjadi kelangkan bahan baku dari pemasok mengakibatkan sebuah perusahaan tidak dapat melakukan produksi. Pemasok disini sudah mempunyai sentra pengolahan pati aren sehingga hampir seluruh pengusaha sohun memesan bahan bakunya disini. Hal ini terkadang dimanfaatkan oleh para

commit to user

penentuan harganya pun ditentukan oleh para pemasok. Dengan demikian apabila ketersediaan pati aren ini sedikit harga bisa saja langsung dinaikkan menyebabkan hal seperti ini yang harus selalu diterima oleh pengusaha sohun.

c) Pelanggan

Pelanggan disini meliputi pedagang dan konsumen dimana dalam membeli suatu barang dan jasa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kepuasan dan kepercayaan pelanggan harus selalu diperhatikan sehingga pengusaha dituntut untuk memberikan kualitas sohun yang baik karena kebanyakan pelanggan selalu mempertimbangkan kualitas barang yang akan dibeli dan dikonsumsi. Akan tetapi, sering terjadi permasalahan antara pelanggan dengan produsen. Hal ini sering disebabkan karena terkadang kualitas akan sohun yang dihasilkan tidak sama dengan hari-hari sebelumnya, permintaan dari pelanggan tidak tercukupi atau tidak sesuai dengan pesanan dan keterlambatan pengiriman. Sehingga permasalahan seperti ini harus segera disikapi untuk menjaga kontinyuitas pembeliaan para pelanggan.

2) Lingkungan Jauh

a) Keadaaan Alam (Cuaca)

Keadaan cuaca merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan produksi suatu perusahaan, dimana keadaan cuaca ini dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif tergantung kepada keadaan cuaca yang terjadi. Keadaan cuaca yang positif yaitu terjadi pada musim kemarau karena sinar matahari sangat terik sedangkan cuaca yang negatif terjadi pada musim hujan dan pancaroba dimana untuk mendapatkan panas sinar matahari jarang dan sulit untuk diprediksi. Hal seperti diatas sangatlah penting karena melihat

commit to user

menggunakan panas sinar matahari sehingga selalu diperlukan cuaca panas yang mendukung untuk dapat mempercepat proses pengeringan sehingga sangat merugikan apabila cuaca sering berubah-ubah.

b) Kebijakan Pemerintah

Peran pemerintah cukup strategis dan berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perkembangan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah daerah untuk mendukung perkembangan UMKM di Kabupaten Klaten adalah dengan melakukan pendampingan dan pelatihan- pelatihan teknis mengenai proses produksi, kemudian bantuan akses modal dengan memberikan modal yang bersifat hibah maupun pinjaman lunak, kemudian perbaikan akses teknologi dengan perbaikan dan pengenalan teknologi yang baru seperti alat-alat produksi.

Akan tetapi pada kenyataannya dilapang sering terjadi ketidaksesuaian antara tujuan pemerintah dengan keinginan para pengusaha sohun. Hal ini dikarenakan pemerintah kurang memahami betul apa yang diinginkan para pengusaha. Dimana seringnya pemerintah setelah memberikan program atau memberikan bantuan tidak dibarengi dengan pengawasan dan evaluasi apakah program yang diberikan sudah berjalan dengan baik. Sehingga menyebabkan bias apa yang sudah diberikan pemerintah kepada para pengusaha sohun.

c) Kondisi Perekonomian

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim usaha yang dijalankannya. Kondisi ekonomi membawa

commit to user

sohun terutama terhadap pendapatan yang akan diperoleh. Seperti kenaikan harga-harga berpengaruh terhadap harga bahan baku, sarana produksi lainnya misalnya bahan antara seperti kaporit, minyak dan bahan bakar serta juga upah tenaga kerja sedangkan harga jual produk sulit untuk mengikuti kenaikan harga bahan baku serta akan menyebabkan berkurangnya permintaan produk sohun dipasaran.

d) Sosial dan Budaya

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat besar terhadap pengembangan agroindustri sohun. Dimana keadaan yang ada disana dalam pengolahan atau memproduksi sohun masih mengikuti tradisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan usaha ini ada usaha warisan atau turun- temurun sehingga sebagian besar penduduk di Desa Manjung ini memperoleh penghasilan dari usaha sohun baik sebagai pengusaha, pengemas maupun pedagang sehingga semuanya mendapatkan manfaat yang sama maka dari itu terciptanya suatu lingkungan yang mendukung dalam pengembangan usaha sohun ini.

Selain itu dengan lamanya usaha ini berlangsung terjalin hubungan yang baik antara pelaku usaha sohun ini karena mereka bersama-sama untuk menghasilkan keuntungan satu sama lain. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu menjadikan keadaan sosial budaya ini sedikit berubah yang dikarenakan perbedaan keuntungan yang didapat para pengusaha sehingga menyebabkan suatu persaingan yang terjadi dalam sentra usaha sohun ini yang menginginkan usaha mereka lebih maju dari yang lain.

commit to user

Adanya perkembangan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berdaya guna ketimbang keunggulan yang sudah ada. Agroindustri sohun ini harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif yang tahan lama di pasar. Teknologi yang sudah dikembangkan adalah teknologi produksi yang sekarang ini sudah mengalami perubahan yang dulu masih menggunakan tenaga manusia sekarang sudah dibantu dengan mesin, salah satunya yaitu alat pengaduk yang dulu diaduk dengan kayu sekarang dengan mesin pengaduk.

b. Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang ada pada usaha agroindustri sohun sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan.

1) Kondisi Keuangan Keuangan merupakan salah satu indikator kondisi dan keberjalanan suatu usaha. Sebagai bagian dari keuangan modal merupakan komponen yang cukup pokok dalam setiap usaha termasuk pada usaha agroindustri sohun di Desa Manjung. Kebanyakan pengusaha sohun menjalankan usaha ini dengan mengandalkan modal pinjaman karena biaya yang dikeluarkan dalam produksi sohun tidaklah sedikit sehingga kemampuan pengusaha tidak bisa mencukupi. Hal ini didukung oleh banyak pihak perbankan ataupun instansi keuangan lainnya yang menawarkan pinjaman modal dengan jaminan asset perusahaan yang dimilikinya.

commit to user

Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting dalam pengembangan usaha agroindustri karena berperan sebagai manajer yang menentukan sejauh mana hasil yang mampu dicapai oleh usaha agroindustri tersebut. Kualitas sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengalaman. Sebenarnya pengusaha agroindustri sohun memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi dimana tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pola pikir, wawasan dan pengetahuan. Akan tetapi sampai sekarang ini belum mendukung dan optimal untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam pengembangan produk sohun.

