Nilai-Nilai Dasar

4.1. Nilai-Nilai Dasar

Kebebasan, keadilan Kebebasan, keadilan dan solidaritas – itulah nilai-nilai dasar terpenting dari & solidaritas

sosdem dalam menuju sebuah masyarakat, di mana nilai-nilai tersebut bisa diwujudkan. Nilai-nilai dasar sosdem semuanya sejajar, tergantung satu de- ngan lainnya dan saling melengkapi.

Nilai-nilai dasar sosdem dideskripsikan, diperkenalkan dan dijelaskan secara panjang lebar dalam buku bacaan „Grundlagen der Sozialen Demokratie“ (Landasan Sosial Demokrasi). Karena itu, dalam buku ini hanya dijabarkan secara singkat defenisinya.

• Kebebasan berarti menentukan kehidupan sendiri. Utamanya berarti bebas Kebebasan: dari cengkeraman semena-mena negara dan masyarakat. Namun, kebe-

menentukan basan sejati baru dicapai apabila persyaratan ekonomi dan sosial dalam

kehidupan sendiri memanfaatkan kebebasan terciptakan.

• Keadilan dibangun dari persamaan martabat semua manusia dan menun- Keadilan:ikut tut tidak hanya persamaan di hadapan hukum, melainkan juga persamaan

memperoleh kesempatan sebagai bagian dari masyarakat serta jaminan sosial yang

kesejahteraan dan terlepas dari latar belakang keluarga, asal-usul sosial, kekayaan dan jenis

jaminan sosial kelamin.

• Solidaritas adalah kesediaan manusia untuk saling membela dan saling Solidaritas: menolong. Sosdem Johannes Rau, menggambarkan solidaritas sebagai

saling mendukung sesuatu yang menopang dan manyatukan masyarakat.

Sejarah tiga nilai dasar ini sangat menarik. Ketiganya memiliki akar sejarah pada Akar sejarah masa ‘Aufklärung’ (pencerahan)dan waktu itu menjadi sebuah solusi revo- lusioner. Tuntutan atas „Kebebasan, Kesetaran dan Persaudaraan“ mewarnai Revolusi Perancis tahun 1789. Sejak pertengahan abad ke-18, gerakan buruh selalu mengumandangkan tuntutan tersebut. Mengawali pendirian SPD oleh Ferdinand Lassalle pada 1863, bendera-bendera para buruh pun bertuliskan, tuntutan “Kebebasan, Kesetaraan dan Persaudaraan.”

SPD kemudian menjadi partai politik pertama yang pada tahun 1959 mema- sukkan nlai-nilai kebebasan, keadilan dan solidaritas dalam program dasarnya, yang dikenal sebagai „Program Godesberg“. Sekitar dua dekade kemudian (1978), CDU pun memasukkan tiga nilai dasar ini dalam proram dasarnya yang pertama, meski dengan pemahaman yang berbeda.

Bacaan lanjutan:

Saat ini, nilai-nilai dasar tersebut bukan lagi tuntutan sebuah gerakan revo- Tobias Gombert lusioner, tetapi diterima sebagai hal mendasar dari semua aliran politik.

(2008), Grundlagen Meskipun demikian adalah salah menganggap hal tersebut sebagai konsen-

der Sozialen Demo- sus semua partai politik terkait nilai-nilai dasar kebebasan, keadilan dan soli-

kratie, Lesebücher daritas.

der Sozialen Demo- kratie, Band 1,

Masih saja, terutama dalam dua tataran, terdapat perbedaan penting antara Bonn, S. 9–43. aliran partai politik terkait nilai-nilai dasar tersebut.

Interpretasi yang

1. Pemahaman tentang setiap nilai dasar

berbeda tentang Setiap nilai dasar bisa saja diinterpretasi secara berbeda. Tidak semua, mi- nilai-nilai dasar

salnya, memiliki pemahaman yang sama tentang kebebasan. Aliran liberal, misalnya, menekankan secara khusus pada kebebasan negatif, yaitu hak mempertahankan diri dari cengkeraman negara dan perlindungan terha- dap kepemilikan pribadi. Sosdem melangkah lebih jauh dan menekankan bahwa kebebasan tidak hanya berupa hak mempertahankan diri melain- kan juga hak-hak kebebasan positif sebanyak yang dimungkinkan. Kebe- basan sejati, menurut perspektif sosdem, misalnya terkait kebebasan ber- pendapat, berarti bahwa tidaklah sekedar menetapkan hak kebebasan mengeluarkan pendapat, namun yang penting adalah setiap warga lewat pendidikan dan lain sebagainya memiliki kemampuan untuk memanfaat- kan haknya atas kebebasan mengeluarkan pendapat.

Hak-hak kebebasan negatif dan positif

Pertanyaan dasar, aturan dan

Pertanyaan dasar: Apa yang

hubungan apa saja terkait

harus dilakukan masyarakat agar

kebebasan individu?

memungkinkan semua manusia bebas atau menjadi bebas?

Asumsi libertarian: Pemberlakuan ha-hak kebebasan

Hak-hak kebebasan negatif:

Hak kebebasan positif • Hak-hak formal untuk „ber-

positifmengurangi (bahkan, meru- sak) hak-hak kebebasan negatif.

Hak-hak kebebasan negatifmenjadi

tahan”

prioritas mutlak.

• Adalah hak-hak yang secara material dimungkinkan

• Hak-hak untuk melindungi orang per orang dari serangan

• Hak-hak yang memungkinkan masyarakat

orang per orang memanfaatkan hak-hak kebebasannya secara

• Kebebasan ada ketika tiadanya

aktif pembatasan yang mendasar

Asumsi Sosialdemokrasi:

• Hak-hak sosial • Formalisasi undang-undang,

Hak-hak kebebasan negatifdan- positifharus memperoleh tempat

sejajar agar bisa secara formal dan

dirasa mencukupi

membawa manfaat bagi semua.

Hubungan antara kebebasan negatif dan positif harus secara argu- mentativ dibangun.

Ilustrasi 5: Hak-hak kebebasan negatif dan positif

2. Hubungan antara nilai-nilai dasar satu dengan lainnya Perbedaan Yang sangat penting, tidak hanya interpretasi setiap nilai dasar, melainkan

pembobotan nilai- juga hubungan antara satu nilai dasar dengan lainnya. Sangat menentu-

nilai dasar kan apakah semua nilai-nilai dasar memiliki bobot yang sama atau apakah satu nilai dasar memiliki arti yang lebih tinggi dibandingkan lainnya. Hal ini bisa diperjelas dalam kebijakan liberalisme: dalam pemahaman hak- hak dasar liberal, kebebasan menjadi nilai sentral. Kebebasan, misalnya kebebasan persainganatau kebebasan kepemilikan, menurut pemahaman liberal cenderung memiliki arti lebih penting dibandingkan keadilan yang dianggap membatasi nilai kepemilikan pribadi. Sosdem tidak membeda- bedakan setiap nilai, melainkan menekankan bahwa semua nilai dasar memiliki arti yang sejajar.

Menjadi jelas: meskipun semua aliran politik penting di Jerman mengakui nilai-nilai dasar kebebasan, keadilan dan solidaritas sebagai acuannya, namun pemahaman masing-masing aliran sangat berbeda satu dengan lainnya.