Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan komposisi tersebut dapat diketahui sex ratio-nya yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah. Penduduk Desa Manjung berdasarkan pada monografi desa tahun 2011 mencapai 968 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sebesar 3.486 jiwa, sehingga rata-rata dalam satu KK terdapat 3,6 jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Desa Manjung dapat dilihat pada Tabel 9.

commit to user

Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten Tahun 2011.

No.

Jenis Kelamin

Jumlah (Jiwa)

Laki-laki Perempuan

Sumber : Monografi Desa Manjung Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa komposisi jumlah penduduk di Desa Manjung menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.789 jiwa atau sebesar 51,32 % dan penduduk perempuan sebanyak 1.697 jiwa atau sebesar 48,68 % dari keseluruhan jumlah penduduk di Desa Manjung. Berdasarkan tabel tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung sex ratio, yang merupakan perbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan yang dapat dicari dengan menggunakan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan untuk kemudian dibuat perbandingannya.

Sex Ratio =

Jumlah Perempuan

Laki Jumlah Laki

100% Jika Sex Ratio 100 artinya dalam 100 orang perempuan terdapat

100 orang laki-laki (jumlah laki-laki sama dengan perempuan). Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa tahun 2011 sex ratio mempunyai jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini bisa dilihat dari besarnya rasio jenis kelamin (sex ratio) pada tahun 2011 sebesar 105 % yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki di Desa Manjung. Hal ini sangat mendukung dalam penggunaan tenaga kerja pada usaha agroindustri sohun yang kebanyakan menggunakan tenaga kerja laki-laki dalam proses produksinya.

2. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Komposisi penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk yang produktif dan yang non produktif. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten golongan umur non produktif adalah

commit to user

sama dengan 65 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah golongan umur 15 – 64 tahun. Perbedaaan kelompok umur penduduk tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun kebijaksanaan pemerintah terutama dalam penyediaan lapangan bagi angkatan kerja, karena dengan mengetahui umur penduduk pada suatu daerah dapat diperkirakan jumlah angkatan kerja yang tersedia serta perubahan jumlah angkatan kerja di masa mendatang. Komposisi penduduk menurut umur di Desa Manjung dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten Pada Tahun 2011.

No.

Umur

Jumlah (Jiwa)

Sumber : Monografi Desa ManjungTahun 2011 Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Manjung merupakan penduduk dalam usia produktif yaitu penduduk yang berusia antara 15 – 64 tahun dengan prosentase 68, 82 %. Penduduk yang berumur 15 – 64 tahun ini dapat disebut sebagai usia kerja potensial meskipun tidak semua penduduk pada usia ini bekerja. Kemudian diketahui jumlah penduduk dalam usia non produktif yang berumur 0 – 14 tahun sebanyak 701 jiwa atau sebesar 20,11 % dan yang berumur ≥ 65 tahun sebanyak 386 jiwa atau sebesar 11,07 %. Dari jumlah penduduk menurut umur dapat digunakan untuk menghitung angka beban tanggungan (ABT). ABT merupakan perbandingan antara usia non produktif (penduduk umur <14 tahun dan penduduk umur >65 tahun) dan usia produktif (penduduk umur 15-64 tahun) pada waktu tertentu. Jumlah penduduk usia non produktif adalah 1.087 jiwa dan penduduk usia produktif adalah 2.399 jiwa. Berikut adalah perhitungan ABT di Desa Manjung.

commit to user

udukUsia JumlahPend udukUsia

n udukUsiaNo JumlahPend udukUsiaNo

ABT

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Angka Beban Tanggungan (ABT) di Desa Manjung diketahui sebesar 45, yang berarti bahwa tiap 100 jiwa penduduk usia produktif menanggung beban sebanyak 45 jiwa penduduk usia non produktif.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang berusia produktif di Desa Manjung ini dapat memberikan gambaran mengenai keadaan tenaga kerja sektor agroindustri pembuatan sohun, yaitu bahwa tenaga kerjanya berada pada usia produktif. Tingginya jumlah umur produktif akan berpengaruh terhadap pembangunan daerah yang bersangkutan, karena salah satu modal pembangunan adalah jumlah penduduk dengan usia produktif yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan tenaga kerja potensial sebagai aset penting penggerak pembangunan.

