dijadwalkan tidak dapat di operasikan tepat waktu.
128
2. Kebutuhan PT. PLN Persero Terhadap Dana Investasi
Namun di sini tidak semua masalah-masalah tersebut diuraikan satu per satu, melainkan dipilih pada beberapa
bagian saja sebagaimana di atas.
PT. PLN Persero dalam melakukan pembangunan dan pemeliharaan pembangkit listrik, membangun, memelihara jaringan transmisi dan distribusi
termasuk gardu induk dan gardu distribusi, memiliki modal per akhir tahun 2011 sebesar Rp.155,3 triliun dengan nilai penjualan sebesar Rp.208 triliun. Skala ekonomi
PT. PLN Persero diperlihatkan pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2 Skala ekonomi PT. PLN Persero Periode Tahun 2007-2011
129
No. Skala Ekonomi
Periode 2011
2010 2009
2008 2007
1 Jumlah karyawan
47.615 46.296 45.000 44.750 46.113 2
Total pendapatan netto miliar Rp
208.018 162.375 145.222 164.209 114.-42 3
Total kapasitas miliar Rp -
Kewajiban -
Ekuitas 271.170
155.349 219.508
149.683 192.517
141.196 163.732
126.986 137.067
136.412
4 Kuantitas listrik terjual
GWH 157.993 147.297 134.581 129.018 121.246
5 Total aset miliar Rp
426.519 369.191 333.713 290.718 273.479
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2011
Berdasarkan tabel 2 di atas, tampak bahwa di PT. PLN Persero terjadi peningkatan jumlah karyawan selama periode lima tahun terakhir dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2011. Demikian pula untuk total pendapatan per tahunnya
128
Ibid., hal. 20-34.
129
PT. PLN Persero, Bekerja Secara Berkelanjutan, Laporan Keberlanjutan 2011, Jakarta: PT. PLN Persero Kantor Pusat, 2011, hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
terjadi peningkatan, termasuk kewajiban, tetapi ekuitas yang dimiliki PLN pernah mengalami penurunan menjadi sebesar Rp.126.986 milyard pada tahun 2008 dari
sebesar Rp.136.412 milyard tahun 2007 disebabkan terjadinya krisis global pada tahun 2008. Dalam hal kuantitas listrik yang terjual juga mengalami peningkatan per
GWH per tahun, sehingga total aset PT. PLN Persero juga mengalami peningkatan, hingga akhir tahun 2011 berjumlah Rp.426.519 miliar.
Namun karena dalam perkembangannya, banyaknya permintaan akan kebutuhan tenaga listrik baik pada wilayah perkotaan maupun pada daerah pedesaan
serta daerah terpencil, sedangkan kemampuan dana investasi PT. PLN Persero terbatas untuk melakukan pengembangan, maka dalam hal ini PT. PLN Persero
menghadapi kendala-kendala sebagaimana telah dijelaskan di atas. Kebutuhan dana invetasi PT. PLN Persero untuk pembangunan: pembangkit, transmisi dan distribusi
secara total diperhitungkan dan diperkirakan dari tahun 2010 hingga 2019 ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3 Kebutuhan Dana Investasi PT. PLN Persero Untuk Item: Pembangkit,
Penyaluran, dan Distribusi Tidak Termasuk IPP Periode Tahun 2010-2019 Dalam Juta US
130
Item 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
Total 5.935,2 6.363,7 6.076,0 5.404,3 5.299,8 6.067,9 6.323,6 6.566,7 6.599,1 6.891,2 61.487,6
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2010
Berdasarkan tabel 3 di atas, untuk membangun sarana pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik, PT. PLN Persero membutuhkan dana
130
PT. PLN Persero, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN Persero 2010- 2019
, Op. cit., hal. 90.
Universitas Sumatera Utara
investasi sebesar US 61.487,6 juta dollar US atau sekitar US 6,1 juta dollar US per tahun. Dana sebesar itu hanya mencakup proyek-proyek PT. PLN Persero saja dan
belum termasuk dana investasi untuk proyek listrik swastaIPP. Melihat kebutuhan akan dana tersebut, PT. PLN Persero menyadari adanya tantangan yang sangat besar
dalam menyediakan dana tersebut. Selanjutnya tabel 4 berikut ini ditunjukkan proyeksi kebutuhan dana investasi
untuk Jawa dan Bali, sebagai berikut:
Tabel 4 Kebutuhan Dana Investasi PT. PLN Persero Untuk Item: Pembangkit,
Penyaluran, dan Distribusi Periode Tahun 2010-2019 Untuk Sistem Jawa dan Bali Dalam Juta US
131
Item 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
Total 3.693,1
3.603,8 3.310,1 3.227,7 3.282,5 4.044,3 4.413,0 4.776,0 4.982,0 5.275,7 40.608,3
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2010
Berdasarkan tabel 4 di atas, dalam pengembangan pembangkitan, transmisi, dan distribusi PT. PLN Persero untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 di
sistem Jawa dan Bali membutuhkan total dana investasi sebesar US 40,6 juta. Pembiayaan proyek pembangkitan PT. PLN Persero berasal dari beberapa sumber
pendanaan, seperti proyek percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri oleh PLN dengan jaminan Pemerintah.