3) Produksi dan Operasi Proses produksi usaha agroindustri sohun ini dilakukan setiap hari untuk memenuhi pesanan para pelanggan. Dimana proses produksi dilakukan seperti kebiasaan sebelumnya karena dengan pengalaman yang sudah lama dalam proses ini tidak terjadi kesulitan sehingga dapat menciptakan produk sohun yang mempunyai kualitas yang diinginkan. Akan tetapi dalam produksi ini hanya dilakukan dengan kapasitas seperti biasanya tanpa menambah jumlah produksi. Sehingga hal ini menjadikan volume produksi hanya sebanyak itu saja.

Dalam proses produksi sudah ada beberapa menggunakan peralatan mesin, yang menjadi kendala disini yaitu pembuangan limbahnya sangat minim karena hanya dibuang disekitar pabrik saja yang dapat mencemari lingkungan. Kemudian dalam operasinya sudah dilakukan penjadwalan kerja setiap hari perusahaan berproduksi mulai dari pukul 06.00 – 16.00 WIB. Karyawan diberikan waktu istirahat selama satu jam, yaitu pukul

12.00 – 13.00 WIB. Waktu ini digunakan karyawan untuk istirahat makan siang dan beribadah sholat. Akan tetapi penjadwalan ini tidak berlaku apabila musim hujan karena proses produksi ini

commit to user

tahap pengeringan sangat tergantung pada sinar matahari.

4) Pemasaran Kondisi pemasaran akan menentukan tinggi rendahnya penerimaan sedangkan penerimaan merupakan salah satu variabel penentu besarnya pendapatan. Berbagai permasalahan variabel yang berpengaruh terhadap pemasaran harus selalu diperhatikan guna menghasilkan penerimaan yang optimal. Adapun variabel pemasaran yang perlu diidentifikasi dalam merumuskan strategi pengembangan sentra agroindustri sohun adalah sebagai berikut.

a) Produk

Produk dalam agroindustri sohun ini dihasilkan setiap hari sehingga ketersediaannya selalu ada. Mie sohun yang merupakan salah satu jenis mie yang terbuat dari pati aren. Sohun ini berbentuk benang yang berwarna putih atau transparan seperti kawat yang digulung-gulung. Kualitas mie sohun biasa dinilai dari warnanya, semakin putih maka semakin baik kualitas sohun tersebut. Selain itu kulitas sohun juga dinilai dari kekuatan mie nya apabila tidak mudah putus berarti mempunyai kualitas yang baik dan tidak mudah lembek bila direndam dengan air hangat atau panas serta mempunyai tingkat ketahanan yang cukup lama dengan sayarat disimpan dalam kondisi kering.

b) Harga

Harga jual produk berpengaruh langsung terhadap jumlah penerimaan. Pada sentra agroindustri sohun, harga dibentuk berdasarkan kesepakatan antar pengusaha sohun. Kesepakatan tersebut dibentuk dengan mempertimbangkan rata-rata biaya usaha yang dibutuhkan dan laba yang diinginkan dari satu kilogram produk sohun. Tentu dalam membentuk kesepakatan harga tersebut para pengusaha sohun juga

commit to user

Tingkat harga produk sohun dipengaruhi dari saluran pemasarannya apabila beli dari pengusaha langsung dan belum dikemas berkisar antara Rp.7.500 sampai Rp.7.800 per kilogram sedangkan sampai kepada agen ataupun pedagang pengecer berkisar Rp.9.500 sampai dengan Rp.9.800 dan sampai kepada konsumen hingga mencapai Rp.12.000 per kilogram.

c) Distribusi

Distribusi atau penyaluran produk sohun dari pengusaha sebagai produsen kepada konsumen. Kebanyakan distribusinya berada di luar Kota. Sehingga waktu dan biaya harus dihitung dengan tepat. Dalam distribusi pemasaran sohun ada 2 tipe saluran pemasaran yang digunakan yaitu :

1) Saluran 1 (Produsen Pedagang Pengumpul

Pedagang Pengecer Konsumen)

Pada saluran pemasaran pertama ini, pengusaha sohun sudah menyiapkan produk sohun sesuai pesanan kepada pedagang pengumpul dalam keadaan sohun yang sudah kering yang belum dikemas. Kemudian pedagang pengumpul ini nantinya akan mengambil ketempat pengusaha dan kemudian dibawa pulang untuk dikemasi sendiri untuk dijual ke pedagang-pedagang besar maupun kepedagang pengecer di pasar baik pasar di dalam maupun di luar Kabupaten Klaten yang kemudian baru dijual ke konsumen.

2) Saluran 2 (Produsen Pedagang pengecer Konsumen) Pada saluran pemasaran kedua ini pengusaha agroindustri sohun mendistribusikan produk mereka yang telah dikemasi sendiri ke pedagang-pedagang di pasar. Selanjutnya para pedagang menjualnya kepada konsumen

commit to user

pedagang memasarkan di stan-stan yang mereka miliki di berbagai pasar sesuai hari pasaran.

d) Promosi

Promosi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Promosi yang baik dan tepat akan dapat meningkatkan volume penjualan suatu perusahaan. Pengusaha sohun sampai saat ini belum ada inovasi baru mengenai sistem promosi yang dilakukan pengusaha dalam mengenalkan sohun ke masyarakat yang lebih luas. Produsen selama ini hanya mampu mengandalkan promosi dari mulut ke mulut oleh para pedagang dan konsumen di pasar serta upaya promosi yang dilakukan lembaga pemerintah di Kabupaten Klaten. Sudah lama sekali pernah ada beberapa pengusaha membuatkan kalender yang bergambarkan produk sohun, akan tetapi sekarang ini hal tersebut sudah tidak dilakukan dan dikembangkan lagi.

5) Manajemen Dalam sebuah perusahaan manajemen sangat diperlukan untuk mengatur dan mengelola jalanya suatu kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan mulai dari proses produksi hingga proses pemasaran sohun, yang sering menjadi permasalahan lebih kepada manajemen keuangan dimana pengusaha hanya memperhitungkan aliran keuangan usaha mereka tanpa mencatat atau membukukannya secara rapi dan terstruktur. Oleh karena itu, pengusaha tidak dapat memperhitungkan secara rinci dan tepat keuangan usaha agroindustri sohunnya yang menyebabkan pengeluaran dan penerimaan bercampur dengan kebutuhan yang lain. Selain itu manajemen yang lain yang sudah dilakukan dalam kegiatan usaha agroindustri sohun masih sederhana dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

commit to user

Perencanaan merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan usaha sohun, dengan adanya kegiatan tersebut pengusaha memiliki standar yang diharapkan dalam produksinya. Pengusaha menghitung kebutuhan akan sarana produksi sohun, mulai dari kebutuhan bahan baku, bahan antara, bahan bakar, peralatan yang mendukung dan bambu serta plastik kemasan. Selain itu mempersiapkan cara khusus untuk mengatasi masalah yang terjadi selama proses produksi berlangsung tersebut.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian yang dilakukan dalam agroindustri sohun ini adalah kegiatan mengumpulkan dan mengatur sarana produksi serta tenaga kerja untuk berkoordinasi dalam memproduksi sohun. Proses produksi sohun mulai dari menyediakan bahan baku sampai pemasaran produk dan bekerja sesuai konsep yang telah ditetapkan berdasarkan perencanaan.

