Program Hamburg – Landasan Program SPD (Partai Sosdem Jerman)

5.1. Program Hamburg – Landasan Program SPD (Partai Sosdem Jerman)

Pada tahun 2007, SPD menyepakati Program Hamburg, sebagai kelanjutan dari program sebelumnya, yaitu Program Godesberg. Intisari dari kebijakan ekonomi dan Program Hamburg, dengan sedikit variasi, tidak banyak beran- jak dari Program Godesberger (1959): „Bagi kami berlaku,persaingan seban- yak dimungkinkan, dan regulasi negara sebanyak yang dibutuhkan.“ (S. 43).

Dengan demikian, pemahaman mendasar Program Hamburg adalah ekonomi pasar terkoordinasi, meski melihat relasi antara negara dan pasar bukanlah dua hal yang berdampingan, melainkan sebagai bagian dari kebijakan. Tetapi, pemahaman kebijakan ekonomi nampak jelas berangkat dari motto “regulasi negara” hanya akan berdampak positif sebanyak yang “dibutuhkan”– artinya harus adanya sebuah “keniscayaan”bagi intervensi politik. Tetapi, buat apa sebuah „regulasi negara“ dibutuhkan?

Keniscayaan dan batasan bagi sebuah regulasi negara, didukung oleh dua

7 Untuk itu, kategori yang telah dijelaskan sebelumnya: Kategori „Hubungan antar Pengusaha”, di dalam program-program partai politik atau hanya secara marginal diungkapkan dan karena itu di sini diabaikan.

aspek mendasar berikut ini. Di satu sisi, memantau rusaknya sebuah pasar yang tidak atau kurang diatur. Sebaliknya, pencapaian cita-cita sosdem (hala- man 16 dst.), garansinya hanyalah diperoleh dari masyarakat yang aktif dan demokratis dan sebuah negara yang melakukan pengaturan (regulator). Dalam gambaran umum, kerusakan pasar dan gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai memperlihatkan celah dan mandat politik masyarakat yang ditunjuk- kan oleh SPD dalam programnya.

Dampak positif, tetapi juga rusaknya pasar dirangkum menjadi motif utama Program Hamburg: „Bagi kami, pasar adalah sebuah keniscayaan dan alat yang unggul dari sebentuk perekonomian terkoordinasi.Namun, pasar yang dibiarkan tanpa regulasi, akan menjadi buta secara sosial dan lingkungan. Secara mandiri, pasar tidak mampu untuk menyediakan barang-barang publik dalam porsi yang terukur“ (halaman 17). Tanggung jawab sosial, ekonomi dan ekologi juga tidak bisa dicapai lewat pasar, melainkan hanya mengacu pada- kebijakan dan oleh masyarakat. Apalagi, akibat terglobalisasinya pasar, jurang antara yang kaya dan miskin serta krisis ekologi di seluruh dunia, bukan hanya tidak mampu diselesaikan oleh pasar, melainkan diperburuk oleh pasar. Regu- lasi dan tawar-menawar lewat masyarakat serta pengendalian sangat dibu- tuhkan, bila menginginkan nilai tambah perekonomian bermanfaat untuk semua.

„Bagi kami, Sosialisme Demokratis tetap menjadi visi tentang masyara- kat bebas, adil dan solidaris yang pencapaiannya menjadi tugas berkelan- jutan. Prinsip aktivitas kita adalah sosdem“ (halaman 16 dst.). Kondisi saat

Tujuan„persamaan kedudukan“

ini, menjadi gambaran tujuan yang „Kami menginginkan keterlibatan yang

diinginkan, di mana nilai-nilai dasar adil dan sejajar dari perempuan dan laki-

dan perwujudannya yang tanpa laki dalam pekerjaan yang menjamin

batas serta berdampak bagi semua biaya kehidupan. Pekerjaan yang biasanya

manusia sebagai orientasi, tidak dilakukan oleh perempuan, seringkali

dibayar lebih rendah. Padahal, pekerjaan hanya di Jerman melainkan juga di yang sama harus dibayar sama [...] Yang

seluruh dunia.

dibutuhkan, kerangka undang-undang untuk keterlibatan yang sama oleh perem-

Gambaran terkait tujuan, didukung puan dalam posis-posisi puncak di perusa-

oleh sebuah pemikiran tentang haan, birokrasi, IPTEK serta dewan-dewan

pemantau.“ (Program Hamburg 2007: 41) pembangunan. Tujuan dimaksud,

tidak bisa dicapai melulu lewat tidak bisa dicapai melulu lewat

Untuk meningkatkan otonomi di tingkat Eropa serta mewujudkannya, kami berpegang pada landasan hukum Eropa dan berunding secara lintas batas demi kesepakatan terkait glo- balisasi, persamaan gender

Tujuan „Terlibat dalam Pengambilan

serta meningkatnya bobot UE

Keputusan“

„Ketika negara-negara tidak lagi mampu sebagai tantangan bagi sebuah

menetapkan bingkai sosial dan ekologi, kebijakan ekonomi moderen.

maka hal tersebut harus dilakukan oleh UE Bentuk pasar bebas terkoor-

(Uni Eropa). [...] dan ketika terjadi aktivitas dinasi – dengan mempertim-

lintas batas, maka hak-hak pekerja tidak bangkan

kerusakan akibat boleh berhenti di perbatasan sebuah neg- pasar dan gambaran tujuan ara. Karena itu, kami menginginkan keter- libatan pekerja dalam pengambilan kepu-

sosdem – harus terus dikem- tusan di perusahaan-perusahaan Eropa. bangkan.

