Keragaan Agroindustri Sohun Di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten

2. Keragaan Agroindustri Sohun Di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten

Keragaan merupakan kondisi umum dari usaha agroindustri sohun yang meliputi modal usaha, penyediaan bahan baku dan proses produksi sebagai berikut:

a. Modal Usaha Agroindustri Sohun

Dalam proses produksi sohun membutuhkan modal yang tidak sedikit jumlahnya. Sumber modal yang diperoleh oleh pengusaha tersebut dapat berasal dari modal sendiri atau modal pinjaman dari lembaga keuangan. Sebagian besar pengusaha sohun memperoleh sumber modal usahanya berasal dari lembaga keuangan seperti koperasi dan perbankan. Hal ini disebabkan fasilitas perkreditan yang ada di Desa Manjung sudah cukup memadai dan akses untuk meminjam ke lembaga keuangan maupun lembaga kredit cukup mudah serta dengan bunga yang cukup ringan. Kemudahan ini karena pinjaman digunakan sebagai modal usaha bukan untuk konsumsi sehingga pihak dari lembaga keuangan akan lebih mudah untuk menyetujuinya. Jaminan yang digunakan untuk dapat meminjam ke lembaga keuangan biasanya

commit to user

Perdagangan), BPKB dan sertifikat tanah atau rumah. Kemudian ada juga pengusaha yang tidak memanfaatkan fasilitas perkreditan tersebut untuk modal usaha karena mereka sudah memiliki modal sendiri untuk menjalankan usahanya sehingga tidak perlu meminjam dari pihak lain walaupun modal yang diperoleh dari modal anggota keluarganya sendiri.

b. Bahan Baku Pembuatan Sohun

Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan sohun adalah pati aren yang diperoleh dengan cara membeli dari pemasok yang sudah menjadi langganannya. Bahan baku yang berupa pati aren ini para pengusaha membeli dengan memesan sebelumnya di Dukuh Bendo Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Dalam pengadaan bahan baku seluruh pengusaha sohun di Desa Manjung dalam pengadaan bahan baku dengan membeli bahan baku untuk proses produksinya dan dengan pembeliannya digunakan untuk lebih dari satu kali produksi atau melakukan penyetokan untuk mencegah kehabisan stok bahan baku, karena proses produksi sohun dilakukan setiap hari sehingga membutuhkan bahan baku dengan jumlah yang banyak.

Kemudian cara penyaluran bahan baku tersebut, para pengusaha dalam membeli bahan baku tidak perlu datang kepada pemasok melainkan hanya dapat dilakukan lewat telepon karena mereka sudah berlanggganan dan biasanya setiap satu minggu sekali disetor bahan baku tergantung pesanan dan ketersedian bahan baku yang masih tersedia, oleh karena itu pengusaha dapat menghemat biaya transportasi dama pengadaan bahan baku. Untuk sistem pembayarannya sebagian besar pengusaha membayar dengan cara tunai dibelakang karena kebanyakan pemesanan hanya melalui telepon dan apabila barang sudah diantar langsung dibayar. Ada juga pengusahayang sistem pembayarannya sebagian tunai dan yang sebagian dibayar dibelakang, dimana pengusaha dengan memberikan uang muka dahulu untuk bahan

commit to user

mengantarkan bahan baku yang dipesan telah sampai.

c. Proses Produksi Sohun

1) Peralatan Usaha Agroidustri Sohun Pengusaha sohun selain membutuhkan bahan baku dan bahan antara untuk menjalankan usahanya, juga memerlukan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi sohun di Desa Manjung kebanyakan masih sederhana tetapi sudah ada beberapa sudah menggunakan mesin. Peralatan yang digunakan untuk memproduksi sohun meliputi :

a) Mesin Pengaduk

Mesin pengaduk ini berfungsi untuk mengaduk adonan pati aren, prinsip kerja dari mesin pengaduk ini yaitu mengaduk adonan hingga homogen. Kapasitas mesin ini yaitu mengaduk adonan 6 kuintal dengan tambahan air 2000 liter dengan kecepatan 125 rpm. Mesin pengaduk ini terdiri dari bagian :

1. Pengaduk berfungsi untuk mengaduk pati aren hingga homogen.

2. Belt berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari dinamo.

3. Kolam berfungsi sebagai tempat pati aren.

4. Dinamo berfungsi sebagai sumber tenaga listrik.

b) Mesin Pencetak Lembaran Sohun

Mesin ini berfungsi untuk mencetak lembaran/benang- benang sohun, yaitu dengan cara memberikan bubur yang sudah dimasak kemudian dibawah alatnya ditaruh loyang yang terbuat dari seng kemudian mesin dihidupkan dan akan terbentuk lembaran sohun di loyang tersebut. Kapasitas mesin pencetak sohun ini kurang lebih 3 kg setiap kali mencetak. Mesin ini terdiri dari bagian :

commit to user

akan dicetak yang terdapat lubangnya atau ukuran lembaran sohun.