c) Pengawasan

Kegiatan agroindustri memerlukan pengawasan yang cukup detail untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi. Pengawasan yang dilakukan mulai dari kondisi cuaca, kebutuhan bahan baku, kebutuhan bahan bakar, kondisi peralatan, kemasan ataupun kondisi para pekerjanya. Pengawasan ini dilakukan setiap saat pada proses produksi karena lokasi perusahaan dengan rumah pengusaha berdekatan selain itu ada pengusaha yang ikut terjun langsung dalam kegiatan produksi.

d) Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap tahap dalam usaha agroindustri sohun, maksudnya adalah melihat kejadian-

commit to user

Evaluasi berguna untuk menentukan perencanaan yang tepat guna menghasilkan sohun yang baik dalam hal kualitas dan kuantitasnya.

6) Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan dapat digunakan sebagai tolok ukur mengenai kondisi maupun perkembangan yang telah berjalan di dalam perusahaan. Penelitian dan pengembangan diharapkan menjadikan perubahan yang lebih baik dari kondisi perusahaan sebelumnya. Penelitian dan pengembagan agroindustri sohun sudah banyak dilakukan oleh penelitian mahasiswa, instansi pemerintahan dan instansi-instansi lainya. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini yaitu terciptanya alat-alat produksi yang telah menggunakan mesin dan saluran pembuangan limbah yang dapat mengubah air limbah menjadi air jernih.

3. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal dan internal maka dapat diidentifikasi ancaman, peluang, kelemahan dan kekuatan yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Adapun faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 18. dan Tabel 19.

a) Identifikasi Faktor Ancaman

1) Tingginya tingkat persaingan Persaingan dalam dunia bisnis sangat wajar untuk terjadi, dengan adanya persaingan ini diharapkan harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat. Persaingan dalam agroindustri sohun ini dapat dilihat ada dua tingkat persaingan. Pertama persaingan antar pengusaha sohun sendiri yang lebih kepada mencari pelanggan dimana terkadang terjadi rebutan walaupun tidak semua seperti itu, akan tetapi sekarang ini sudah sedikit dapat diatasi dengan adanya koperasi sehingga dilakukan

commit to user

dengan barang pengganti dari sohun seperti mie kering, mie kuning, mie bihun dan mie jagung yang keberadaannya semakin banyak sehingga perlu menciptakan produk yang berdaya saing tinggi dengan meningkatkan kualitas dengan harga yang bersaing pula. Dengan demikian usaha ini diharapkan untuk tetap bertahan dan dapat lebih mengembangkan usaha agroindustri sohun.

Tabel 18. Identifikasi Acaman dan Peluang dalam Pengembangan Agroindustri Sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

FAKTOR EKSTERNAL

ANCAMAN

PELUANG Pesaing

 Tingginya tingkat persaingan

Pemasok

 Fluktuasi harga bahan baku

Pelanggan

 Adanya komplain dari

pelanggan

 Pangsa pasar yang masih luas

Keadaan Alam

 Kondisi cuaca yang tidak

menentu

Kebijakan Pemerintah

 Kurangnya pengawasan

langsung dari pemerintah

 Perhatian pemerintah terhadap pengembangan

agroindustri sohun

Kondisi Ekonomi

 Kenaikan harga bahan baku dan

bahan antara  Kenaikan upah tenaga kerja

Sosial Budaya

 Kesenjangan sosial antar

pengusaha

 Kondisi lingkungan yang aman  Hubungan yang baik dengan stakeholder

Teknologi

 Perkembangan teknologi cukup maju

Sumber : Analisis Data Primer

2) Fluktuasi harga bahan baku Bahan baku utama sohun berupa pati aren dimana ketersediaan pati aren yang berkurang ini terkadang juga akan mempengaruhi fluktuasi yang disebabkan oleh pasokan bahan baku aren yang berkurang dan harga kembali normal lagi bila pasokannya tercukupi. Para penggusaha menggunakan bahan baku aren karena menghasilkan sohun yang mempunyai kualitas tinggi dibandingkan dengan jenis pati yang lain. Akan tetapi pemasok satu-satunya pati aren di Kabupaten Klaten yaitu di Dukuh Bendo Desa Daleman Kecamatan Tulung yang telah memiliki sentra

commit to user

terjadinya monopoli harga yang ditetapkan oleh pengusaha pati aren sehingga mengakibatkan fluktuasi harga yang berpengaruh terhadap proses produksi sohun.

Tabel 19. Identifikasi Kelemahan dan Kekuatan dalam Pengembangan Agroindustri Sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

FAKTOR INTERNAL

KELEMAHAN

KEKUATAN Kondisi Keuangan

 Permodalan masih kurang

Sumber Daya Manusia

 Kualitas SDM yang masih

rendah

 Pengalaman mengusahakan sohun sudah lama

Produksi

 Pengelolaan kurang optimal  Minimnya Sistem

Pembuangan Limbah

 Usaha mudah dilakukan dan resiko kecil

Pemasaran

 Biaya transportasi tinggi  Promosi masih kurang

 Kualitas produk sohun yang tahan lama  Kontinyuitas hasil produksi

Manajemen

 Manajemen keuangan yang

kurang

- Penelitian dan

Pengembangan

 Perubahan penggunaan sarana produksi  Perbaikan saluran pembuangan limbah

Sumber : Analisis data Primer

3) Adanya komplain dari pelanggan Kepercayaan dan kepuasan pelanggan memang harus diutamakan karena pelanggan merupakan sasaran utama yang menentukan kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Dengan adanya komplain dari pelanggan justru dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas produk yang telah dihasilkan sehingga perlu ditingkatkan lagi. Komplain tersebut harus ditanggapi dan disikapai dengan baik supaya para pelanggan tidak berganti ke produk lain. Dapat dimaklumi juga karena kualitas produk banyak faktor yang mempengaruhi yaitu kualitas bahan baku, kondisi cuaca dan proses produksinya, dengan demikian faktor yang masih bisa dikendalikan harus ditingkatkan betul-betul dapat dilakukan dengan penetapan standar kualitas supaya menjadikan produk sohun yang berkualitas tinggi.

commit to user

Kondisi cuaca yang tidak menentu akan mempengaruhi terhadap proses produksi sohun karena dalam tahap pengeringan membutuhkan sinar matahari langsung. Dengan demikian apabila kondisi cuaca yang terjadi tidak mendukung seperti mendung dan bahkan hujan dalam proses pengeringan mempengaruhi proses dan jumlah produksi tiap harinya serta kualitas yang dihasilkan. Sehingga berpengaruh terhadap stok dan penyediaan produk untuk pembeli.