(Program Hamburg 2007: 26, 28f.)

Sistem keuangan: Pengaruh pasar uang dan modal, dibahas dalam bab khu- sus pada Program Hamburg. Hal ini mencerminkan meningkatnya arti penda- naan dan perpajakan perusahaan (juga di Jerman): „Kami ingin memanfaat- kan potensi pasar modal bagi pertumbuhan berkualitas“ (halaman 46–47). Meskipun demikian, perlu dicermati kelemahan dan meningkatnya risiko krisis: „Ketika pasar uang melulu mencari keuntungan jangka pendek, hal tersebut membahayakan strategi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan dan, dengan demikian, menghancurkan lapangan kerja. Kami juga ingin, dengan pertolongan aturan bursa, memperkuat para investor yang – tidak sekedar mencari keuntungan secepatnya, tetapi memiliki pandangan jauh ke depan. Kami membutuhkan aturan main bagi para investor dan pengelola dana, yang secara sepihak berorientasi keuntungan dengan mengorbankan perusahaan yang secara substansial berinvestasi jangka panjang. Dengan keterkaitan jarin- gan internasional pasar barang dan pasar uang, sebuah regulasi internasional menjadi semakin penting“ (halaman 47). Di samping itu, karena berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan, keberadaan Sparkassen (bank Simpan-Pin- Sistem keuangan: Pengaruh pasar uang dan modal, dibahas dalam bab khu- sus pada Program Hamburg. Hal ini mencerminkan meningkatnya arti penda- naan dan perpajakan perusahaan (juga di Jerman): „Kami ingin memanfaat- kan potensi pasar modal bagi pertumbuhan berkualitas“ (halaman 46–47). Meskipun demikian, perlu dicermati kelemahan dan meningkatnya risiko krisis: „Ketika pasar uang melulu mencari keuntungan jangka pendek, hal tersebut membahayakan strategi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan dan, dengan demikian, menghancurkan lapangan kerja. Kami juga ingin, dengan pertolongan aturan bursa, memperkuat para investor yang – tidak sekedar mencari keuntungan secepatnya, tetapi memiliki pandangan jauh ke depan. Kami membutuhkan aturan main bagi para investor dan pengelola dana, yang secara sepihak berorientasi keuntungan dengan mengorbankan perusahaan yang secara substansial berinvestasi jangka panjang. Dengan keterkaitan jarin- gan internasional pasar barang dan pasar uang, sebuah regulasi internasional menjadi semakin penting“ (halaman 47). Di samping itu, karena berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan, keberadaan Sparkassen (bank Simpan-Pin-

Hubungan Kerja: SPD melihat dirinya sebagai bagian dari tradisi gerakan buruh. Karena itu, fokus utama kegiatannya adalah demi tercapainya perbai- kan hak-hak buruh. Untuk itu, dalam regulasi internal tatanan dasar ekonomi, perlu dipastikan berlakunya otonomi dalam perundingan gaji (tarif) dan kese- pakatan bersama dihasilkan harus dipertahankan.Sebuah keputusan antarpi- hak yang dipindahkan sebatas internal perusahaan, tidak boleh terjadi. Upah minimum harus mendukung otonomi parapihak. Di dalam perusahaan, harus diwujudkan acuan bagi „internal demokrasi” – penyertaan pengambilan keputusan dalam dewan pertimbangan perusahaan dan keterlibatan pekerja dalam dewan pemantau perlu diperkuat. Dua aspek baru ditampung dalam Program Hamburg, di mana hubungan kerja secara langsung dan tidak lang- sung menguntungkan pekerja. Bagian kepemilikan pekerja dalam kekayaan perusahaan ditingkatkan lewat dana lintas perusahaan. Asuransi pengang- guran harus dibangun lewat asuransi kerja, yang mengamankan pendanaan pendidikan lanjut serta membangun keluarga demi memperkuat hubungan kerja para pekerja dalam berhadapan dengan pengusaha.

Sistem Pendidikan Kejuruan dan Pendidikan Kejuruan Lanjutan: Di satu sisi, dual-sistem pendidikan dengan sekolah sebagai bagian dari tang- gung jawab negara, dan di sisi lain, merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan, perlu dipertahankan. Akan tetapi, sebuah sistem keuangan soli- daristis untuk pendidikan kejuruan, perlu ditunjang.Hal ini, jauh lebih baik dibandingkan praktek aliansi untuk memperluas lapangan kerja. Pendidikan kejuruan, harus tetap (atau, kembali) gratis. Pendidikan lanjutan sebagai pilar ketiga dari pendidikan kejuruan harus diberikan tempat yang terhormat.

Kebijakan Industrial: Sektor-sektor yang perlu memperoleh dukungan ne- gara dan masyarakat, terutama adalah pasar-pasar pionir dan pemberi arah baru, seperti energi terbarukan, jasa dan kesehatan, tapi juga pengrajin lokal. Investasi dalam Infrastruktur menjadi tugas utama yang diperkuat.

Dengan demikian, secara keseluruhan, Program Hamburg merupakan sebuah kebijakan ekonomi berdasarkan pertumbuhan berkualitas, yaitu pemerataan Dengan demikian, secara keseluruhan, Program Hamburg merupakan sebuah kebijakan ekonomi berdasarkan pertumbuhan berkualitas, yaitu pemerataan