Untuk mendanai proyek-proyek kelistrikan yang besar seperti Upper Cisokan pumped storage dan transmisi HVDC Sumatera – Jawa, PLN berupaya memperoleh
pinjaman dari lembaga multilateral IBRD,ADB dan bilateral JICA, AFDtentu
131
Ibid., hal. 91.
Universitas Sumatera Utara
dengan jaminan dari Pemerintah Indonesia. Namun proyek-proyek pembangkitan selebihnya pada saat ini belum mendapat indikasi sumber pendanaan oleh
pinjamanyang pasti, dan PT. PLN Persero pada saat ini sedang mengkaji kemampuannya dalam membuat pinjaman baru.
Selanjutnya tabel 5 berikut ini ditunjukkan proyeksi kebutuhan dana investasi untuk wilayah operasi Indonesia Bagian Barat sebagai berikut:
Tabel 5 Kebutuhan Dana Investasi PT. PLN Persero Untuk Item: Pembangkit,
Penyaluran, dan Distribusi Periode Tahun 2010-2019 Untuk Wilayah Operasi Indonesia Bagian Barat Dalam Juta US
132
Item 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
Total 1.400,8
1.785,5 1.468,1 1.176,3 1.280,4 1.518,0 1.272,0 1.160,6 800,6 798,4 12.660,9
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2010
Berdasarkan tabel 5 di atas, proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran, dan distribusi dalam kurun waktu 2010-2019 untuk wilayah operasi
Indonesia Bagian Barat sebesar US 11,9 juta atau rata-rata US 1,2 juta per tahun, tidak termasuk proyek IPP. Khusus untuk proyeksi pembangkitan saja dari tahun
2010 sampai tahun 2019 kebutuhan dana investasi wilayah Indonesia Bagian Barat diperlukan dana sebesar US 5,5 juta.
Selanjutnya tabel 6 berikut ini ditunjukkan proyeksi kebutuhan dana investasi untuk wilayah operasi Indonesia Bagian Timur, sebagai berikut:
132
Ibid., hal. 93.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Kebutuhan Dana Investasi PT. PLN Persero Untuk Item: Pembangkit,
Penyaluran, dan Distribusi Periode Tahun 2010-2019 Untuk Wilayah Operasi Indonesia Bagian Timur Dalam Juta US
133
Item 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016 2017
2018 2019 Total
Total 841,3 974,3 1.297,7 1.000,4 736,9 505,6 638,6 630,1 776,4 817,1 8.218,4
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2010
Berdasarkan tabel 6 di atas, proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran, dan distribusi dalam kurun waktu 2010-2019 untuk wilayah operasi
Indonesia Bagian Timur adalah sebesar US 8,2 juta atau rata-rata US 820 juta, tidak termasuk proyek IPP. Khusus untuk proyeksi pembangkitan saja dari tahun
2010 sampai tahun 2019 kebutuhan dana investasi wilayah Indonesia Bagian Timur diperlukan dana sebesar US 4,8 juta.
Selanjutnya tabel 7 berikut ini menunjukkan proyeksi kebutuhan dana investasi kelistrikan PLN dan IPP, sebagai berikut:
Tabel 7 Kebutuhan Dana Investasi PT. PLN Persero Untuk Item: Pembangkit,
Penyaluran, dan Distribusi Periode Tahun 2010-2019 Untuk PLN dan IPP Dalam Juta US
134
Item 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
Total 8.122,2 9.739,0 11.821,1 12.153,3 10.890,8 9.493,2 9.265,0 9.326,9 8.551,5 7.740,5 97.103,6
Sumber: PT. PLN Persero Kantor Pusat Jakarta Tahun 2010
Berdasarkan tabel 7 di atas, ditunjukkan bahwa total dana investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kelistrikan Indonesia secara keseluruhan,
termasuk kebutuhan dana investasi untuk listrik swastaIPP membutuhkan US
133
Ibid., hal. 93.
134
Ibid., hal. 94.
Universitas Sumatera Utara
97,103,6 juta untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2019. Sektor ketenagalistrikan Indonesia setiap tahunnya antara tahun 2010-2019 membutuhkan dana investasi yang
cukup besar dengan rata-rata sekitar US 9,7 juta per tahun. Upaya yang dilakukan sebagaimana yang direncanakan di dalam Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2010-2019 disebutkan rencana akan kebutuhan investasi PT. PLN Persero US 61,3 juta akan dipenuhi dari
berbagai sumber pendanaan, diantaranya: APBN sebagai penyertaan modal pemerintah ekuiti, pinjaman baru, dan dana internal. Sumber dana internal barasal
dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana pinjaman dapat bersumber dari luar negeri, pinjaman Pemerintah melalui dana investasi, obligasi
nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya serta hibah luar negeri.
135
F. Analisis Hukum pada Status Perusahaan Listrik Negara Menjadi Persero