5) Kurangnya pengawasan langsung dari Pemerintah

Perhatian pemerintah sangat berpengaruh sebagai penopang pengembangan suatu agroindustri. Perhatian pemerintah yang telah dilakukan pada agroindustri sohun contohnya yaitu melakukan pelatihan teknis dalam proses produksi dan memberikan modal dalam bentuk hibah maupun pinjaman lunak kepada pengusaha. Akan tetapi dalam pengawasannya tersebut sekarang ini sudah jarang dilakukan oleh pemerintah karena semakin banyaknya sentra-sentra industri di Kabupaten Klaten sehingga apabila para pengusaha mengalami suatu masalah akan sulit terkontrol dalam penyelesainnya.

6) Kondisi ekonomi yang tidak kondusif

a) Kenaikan harga bahan baku dan bahan antara

Keadaan ekonomi yang tidak kondisif akan berpengaruh terhadap semua harga sembako dan harga-harga barang yang dibutuhkan dalam proses produksi sohun. Bahan baku berupa pati aren juga mengalami kenaikan serta bahan antara berupa kaporit, minyak goreng, kemasan plastik dan bahan bakar juga akan mengalami kenaikan yang menyebabkan penambahan biaya produksi sehingga akan mengurangi penerimaan.

commit to user

Upah tenaga kerja disesuaikan dengan standar di sekitar sentra agroindustri sohun dengan upah bersih per hari sebesar Rp.25.000 karena makan dan tidur ditanggung oleh pengusaha. Dengan kondisi perekonomian yang tidak kondusif sangat mempengaruhi upah tenaga kerja yang diberikan. Selain itu akan menambah biaya untuk makan tenaga kerja. Dimana upah tenaga kerja akan mempengaruhi tingkat kualitas pekerjaannya. Sehingga dalam menggaji tenaga kerja harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian.

7) Kesenjangan sosial antar pengusaha Dalam lingkungan industri sering terjadi adanya kesenjangan sosial antara pengusaha yang satu dengan pengusaha yang lainnya. Hal demikian merupakan hal yang wajar karena setiap orang kebanyakan ingin selau dirinya lebih tinggi atau baik dari pada yang lain, akan tetapi belum bisa mengukur akan kemampuan dirinya untuk bisa menjadi lebih baik dari orang lain. Selain itu kebutuhan kehidupannya pun juga berbeda-beda. Hal ini menjadikan suatu perasaan yang tidak terpuaskan apabila dirinya dianggap lebih rendah dari orang lain, disebabkan dalam lingkungan industri yang karakteristik pekerjaannya sama namun terkadang hasil yang didapatkan berbeda. Contohnya pengusaha A dapat membeli barang baru menyebabkan pengusaha B tidak mau kalah dan ikut membeli barang baru juga tanpa membandingkan dan mengukur kemampuanya.

b) Identifikasi Faktor Peluang

1) Pangsa pasar yag masih luas Produk sohun yang telah dikenal sudah lama sudah memiliki jangkauan pasar yang dapat dikatakan sudah cukup luas. Sekarang ini produk sohun permintaan pesanan mengalami peningkatan karena banyak yang menggunakan sohun sebagai

commit to user

dan masih banyak lagi jenis makanan lainnya. Sohun ini mempunyai keunggulan mempunai hasil yang lebih banyak setelah dimasak dibandingkan jenis mie yang lain. Sehingga sohun ini masih memiliki potensi dalam menciptakan pasar baru atau dapat dikatakan pangsa pasar yang dimiliki masih luas.

Dimana daerah potensial yang dijadikan daerah pemasaran produk sohun adalah :

a) Jawa Tengah

Kota-kota tersebut antara lain : Klaten, Purwodadi, Semarang, Solo, Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Kebumen dan Wonogiri.

b) Jawa Timur

Kota-kota tersebut antara lain : Pacitan, Jember, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Surabaya, Malang, Nganjuk dan Banyuwangi.

c) Daerah Istimewa Yogyakarta

Kota-kota tersebut antara lain : Jogjakarta, Sleman, Kulonprogo dan Gunung Kidul.

Selain itu permintaan terhadap produk ini selalu kontinyu dan bahkan mengalami peningkatan. Dimana permintaan yang kontinyu ini didukung oleh peran dari pedagang-pedangang pengumpul atau agen dan pedagang-pedagang pengecer yang berada di pasar-pasar baik di dalam maupun luar Kabupaten Klaten yang telah mencari pelanggan-pelanggan tetap. Terkadang para pedagang meminta untuk menambah jumlah produk kepada pengusaha guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

2) Perhatian pemerintah terhadap pengembangan agroindustri sohun Perhatian pemerintah sangat berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri sohun. Pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM dengan arah kebijakannya dapat membantu pengusaha dalam melakukan

commit to user

pemerintah mengenai pelatihan teknis, bantuan subsidi bahan baku, standardisasi harga, kualitas produk, teknologi, akses permodalan, pembinaan, dan lain-lain yang semuanya bertujuan untuk kesejahteraan pengusaha sohun.

3) Kondisi lingkungan yang aman Kondisi lingkungan yang aman seperti keadaan masyarakat yang selalu mendukung dalam pengembangan agroindustri sohun. Dimana usaha ini tidak hanya menguntungkan bagi pelakunya saja tetapi juga berpeluang menjadikan pekerjaan sampingan bagi masyarakat sekitar. Pekerjaan yang ada dalam agroindustri ini tidak hanya dari proses pengolahannya saja melainkan sampai pada pengemasan dan pemasaran sehingga berpotensi sekali dapat menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar sebagai tambahan penghasilan bagi keluarganya.

4) Hubungan yang baik dengan stakeholder Pengusaha sohun dan Stakeholder menjalin hubungan dan etika usaha yang baik, selain itu pengusaha yang satu dengan yang lain juga mempunyai hubungan yang baik karena banyak pengusaha yang masih saudara. Stakeholder yang terkait disini adalah pemasok sebagai penyedia bahan baku pati aren, pelanggan dan pedagang-pedagang yang berada dipasar. Dimana hubungan antar stakeholder ini sudah berlangsung cukup lama sehingga sudah mempunyai rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Sehingga rasa saling percaya sudah terbentuk untuk saling mendukung dalam usaha yang dijalankan.