2. Belt berfungsi untuk menggerakan loyang tempat lembaran sohun yang sudah dicetak.

3. Saklar berfungsi untuk menghidupkan mesin.

c) Bak, berbentuk lingkaran atau persegi yang digunakan untuk

merendam dan membersihkan pati aren.

d) Seng, plat yang berbentuk persegi panjang yang berukuran rata- rata 180 cm x 50 cm atau sesuai dengan kemampuan masing- masing pengusaha dan tepinya diberi bambu.

e) Wajan/panci untuk memasak pati (bubur) dan solet yang terbuat

dari kayu untuk mengaduk bubur tersebut.

f) Tungku, digunakan untuk memasak air dan bubur pati.

g) Drum yang berfungsi untuk menampung dan memasak air.

h) Ember untuk mengambil atau membuang air yang digunakan

untuk mencuci pati.

i) Saringan yang digunakan untuk menyaring pati supaya tidak

tercampur dengan kotoran.

2) Tahap Produksi Sohun Proses produksi sohun di Desa Manjung melalui beberapa tahap, dapat dilihat pada Gambar 4.

a) Persiapan Bahan

Tahap pertama dalam pengolahan sohun adalah menyiapkan bahan baku yang digunakan yaitu terdiri dari pati aren, kaporit dan air. Selanjutnya pati aren ditimbang sesuai takaran yang sudah ada tergantung kapasitas pada bak tempat perendaman dan pencucian pati aren.

b) Pengadukan

Proses produksi sohun diawali dengan merendam pati di dalam bak dengan air lalu dilakukan pengadukan agar kotoran-

commit to user

kemudian didiamkan sampai 8-10 jam agar sari-sari pati mengendap dan kotoran berada diatasnya. Kotoran-kotoran tersebut dibersihkan dengan cara membuang air yang digunakan untuk merendam dengan ember. Tahap ini dilakukan 2-3 kali dan untuk memastikan bahwa pati benar-benar bersih dilakukan penyaringan untuk menghilangkan sisa-sisa ampas yang masih ada.

Gambar 4. Proses Produksi Sohun di Desa Manjung Kecamatan

Ngawen Kabupaten Klaten.

Persiapan Bahan

Pengadukan

Penambahan Kaporit

Pemasakan Pencetakan Pemasakan

Penjemuran

Lembaran Sohun

Produk Sohun Pengemasan

commit to user

Setelah pati benar-benar bersih baru tahap selanjutnya adalah pemberian kaporit supaya pati menjadi putih bersih. Pati direndam dengan kaporit selama satu hari supaya pati mengendap dan menjadi putih.

d) Pencucian

Pencucian dilakukan untuk mencuci pati yang sudah dicampur dengan kaporit dan yang sudah diendapkan tadi. Pencucian ini dilakukan hingga benar-benar tidak terasa bau kaporitnya atau bau kaporit sampai hilang. Karena pencucian yang tidak bersih dapat menyebabkan sohun berwarna coklat dan mudah patah.

e) Pemasakan

Pati yang sudah bersih dari kotoran dan bau kaporit tadi kemudian dimasukkan dalam wadah sejenis wajan kemudian ditambahkan air bersih dengan perbandingan 1:1. Pencampuran dilakukan dengan manual yaitu diaduk oleh tenaga manusia. Pemasakan dilakukan sampai mendidih dan benar-benar matang sambil terus dilakukan pengadukan. Adonan yang matang ditandai dengan terbentuknya adonan yang homogen, transparan dan membentuk seperti bubur/gel. Adonan ini harus benar-benar matang karena mempengaruhi mutu sohun yang dihasilkan. Adonan yang kurang matang menyebabkan sohun mudah patah.

f) Pencetakan

Adonan yang telah matang kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetak sohun. Mesin ini menggunakan prinsip membentuk adonan menjadi benang-benang sohun. Proses ini dilakukan melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada bagian bawah mesin. Dibawah mesin tersebut telah ada loyang yang terbuat dari seng untuk menampung hasil sohun yang di dicetak tadi kemudian seng tersebut sudah diolesi minyak agar

commit to user

diangkat dan teksturnya menjadi bagus.

g) Penjemuran

Loyang-loyang yang berisi benang-benang sohun basah kemudian dipindahkan ketempat penjemuran yang terbuat dari bambu yang sudah dibuat secara permanen pada lahan yang disediakan. Proses penjemuran ini dilakukan ditempat terbuka memanfaatkan sinar matahari. Jika cuaca bagus dan matahari bersinar terik, penjemuran dilakukan 2- 3 jam. Penjemuran merupakan proses yang menentukan dalam proses pembuatan sohun. Apabila cuaca buruk karena mendung atau hujan, loyang dipindahkan kedalam tempat produksi dan dikeluarkan kembali ketika sinar matahari telah terik. Namun biasanya menghasilkan sohun dengan mutu kedua. Setelah 2-3 jam benang-benang sohun telah kering, Loyang dikumpulkan untuk dipisahkan sohunnya dan digantungkan untuk diangin-anginkan supaya tidak mudah patah pada bambu dulu serta supaya tertata rapi setelah itu baru dikumpulkan diruang pengemasan.

h) Pengemasan

Pengemasan dapat dilakukan dengan bambu, diplastik, dan diberi label atau hanya diikat dengan bambu saja. Tahapan pengemasan masih sangat sederhana yaitu penimbangan, penggulungan sohun dan pengepakan dalam kantong plastik. Masing-masing tahapan dikerjakan oleh satu orang pekerja. Pengemasan perlu penanganan yang baik agar mutu sohun tetap terjaga, terutama untuk pasar luar propinsi. Selain itu perlu adanya inovasi dalam kemasan agar lebih menarik.