Keadaan Alam

A. Keadaan Alam

1. Kondisi Geografis dan Daerah Administratif

Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya  36 Km sebelah barat kota Surakarta dan  30 Km sebelah timur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Klaten mempunyai luas wilayah sebesar 65.556 Ha yang terdiri dari lahan pertanian 39.781 Ha atau sebesar 60,68 % dan lahan bukan pertanian seluas 25.775 Ha atau sebesar 39,32 %. Secara astronomis, Kabupaten

Klaten terletak diantara 110 0 26 ’ 14 ” - 111 0 47 ’ 51 ” BT dan 7 0 32 ’ 19 ” -

7 0 47 ’ 51 ” LS dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara

: Kabupaten Boyolali

Sebelah Timur

: Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) Sebelah Barat

: Kabupaten Sleman (Provinsi DIY) Secara administratif Kabupaten Klaten terdiri dari 26 kecamatan dengan 401 desa/kelurahan yang merupakan desa swasembada. Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten adalah Kecamatan Ngawen. Kecamatan Ngawen mempunyai luas wilayah 1.696,90 Ha yang terdiri dari lahan sawah seluas 1.152,00 Ha atau sebesar 67,89 % dan bukan lahan sawah seluas 544,90 Ha atau sebesar 32,11 %. Secara astronomis Kecamatan Ngawen terletak di sebelah utara Kota Klaten dan berbatasan dengan : Sebelah Utara

: Kecamatan Karanganom

Sebelah Timur

: Kecamatan Ceper

Sebelah Selatan

: Kecamatan Klaten Utara

Sebelah Barat

: Kecamatan Karangnongko

Secara administratif Kecamatan Ngawen dibagi menjadi 13 desa. Salah satu desa yang ada di Kecamatan Ngawen adalah Desa Manjung yang menjadi lokasi penelitian. Desa Manjung terletak di sebelah timur

commit to user

ini memiliki luas daerah 131,658 Ha yang terbagi atas 9 Dukuh, 10 RW dan 32 RT. Secara administratif, Desa Manjung berbatasan dengan : Sebelah Utara

: Desa Senden Kecamatan Ngawen Sebelah Timur

: Desa Sekarsuli Kecamatan Klaten Utara Sebelah Selatan

: Desa Karanglo Kecamatan Klaten Selatan Sebelah Barat

: Desa Duwet Kecamatan Ngawen

2. Topografi

Berdasarkan topografinya, daerah Kabupaten Klaten terletak di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara

75 - 1.160 meter di atas permukaan laut yang terbagi menjadi tiga dataran yaitu dataran lereng Gunung Merapi yang membentang di sebelah utara, dataran gunung kapur yang membujur di sebelah selatan dan dataran rendah yang membujur di sebelah timur. Ditinjau dari ketinggiannya, daerah Kabupaten Klaten berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu sekitar 3,72% terletak di ketinggian 0-100 meter diatas permukaan air laut, terbanyak 83,52% terletak di ketinggian 100-500 meter diatas permukaan air laut dan sisanya 12,76% terletak di ketinggian 500-2500 meter diatas permukaan air laut. Berdasarkan klasifikasi tanahnya, Kabupaten Klaten mempunyai lima jenis tanah yaitu tanah litosol (bahan induk dari skis kristalin and batu tulis), regosol kelabu (bahan induk berupa abu dan pasir vulkanik intermedier). Grumosol kelabu tua (bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier), komplek regosol kelabu dan kelabu tua (bahan induk berupa batu apurnapal) dan regosol coklat kelabuan (bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier).

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30 o

C dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dan curah hujan rata-rata sebesar 275 mm. Daerah Klaten sangat cocok untuk budidaya tanaman aren yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tepung pati bahan baku sohun karena tanaman aren tidak

commit to user

ketinggian 9 – 1.400 meter di atas permukaan laut, tetapi yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500 – 800 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan merata sepanjang tahun atau pada iklim sedang dan

basah menurut Schmidt dan Ferguson dan suhu minimum 25 0 C. Meskipun demikian, tidak banyak daerah Kabupaten Klaten yang mengusahakan untuk menanam tanaman aren dan hanya di Kecamatan Tulung yang terdapat dan mengusahakan untuk menanam atau membudidayakan tanaman aren.

Daerah Kecamatan Ngawen mempunyai luas sebesar 1.696,90 Km 2 dan seluruhnya berupa dataran rendah sampai dataran berombak dengan ketinggian 100 - 500 meter di atas permukaan laut dan suhu udara rata-

rata 30 0 C. Desa Manjung sebagai salah satu desa di Kecamatan Ngawen termasuk dalam daerah bagian tengah dengan topografi berupa dataran rendah yang memiliki ketinggian tempat + 150 meter di atas permukaan laut. Desa yang berjarak + 3 Km dari pusat pemerintahan atau Ibukota kecamatan ini mempunyai luas daerah sebesar 131,6585 Ha. Daerah ini

memiliki suhu minimum 30 0 C dan suhu maksimum sebesar 35 0 C. Suhu udara yang panas cocok digunakan untuk usaha pembuatan sohun, karena pada proses pengeringan sohun masih menggunakan sinar matahari.