5) Perkembangan teknologi yang cukup maju Perkembangan teknologi sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu usaha seperti agroindustri sohun. Teknologi berfungsi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas hasil produksi. Beberapa teknologi yang dinilai bermanfaat bagi sentra

commit to user

kepada para pengusaha agroindustri sohun yaitu penggunaan alat- alat produksi seperti mesin penggaduk, mesin press dan mesin pencetak sohun. Pengusaha yang benar-benar mengadopsi dan menerapkan teknologi tersebut terbukti hasilnya benar-benar mampu mendongkrak efisiensi produksi dan kualitas hasil produksi usaha agroindustri sohun.

c) Identifikasi Faktor Kelemahan

1) Permodalan masih kurang Modal merupakan faktor utama yang dijadikan sebagai pondasi mendirikan sebuah usaha. Dalam mengusahakan agroindustri sohun di Desa Manjung, modal yang digunakan untuk dapat menjalankan usaha ini dikatakan cukup besar mulai dari penyediaan bahan baku, kebutuhan lahan yang luas dan peralatan- peralatan yang cukup banyak menyebabkan modal yang dibutuhkan juga besar. Sedangkan kebanyakan para pengusaha tidak mempunyai modal untuk mencukupi semuanya itu sehingga para pengusaha banyak yang meminjam modal melalui lembaga keuangan karena banyaknya tawaran dari perbankan yang menawarkan modal dengan bunga yang rendah dengan jaminan asset perusahaan.

2) Kualitas SDM yang masih rendah Masih terbatasnya kemampuan sumber daya pengusaha dapat dilihat dari kemampuan pengusaha dalam pengambilan keputusan untuk mengelola dan memproduksi sohun, permodalan serta dalam memperluas daerah pemasaran. Hal ini menjadikan produktivitas, mutu, dan kontinyuitas produk sulit ditingkatkan. Sementara kultur dan kebiasaan pengusaha dalam memproduksi sohun relatif tidak banyak berubah dan relatif sulit untuk menerima inovasi dan perubahan dalam sistem usahanya. Sehingga diharapkan para pengusaha harus lebih inovatif lagi untuk

commit to user

perbaikan pengemasan.

3) Pengelolaan kurang optimal Sebagian besar pengusahaan sohun belum melakukan usahanya secara intensif. Mulai dari proses produksi hingga pemasarannya. Dimana para pengusaha sohun selalu beranggapan bahwa usaha yang telah dilakukannya mendapatkan untung berarti itu dianggap sudah cukup sehingga tidak pernah untuk mengembangkan usahanya lagi untuk lebih maju. Hal ini mengindikasikan bahwa agroindustri sohun belum sepenuhnya dikelola secara maksimal oleh pengusaha sebagai peningkatan pendapatan. Salah satu contohnya selalu mencari pasar baru dengan meningkatkan promosi sebagai cara untuk meningkatkan volume penjualan. Kondisi inilah yang semestinya mendapat perhatian dari pemerintah untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada pengusaha sohun sehingga lebih fokus dan optimal dalam pengembangan agroindustri sohun.

4) Minimnya sistem pembuangan limbah Dalam sebuah industri seperti agroindustri dalam proses produksi pasti akan mengahasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Banyak para pengusaha sohun yang tidak memperhatikan dengan adanya limbah yang dihasilkan sehingga apabila dibiarkan terus-menurus tanpa ditanggulangi akan berakibat yang lebih besar terhadap pencemarannya. Usaha yang telah dilakukan penggusaha yaitu membuat saluran khusus limbah yang dibuang langsung ke sungai, itu pun belum mampu mengatasi semua permasalahan yang ada karena limbah berupa air yang mempunyai sifat terserap oleh tanah sehingga banyak sumur-sumur masyarakat yang tercemari.

commit to user

Transportasi menjadi peranan yang penting dalam pemasaran sohun, sehingga perlu diperhitungkan biaya tansportasi yang akan dikeluarkan apakah sesuai dengan keuntungan yang diperoleh atau tidak karena apabila dalam pengiriman volume produk yang dibawa tidak sesuai dengan kapasitas angkutan maka menyebabkan biaya transportasi menjadi tinggi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar tujuan dari pemasaran diluar Kabupaten Klaten. Dengan demikian perlu diperhitungan biaya yang akan dikeluarkan dengan pendapatan yang akan diperoleh.

6) Promosi masih kurang Promosi yang baik dan tepat akan dapat meningkatkan volume penjualan suatu perusahaan. Pengusaha sohun sampai saat ini belum ada inovasi baru mengenai sistem promosi yang dilakukan pengusaha dalam mengenalkan sohun ke masyarakat yang lebih luas. Promosi biasa dilakukan dari mulut ke mulut dan upaya promosi yang pernah dilakukan pengusaha sohun masih sederhaa yaitu dengan pembuatan kalender yang bergambarkan mie sohun dan itu pun sekarang ini tidak dilakukan kembali.

7) Manajemen keuangan masih kurang Kebanyakan para pengusaha sohun yang selalu berupaya menjaga kualitas dan kuantitas sohun tetap stabil, menjadikan struktur permodalan usahanya masih terbatas dan sumber modal yang digunakan masih melalui pinjaman. Dengan demikian perlu perhitungan secara rinci mengenai pembukuan keuangannya apalagi modal pinjaman pasti ada bunganya yang juga harus diperhitungkan. Akan tetapi, kebanyakan pengusaha sohun tersebut belum bisa mengendalikan keuangan mereka untuk usaha sohunnya bahkan sering tercampur untuk kebutuhan rumah tangga sehingga saat untuk memenuhi kebutuhan produksi sohunnya terkadang menjadi kesulitan sendiri.

commit to user

1) Pengalaman mengusahakan sudah lama Para pengusaha sohun telah berpengalaman memproduksi sohun sudah lama. Berbagai seluk beluk dalam usaha agroindustri sohun telah mereka alami dalam kurun waktu tersebut. Sebagian besar usaha agroindustri sohun yang mereka jalankan merupakan usaha yang diwariskan turun temurun sehingga semakin melengkapi pengetahuan dan wawasan para pengusaha tentang proses produksi sohun. Pengalaman usaha tersebut menumbuhkan kemampuan dan kecakapan para pengusaha dalam memecahkan berbagai permasalahan dan kendala dalam proses produksi sohun sehingga mereka mampu mengambil langkah-langkah terbaik dari keterbatasan-keterbatasan yang ada.