3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan hal yang berperan penting dalam pembangunan suatu daerah karena menjadi salah satu indikator kemajuan dalam suatu masyarakat. Tingkat pendidikan di suatu daerah dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta sarana pendidikan yang ada. Dengan mengetahui tingkat pendidikan penduduk suatu daerah dapat diperoleh gambaran tentang tingkat kebudayaan dan tingkat kesejahteraan penduduk. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Manjung dapat dilihat pada Tabel 11.

commit to user

Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011.

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah (Jiwa)

Prosentase (%)

1. Tidak Sekolah

227

6,51

2. Belum Sekolah

344

9,87

3. Tamat SD/ Sederajat

824

23,64

4. Tamat SLTP/ Sederajat

843

24,17

5. Tamat SLTA/ Sederajat

764

21,92

6. Tamat Akademi/ Sederajat

246

7,06

7. Tamat Perguruan Tinggi

100 Sumber : Monografi Desa Manjung Tahun 2011

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa Manjung memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah penduduk yang tidak sekolah sekitar 6,51 % dari keseluruhan jumlah penduduk. Tingkat pendidikan yang tertinggi pada penduduk yang tamat SLTP/sederajat yang memililki prosentase yaitu 24,17%, kemudian tingkat SD/sederajat sebesar 23,64% dan SLTA sebesar 21,92%. Untuk tingkat pendidikan akademi dan perguruan tinggi memiliki prosentase masing-masing sebesar 7,06% dan 6,83% dari keseluruhan jumlah penduduk. Dengan demikian menunjukkan bahwa kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan di Desa Manjung sudah cukup tinggi sehingga dapat mempengaruhi pola pikir, kecepatan adopsi teknologi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan usaha agroindustrinya.

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakteristik daerah dengan melihat mata pencahariaan yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah adalah tersedianya lapangan kerja bagi penduduknya, karena dengan mengetahui mata pencaharian penduduk suatu daerah dapat digunakan untuk mengetahui kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Keadaan mata pencaharian penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan

commit to user

keterampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia yang dimiliki daerah itu sendiri. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Desa Manjung ditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten Tahun 2011.

No.

Mata Pencaharian

Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

2. Buruh Tani

148

16,00

3. Pengrajin/ Industri Kecil

55 5,95

4. Buruh Industri

56 6,05

5. Wiraswasta/Pedagang

8. Bidan swasta

1 0,11

9. Perawat swasta

6 0,65

10. TNI/ POLRI

16 1,73

11. Pensiunan PNS

37 4,00

12. Dosen swasta

1 0,11

13. Seniman/Artis

3 0,32

14. Karyawan swasta

36 3,89

15. Karyawan BUMN

Sumber : Monografi Desa Manjung Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa penduduk Desa Manjung sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai petani yaitu sebesar 35,46%. Hal ini sesuai dengan kondisi topografi Desa Manjung yang berupa dataran rendah dan sebagian besar luas tanahnya digunakan untuk areal pertanian. Urutan berikutnya yaitu bermata pencaharian sebagai wiraswasta/pedagang sebesar 23,78 % karena banyak yang ikut dalam proses pemasaran produk sohun. Kemudian sebagai buruh tani dan buruh industri kecil masing-masing sebesar 16,00 % dan 6,05 %. Selanjutnya sebagai pengrajin/industri kecil sebesar 5,95 %, dimana pengrajin/industri kecil yang dimaksudkan adalah pengusaha agroindustri sohun yang merupakan industri utama yang mendukung perekonomian daerah Desa Manjung. Kemudian sebagai pensiunan PNS sebesar 4,00 % dan sebagai karyawan swasta 3,89 %. Untuk sisanya hanya sebagian-

commit to user

peternak sebesar 1,30 %, perawat swasta sebesar 0,65 %, karyawan BUMN sebesar 0,43 %, seniman/artis sebesar 0,32 %, montir sebesar 0,22 %, bidan swasta sebesar 0,11 % dan dosen swasta sebesar 0,11 %. Dengan banyaknya jenis pekerjaan yang ada dapat digunakan sebagai penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.