SEKTOR POTENSIAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

5.3. SEKTOR POTENSIAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Berdasarkan analisis overlay pada Sub Bab 5.1. hanya ada satu sektor potensial di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, spesialisasi, dan pertumbuhan menonjol yakni sektor konstruksi. Kinerja sektor konstruksi yang unggul di Provinsi Kepulauan Riau sejalan dengan porsi komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang dominan pada PDRB

Provinsi Kepulauan Riau dimana porsi

Gambar V-11 Jumlah Pekerja Tetap Sektor Konstruksi

tersebut mencapai 41,69% di tahun 2015. Sektor konstruksi merupakan sektor yang menghasilkan bangunan/konstruksi tetap pada suatu lahan. Hasil akhir dari kegiatan ekonomi pada sektor konstruksi dapat berupa gedung, jalan, jembatan, rel, terowongan, bangunan air, drainase,

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Riau, Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik, komunikasi dan lain sebagainya.

Pada tahun 2014, jumlah perusahaan konstruksi di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan dari 1.519 perusahaan di tahun sebelumnya menjadi 1.476. Namun demikian, jumlah pekerja tetap meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,86% pada periode tahun 2012-2014, sejalan dengan pertumbuhan yang terjadi di sektor tersebut.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan

bidang

pekerjaannya, sektor konstruksi Gambar V-12 Nilai Konstruksi Menurut Bidang

Pekerjaan dan Perkembangan Alokasi Belanja

dapat dibagi menjadi kontruksi

Infrastruktur (Rp. Triliun)

bangunan gedung

yang

mencakup pekerjaan bangunan tempat tinggal, perkantoran, dan pertokoan. Konstruksi bangunan sipil yang mencakup pekerjaan fasilitas

industri,

proyek

infrastruktur dan sarana umum,

Sumber: Monev PA DJPBN & BPS Provinsi Kepulauan Riau,

sistem pembuangan dan irigasi,

Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 (diolah)

saluran pipa dan jaringan listrik, fasilitas olahraga di tempat terbuka dan lain-lain. Dan konstruksi khusus yang mencakup kegiatan penyelesaian gedung, instalasi pendingin, listrik, pemanas, pipa, alarm dari bangunan, lift, tangga berjalan, sistem penerangan dan pemberian tanda isyarat untuk jalan raya, rel kereta api, bandar udara, pelabuhan dan lain-lain.

Nilai konstruksi bidang sipil mengalami peningkatan sebesar 14,43% menjadi 4,52 triliun rupiah, didorong oleh alokasi belanja infrastruktur dari APBN yang meningkat 18,18% menjadi 1,30 triliun rupiah. Sementara itu, peningkatan tertinggi terjadi pada bidang bangunan khusus yang meningkat 15,96%. Berdasarkan proporsinya bidang bangunan sipil mendominasi dengan porsi 49,08% disusul oleh bidang bangunan gedung dan bangunan khusus dengan porsi masing-masing 39,09% dan 11,83%.

Berkembangnya sektor konstruksi di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di bidang konstruksi bagian sipil yang sebagian besar didorong oleh belanja infrastruktur

pemerintah, merupakan prasyarat utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik investasi asing (FDI). Dikaitkan dengan analisis SWOT pada sub bab 5.2. sektor konstruksi menjadi kunci dalam memaksimalkan peluang dari kedekatan Provinsi Kepulauan Riau dengan jalur perdagangan internasional, memitigasi kelemahan interkoneksi wilayah kepulauan dan memenangkan persaingan mendatangkan investasi dengan negara-negara ASEAN.

Berdasarkan indeks infrastruktur fisik dari Political and Economic Risk Consultancy (PERC), Provinsi Kepuluan Riau, khususnya di Kota Batam yang menjadi pusat industri provinsi, telah memiliki infrastruktur fisik yang lebih baik dari negara- negara ASEAN yang bersaing seperti Thailand, Filipina, dan Vietnam. Bahkan, nilai indeks infrastruktur Kota Batam dengan nilai 5,69 dari skala 10, berada jauh di atas rata- rata nasional dengan nilai 2,59. Pada satu sisi, hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah akan pembangunan infrastruktur industri yang terintegrasi di wilayah

Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II

Provinsi Kepulauan Riau dan menjadi daya tarik bagi investor asing. Gambar V-13 Indeks Infrastruktur Fisik

Namun, seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar negara ASEAN, sebaiknya pemerintah tetap memberi prioritas pada sektor konstruksi khususnya di bidang bangunan sipil untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memperbanyak

Sumber: Political and Economic Risk Consultancy (diolah)

program Public-Private Partnership (PPP) untuk mengurangi beban fiskal dan memberikan lebih banyak stimulus bagi sektor konstruksi yang menjadi sektor potensial unggulan di Provinsi Kepulauan Riau.

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

Pemanfaatan Media Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Dengan Pokok Bahasan Mengenal Peta Provinsi (Ptk Pada Siswa Kelas Iv Mis Al-Husna Kota Tangerang)

1 36 118

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

Strategi Komunikasi Bigreds Regional Bandung Melalui Kegiatan "Off Season" Dalam Mempererat Solidaritas Antar Pendukung Liverpool Football Club Di Kota Bandung

1 29 135

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1

Sistem Informasi Pengolahan Data Pinjaman Pada Koperasi Serba Usaha Bersama di Ciroyom Provinsi Jawa Barat

4 39 117

Kajian Visualisasi Motif Batik priangan Berdasarkan Estetika Sunda Pada kelom Geulis Sagitria Tasikmalaya

10 104 59

Kajian pemilihan warna dan kualitas karya pada ilustrasi manual penyandang buta warna total : (studi kasus : ilustrasi manual berwarna karya Rukmnunal Hakim)

1 36 86

Prosedur pengelolaan Anggaran Belanja Langsung Pada Dinas tenaga kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

1 7 58

Sistem informasi cuti tahunan pegawai berbasis website di Divisi Regional III PT.Telkom Jl.Supratman No.66 Bandung : laporan hasil praktek kerja lapangan

2 28 106