2) Usaha mudah dilakukan dan resiko kecil Produksi sohun secara umum mudah dilakukan, berawal dari penyiapan bahan baku kemudian dimasak, dicetak, dikeringkan dan dikemas. Proses produksi ini dari waktu ke waktu juga sama saja tidak ada perbedaan yang mencolok kecuali penggunaan mesinnya sehingga para pengusaha sudah sangat terampil dalam proses pembuatan sohun. Resiko yang dihadapi adalah adanya apabila matahari tidak bersinar penuh maka tingkat kekeringan sohun akan mempengaruhi kualitas karena dapat menjadikan warna kurang putih.

3) Kualitas produk sohun yang tahan lama Produk sohun ini mempunyai kualitas yang baik karena menggunakan bahan baku pati aren bila dibandingkan dengan jenis pati yang lain seperti pati sagu dan pati widro. Untuk mengetahui ciri-ciri mie sohun yang bagus dipasaran seperti kriteria sebagai berikut :

a) Warna mie sohun putih mendekati transparan

b) Tidak mudah putus

commit to user

Dengan mengetahui ciri-ciri sohun maka para pelanggan akan bisa memilih mie yang bagus sehingga tidak kecewa setelah membelinya. Selain itu daya tahan mie ini mampu bertahan lebih dari 1 tahun dengan disimpan dalam tempat kering.

4) Kontinyuitas hasil produksi Proses produksi dalam agroindustri sohun dilakukan setiap hari yang bertujuan untuk memenuhi pesanan, permintaan dan penyediaan stok perusahaan. Proses produksi ini dalam sehari dilakukan 2-3 kali tergantung ketersedian bahan baku dan kondisi cuaca sehingga kontinyuitas akan hasil produksinya sudah pasti akan terpenuhi. Dengan demikian apabila ada pemesanan yang mendadak diharapkan untuk mampu memenuhinya sehingga akan dapat meningkatkannya volume penjualan perusahaan yang akan menambah pendapatan.

5) Pemanfaatan adanya penelitian dan pengembangan

a) Penggunaan alat-alat moderen

Penggunaan alat-alat moderen berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas proses produksi sohun. Alat-alat yang telah diterapkan yaitu penggunaan alat-alat produksi yang telah digantikan dengan mesin-mesin yang lebih moderen yang dahulunya masih secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membantu dalam proses produksi sehingga akan dapat menyuplai secara tepat waktu dengan kualitas dan kuantitas sesuai pesanan.

b) Perbaikan saluran pembuangan limbah

Banyaknya keluhan dari masyarakat sekitar membuat sebuah permasalahan yang perlu diatasi, sehingga banyak dari pihak pemerintah maupun instansi yang terkait ikut membantu dalam pemecahan masalah tersebut dengan melakukan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan alat

commit to user

Limbah (IPAL) yang dibuat dengan kerjasama antara pemerintah dengan UGM. Alat ini sangat bermanfaat karena memproses air limbah menjadi air jernih kembali, walaupun alat ini belum bisa menampung semua limbah para pengusaha sohun.

4. Pengukuran Analisis Faktor Strategis (Lingkungan)

Analisis lingkungan yang diukur adalah lingkungan eksternal yang berupa ancaman dan peluang serta lingkungan internal yang berupa kelemahan dan kekuatan. Pengukuran analisis lingkungan ini dilakukan dengan pemberian skor dengan menggunakan skala ordinal dari (-5) untuk kelemahan dan ancaman sampai dengan (+5) untuk kekuatan dan peluang. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan yang berpengaruh antara ancaman dengan peluang dan kelemahan dengan kekuatan. Perhitungan analisis lingkungan ini dapat dilihat pada Tabel 20 dan Tabel 21. Tabel 20. Perhitungan Analisis Lingkungan Eksternal

Variabel eksternal

1. Tingginya tingkat persaingan

-5

2. Fluktuasi harga bahan baku

-4

3. Adanya komplain dari pelanggan/konsumen

-3

4. Kondisi cuaca yang tidak menentu

-3

5. Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah

-2

6. Kondisi ekonomi yang tidak kondusif

-4

7. Kesenjangan sosial antar pengusaha

-2

8. Pangsa pasar yang masih luas +5 9. Perhatian pemerintah terhadap agroindustri sohun

+3 10. Kondisi lingkungan yang aman

+5 11. Hubungan yang baik dengan stakeholder

+4 12. Perkembangan teknologi cukup

Sumber : Analisis Data Primer

commit to user

Variabel Internal

1. Permodalan masih kurang

-4

2. Kualitas SDM masih rendah

-4

3. Pengelolaan kurang optimal

-2

4. Minimnya sistem pembuangan limbah

-3

5. Biaya transportasi tinggi

-2

6. Promosi masih kurang

-3

7. Manajemen keuangan sangat kurang

-5

8. Pengalaman mengusahakan sudah lama

+5 9. Usaha mudah dilakukan dan

resiko kecil

+4 10. Kualitas produk sohun yang

tahan lama

+5 11. Kontinyuitas hasil produksi

+5 12. Pemanfaatan adanya penelitian dan pengembangan

Gambar 5. Grafik Pengukuran Analisis Lingkungan Agroindustri Sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

Stabilitas Agresif

Defensif Difersifikasi

-5

-5

commit to user

analisis lingkungan dari ancaman, peluang, kelemahan dan kekuatan yang ada pada agroindustri sohun. Dalam perhitungan analisis faktor lingkungan ini diperhitungkan dengan pemberiaan skor dengan skala ordinal (jenjang) dari (-5) untuk kelemahan dan ancaman sampai dengan (+5) untuk kekuatan dan peluang. Setelah dihitung dengan pemberiaan skor tersebut harus didapatkan nilai tengah atau mediannya untuk didapatkan titik pada sumbu x dan y.

Hasil dari pemberian bobot pada analisis lingkungan tersebut mengambarkan bahwa median atau nilai tengah dari ancaman sebesar (-4) dan peluang sebesar (+5) sehingga peluang yang ada pada lingkungan agroindustri sohun lebih besar dari pada ancaman yang ada. Selain median atau nilai tengah dari kelemahan sebesar (-3) dan kekuatan sebesar (+5) sehingga kekuatan yang ada pada lingkungan agroindustri sohun lebih besar dibandingkan dengan kelemahan yang ada. Dengan demikian dari hasil analisis lingkungan tersebut setelah digambarkan menunjukkan bahwa daerah paling luas terdapat pada kuadaran S-O atau agresif. Hal ini diharapkan alternatif strategi yang dapat diterapkan harus menyesuaikan dengan analisis lingkungan pada agroindustri sohun sehingga dari strategi yang dihasilkan dapat difokuskan dan diterapkan secara efektif untuk pengembangan agroindustri sohun.

5. Alternatif Strategi Pengembangan Agroindustri

Perumusan untuk alternatif strategi yang diperlukan dalam pengembangan agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten digunakan analisis Matriks TOWS. Matriks TOWS menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan usaha agroindustri. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S- O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T. Adapun Matrik TOWS dapat dilihat pada Tabel 22.

commit to user

Sohun Di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

Strenght (S)

1. Pengalaman mengusahakan sohun sudah lama

2. Usaha mudah dilakukan dan resiko kecil

3. Kualitas produk sohun yang tahan lama

4. Kontinyuitas hasil produksi

5. Pemanfatan peran Litbang

Weakness (W)

1. Permodalan masih kurang 2. Kualitas SDM yang masih

rendah 3. Pengelolaan kurang optimal 4. Minimnya sistem pembuangan limbah 5. Biaya transportasi tinggi 6. Promosi masih kurang 7. Pencatatan keuangan

sangat kurang

Opportunities (O)

1. Pangsa pasar masih luas 2. Perhatian pemerintah

terhadap pengembangan agroindustri sohun

3. Kondisi lingkungan yang aman

4. Hubungan yang baik dengan stakeholder

5. Perkembangan teknologi yang cukup maju

Strategi S-O

(Agresif)

1) Pemanfaatan teknologi

untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk (S1,S3,S4,S5,O1,O4,O5)

2) Pengembangan pemasaran

produk sohun (S2,S3,S4,O2,O3,O4)

Strategi W-O

(Stabilitas)

1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (W2,W3,W7,02,O3,O4)

2) Penghematan biaya dan penggunaan saprodi (W1,W5,W6,O4,O5)

Threats (T)

1. Tingginya tingkat persaingan dengan barang pengganti.

2. Adanya komplain dari pelanggan. 3. Fluktuasi harga bahan baku. 4. Kondisi cuaca yang tidak menentu. 5. Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah. 6. Kondisi perekonomian yang tidak kondusif. 7. Kesenjangan sosial antar pengusaha.

Strategi S-T

(Diversifikasi)

1) Penganekaragaman

kemasan dengan harga jual yang bervariasi (S1,S2,S3,S5,T1,T2)

2) Penciptaan usaha baru

diluar agroindustri sohun

(S1,S2,T1,T2,T3,T6)

Strategi W-T

(Difensif)

1) Pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait (W1,W5,W6,W7,T2,T3, T4,T5,T6,T7)

2) Desinvestasi dalam perusahaan (W2,W5,W6,W7,T1,T3, T6)

Sumber : Analisis Hasil Wawancara Setelah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dalam mengembangkan usaha agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

a. Strategi S-O Strategi Strength-Opportunity (S-O) atau strategi kekuatan- peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

commit to user

dirumuskan adalah :

1) Pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas

produk sohun.

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat pada peralatan proses produksi dan pengemasan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuatitas produk sohun. Dimana dalam pengembangan teknologi ini harus didasari pada inovasi penggusaha untuk dapat menciptakan gagasan atau pemikiran baru dengan dibantu adanya peran dari penelitian pengembangan (litbang) yang dilakukan instasi terkait seperti pemerintah dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan tujuan untuk menemukan teknologi baru yang lebih bermanfaat.

2) Pengembangan pemasaran produk sohun. Pasar merupakan tempat untuk mendistribusikan produk kepada konsumen. Sehingga pasar harus selalu dijaga dari hari ke hari dengan dilakukan pengembangan pemasaran dilakukan untuk peningkatan volume penjualan produk dengan mencari daerah- daerah pemasaran baru yang potensial. Sehingga dapat dijadikan salah satu cara untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan baru.

b. Strategi W-O Strategi Weakness-Opportunity (W-O) atau strategi kelemahan- peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :

1) Peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Kualitas sumber daya manusia berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan semua jenis usaha. Sehingga harus memiliki SDM yang mumpuni untuk dapat mengelola sebuah perusahaan dengan baik. Peningkatan kualitas

commit to user

motivasi kepada para pengusaha sehingga dapat memperbaiki pola pikir pengusaha untuk lebih berkembang lagi.

2) Penghematan biaya dan penggunaan sarana produksi.

Dalam pengeluaran biaya dan penggunaan sarana produksi harus diperhitungkan secara matang dan jelas karena berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarakan. Sehingga perlu melakukan penghematan biaya dan penggunaan saprodi dengan adanya patokan atau standar dalam melakukan proses produksi sohun tiap harinya. Selain itu tingginya biaya pemasaran harus dapat diminimalisir dengan melakukan penjadwalan pengiriman sehingga tidak memakan waktu dan biaya. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dalam perusahaan.

c. Strategi S-T Strategi Strength-Threat (S-T) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah :

1) Penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi. Penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi bertujuan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli konsumen yang selalu beranekaragam dan semakin komplek. Dengan menciptakan berbagai tingkat harga dengan berbagai kemasan yang ditawarkan pelanggan menjadikan produk sohun akan mempunyai banyak pilihan dan dengan penentuaan harga yang beragam dan lebih bervariasi sehingga diharapkan akan lebih mudah dikenal dan memliki daya tarik tersendiri.

2) Penciptaan usaha baru diluar agroindustri sohun.

Membuka usaha baru di luar usaha agroindustri ini bertujuan agar pengusaha tidak hanya bergantung pada usaha sohunnya saja. Hal ini mengharapkan agar pengusaha dapat

commit to user

saling melengkapi apabila salah satu usaha yang kekurangan dapat dibantu dengan usaha yag lainnya. Selain itu dengan membuka berbagai usaha ini untuk dapat meningkatkan pendapatan yang akan diterima.

d. Strategi W-T Strategi Weakness-Threat (W-T) atau strategi kelemahan- ancaman adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah :

1) Pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait. Melakukan perbaikan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait yang sudah ada seperti masyarakat sekitar, pemerintah, pemasok, pedagang, konsumen dan mitra bisnis. Dilakukan dengan melakukan pertemuan rutin untuk meciptakan rasa kebersamaan antar semua pihak. Sehingga para pengusaha berusaha untuk merangkul semua pihak untuk berjalan bersama mengembangkan usahanya.

2) Desinvestasi dalam perusahaan. Penggurangan dalam investasi digunakan untuk melindungi perusahaan dari keadaan yang tidak mendukung. Hal ini dapat dilakukan dengan menunda untuk menambah investasi seperti penyetokan bahan baku dan mengurangi upah tenaga kerja. sehingga perlu diberlakukan target minimal untuk mengantisipasi kerugian perusahaan.

6. Prioritas Strategi

Berdasarkan hasil analisis matrik TOWS telah diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh pengusaha sohun dalam pengembangan agroindustri sohun di Desa Manjung. Pada analisis matrik TOWS dapat dirumuskan 8 (delapan) alternatif strategi yang selanjutnya dipilih untuk menjadi prioritas strategi. Penentuan prioritas strategi yang

commit to user

pengambilan keputusan. Hasil perhitungan analisis matriks QSP dari 3 nilai Total Atractive Score (TAS) tertinggi dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Pengembangan

Agroindustri Di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.

Alternatif Strategi

Faktor-Faktor Strategis

FAKTOR EKSTERNAL 1. Tingginya tingkat persaingan 0.094 3 0.318 4 0.337 3 0.318

2. Fluktuasi harga bahan baku

0.099

3 0.338

3 0.338 4 0.358 3. Adanya komplain dari pelanggan

0.064

2 0.142

1 0.077 2 0.129 4. Kondisi cuaca yang tidak menentu

0.105

4 0.379

3 0.358 4 0.379 5. Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah

0.064

2 0.142

1 0.077 2 0.103 6. Kondisi ekonomi yang tidak kondusif

0.088

3 0.298

3 0.263 4 0.316 7. Kesenjangan sosial antar pengusaha

0.058

2 0.094

3 0.152 1 0.082 8. Pangsa pasar yang masih luas

0.105

4 0.400

4 0.379 3 0.358 9. Perhatian pemerintah terhadap agroindustri sohun

10. Kondisi lingkungan yang aman

11. Hubungan yang baik dengan stakeholder

12. Perkembangan teknologi yang cukup maju

Total Bobot

1.000

FAKTOR INTERNAL 1. Permodalan masih kurang 0.087 3 0.243 3 0.225 3 0.225

2. Kualitas SDM masih rendah

0.081

2 0.178

2 0.162 2 0.194 3. Pengelolaan kurang optimal

0.069

2 0.153

4 0.264 2 0.111 4. Minimnya sistem pembuangan limbah

0.064

2 0.140

2 0.102 2 0.102 5. Biaya transportasi tinggi

0.081

2 0.162

1 0.097 2 0.129 6. Promosi masih kurang

0.075

3 0.210

3 0.240 2 0.180 7. Pencatatan keuangan sangat kurang

0.087

3 0.243

4 0.312 3 0.225 8. Pengalaman mengusahakan sudah lama

0.104

4 0.375

4 0.395 4 0.395 9. Usaha mudah dilakukan dan resiko kecil

10. Kualitas produk sohun yang tahan lama

11. Kontinyuitas hasil produksi

12. Pemanfaatan adanya penelitian dan pengembangan

Total bobot

1.000

Total Nilai Daya Tarik

Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 8

commit to user

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan keuntungan. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasarannya. Sehingga pengembangan pemasaran harus selalu dilakukan untuk mampu menghadapi persaingan yang semakin hari semakin ketat. Selain itu kebutuhan dan permintaan konsumen yang selalu bervariasi harus perlu disikapi.

Pengembangan pemasaran diharapkan mampu untuk mengatasi adanya persaingan yang selalu ada di pasar. Pengembangan pasar ini dilakukan dengan perluasan daerah pasar yang dianggap potensial untuk dijadikan daerah pemasaran baru dan ini harus dilakukan terus untuk dapat meningkatkan volume penjualan tiap harinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan pasar yaitu dengan cara meningkatkan promosi untuk memperkenalkan produk sohun disetiap pasar baru sehingga setelah produk sohun ini dikenal diharapkan akan dapat menambah pelanggan-pelanggan baru.

b. Penganekaragaman kemasan dengan harga jual bervariasi (5.631). Harga dapat dikatakan sebagai penentu keputusan yang dilakukan pelanggan/konsumen untuk membeli suatu barang. Dengan penganekaragaman kemasan dengan harga jual yang bervariasi dapat menyesuaikan dengan permintaan dan daya beli pelanggan/konsumen serta mampu mengatasi adanya persaingan. Penentuan harga sohun disini dapat disesuaikan dengan menciptakan berbagai macam ukuran kemasan sohun yang akan dijual mulai dari yang ukuran kecil hingga besar. Sehingga dengan berbagai harga dengan ukuran kemasan yang berbeda dapat membantu pelanggan/konsumen untuk dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli yang dimiliki.

commit to user

dapat ditambahkan dengan pemberian nama merek dagang sehingga akan lebih mudah dikenal, mencantumkan ijin usaha dan ijin depkes untuk meyakinkan para pelanggan bahwa produk ini layak untuk dikonsumsi serta menampilkan desain atau gambar sehingga akan jauh lebih menarik. Penganekaragaman harga dengan kemasan baru ini akan jauh lebih efektif dan sempurna jika mampu memberikan kepuasan pada pelanggan dengan memberikan apa yang mereka inginkan mengingat kebutuhan dan daya beli pelanggan yang berbeda.

c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (5.583).

Pengembangan suatu usaha agroindustri harus selalu dilakukan adanya perbaikan didalam pelaku usaha itu sendiri karena yang menjadi manajer atau penentu dalam pengambilan keputusan yang akan dijalankannya. Pebaikan disini menyangkut terhadap peningkatan kualitas sumber daya pengusaha mengenai kepribadian dan mental dari para pengusaha, yang diaharapkan yaitu supaya para para pengusaha sohun ini lebih dapat berkembang secara moderen mengenai bisnis. Sehingga perlu adanya media yang dapat dijadikan sarana untuk berinteraksi dan berkomunikasi untuk memberikan suatu motivasi untuk mengembangkan usahanya.

Dengan demikian perlu diadakannya rutinitas pembinaan, pendampingan dan pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh para pengusaha maupun bekerjasaama dengan pihak pemerintah supaya akan tercipta suatu jiwa kewirausahaan yang kuat dengan mental dan kepribadian yang matang dalam pengambilan keputusan demi menjalankan usaha agroindustri sohunnya. Salah satu harapannya adalah tercipta pengelolaan agroindustri yang maksimal dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan tercipta manajemen yang handal khususnya dalam manajemen keuangan, sehingga akan menghasilkan produksi sohun yang maksimal dan mempunyai daya saing yang tinggi.

commit to user

(TAS) teratas tersebut kemudian untuk memfokuskan strategi yang akan diimplementasikan dalam pengembangan agroindustri sohun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten adalah strategi I yaitu

pengembangan pemasaran produk sohun dengan nilai Total Atractive Score (TAS) yang paling tinggi sebesar (5.689). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya potensi dan prospek usaha sohun ini sangat bagus untuk terus dikembangkan. Sehingga pengembangan pemasaran sangatlah dibutuhkan untuk memperluas daerah pemasaran yang dapat dijadikan pasar potensial untuk terus meningkatkan penjual produk sohun. Dengan demikian apabila strategi ini dapat diterapkan dengan baik akan mempunyai peran yang sangat besar dalam menjalankan usaha agroindustri sohun ini agar tetap eksis atau mampu bertahan dan mampu mengatasi adanya persaingan yang semakin bertambah.

commit to user