BELANJA PEMERINTAH PUSAT

3.3. BELANJA PEMERINTAH PUSAT

3.3.1. Belanja Pemerintah Berdasarkan Organisasi

Penerima alokasi APBN di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran (TA) 2015 adalah 47 Kementerian/Lembaga Negara (K/L) dan 1 Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) sehingga terdapat total 48 Bagian Anggaran (BA).

Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II

Tabel III-5 Perkembangan Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Kepulauan Riau 2013-2015 Berdasarkan Bagian Anggaran (dalam miliaran Rupiah)

2015 Bagian Anggaran

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Pagu Realisasi

004 Badan Pemeriksa Keuangan

16,90 93,59% 005 Mahkamah Agung

72,24 91,70% 006 Kejaksaan Republik Indonesia

61,16 85,78% 010 Kementerian Dalam Negeri

16,20 79,82% 012 Kementerian Pertahanan

371,14 97,21% 013 Kementerian Hukum dan HAM RI

132,00 91,21% 015 Kementerian Keuangan

340,40 95,02% 018 Kementerian Pertanian

55,75 86,57% 019 Kementerian Perindustrian

3,00 89,52% 020 Kementerian ESDM

65,00 93,97% 022 Kementerian Perhubungan

72,01 90,15% 024 Kementerian Kesehatan

149,53 75,13% 025 Kementerian Agama

302,48 87,19% 026 Kementerian Ketenagakerjaan

13,77 77,54% 027 Kementerian Sosial

13,15 96,27% 029 Kementerian Kehutanan

66,74 84,44% 033 Kementerian Pekerjaan Umum

904,28 97,87% 040 Kementerian Pariwisata

3,08 92,22% 042 Kementerian Ristek dan PT

294,83 91,44% 043 Kementerian Lingkungan Hidup

0,01 0,00% 044 Kementerian Koperasi dan UKM

6,74 89,79% 047 Kementerian P3A

0,50 97,58% 054 Badan Pusat Statistik

44,04 95,28% 055 Kementerian PPN

0,96 84,50% 056 Badan Pertanahan Nasional

52,00 83,61% 059 Perpustakaan Nasional RI

10,56 67,50% 060 Kepolisian Negara RI

0,86 85,72% 066 Badan Narkotika Nasional

10,43 88,97% 067 Kementerian Desa PDTT

10,92 92,58% 076 Komisi Pemilihan Umum

144,67 66,90% 087 Arsip Nasional RI

32,59 95,40% 090 Kementerian Perdagangan

9,85 93,06% 104 BNP2TKI

5,58 84,07% 107 Badan SAR Nasional

0,75 95,71% 112 Badan Pengusahaan Batam

n/a 1.211,31

64,13 16,19% 116 LPP RRI

16,79 95,45% 999 Bendahara Umum Negara

6.477,50 86,64% Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Pada TA 2015 terdapat penambahan 4 K/L karena perubahan nomenklatur sehingga muncul BA 042 (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), BA 047 (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan BA 067 (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi). Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) kembali mendapatkan alokasi di TA 2015.

Pada TA 2015 juga terjadi kenaikan alokasi dana yang sangat signifikan (39,23%) dibanding tahun sebelumnya. Penyebab utamanya adalah kebijakan pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya di wilayah kepulauan dan wilayah terluar. Kebijakan tersebut tercermin dalam penambahan pagu BA 022 sebesar 843,56 miliar atau penambahan 201,12% dan penambahan pagu BA 033 sebesar 254,51 miliar Rupiah atau 39,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Hampir seluruh dari penambahan pagu tersebut dialokasikan untuk belanja modal berupa infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan dan jembatan. Pada saat yang sama pula, BA 022 menggeser BA 112 sebagai BA dengan pagu terbesar. Penurunan terbesar dialami BA 023 dengan nilai penurunan sebesar 112,93 miliar rupiah atau -61,06% sebagai akibat dari realokasi dana pendidikan tinggi ke BA 042.

Sejak TA 2014, persentase penyerapan APBN terus menurun. Penyerapan menurun sebesar 185 basis poin menjadi 88,80% sebagai akibat penerapan kebijakan penghematan keuangan negara pada semester II 2014. Sedangkan pada TA 2015 penyerapan menurun lagi sebesar 216 basis poin menjadi 86,64% sebagai akibat perubahan nomenklatur dan kebijakan optimalisasi anggaran di akhir tahun.

3.3.2. Belanja Pemerintah Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah di Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan fungsi adalah belanja Pemeritah Pusat untuk menjalankan sebelas fungsi.

Tabel III-6 Pagu Realisasi APBN di Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan Fungsi

(dalam miliaran Rupiah)

Pagu Realisasi

01 Pelayanan Umum

371,14 97,21% 03 Ketertiban dan Keamanan

80,62% 3.153,77 83,06% 05 Lingkungan Hidup

96,05 81,43% 06 Perumahan dan Fasilitas

146,56 75,03% 08 Pariwisata dan Budaya

582,97 91,39% 11 Perlindungan Sosial

Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II

Alokasi dana terbesar diberikan pada fungsi ekonomi yang mencapai 48,69% persen kemudian fungsi pelayanan umum yang mencapai 21,72%. Namun demikian, kedua fungsi tersebut memiliki tren yang berbeda dimana sejak tahun 2013 proporsi fungsi ekonomi telah meningkat 2.149 basis poin sedangkan proporsi fungsi pelayanan umum telah menurun sebesar 1.622 basis poin.

Fungsi yang mendapatkan alokasi dana terkecil adalah fungsi pariwisata dan budaya sama dengan tahun sebelumnya walaupun telah terjadi peningkatan proporsi sebesar 4 basis poin atau peningkatan nilai alokasi sebesar 516% dibandingkan tahun 2014. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pariwisata dan budaya sudah mendapat perhatian lebih namun masih tetap kurang terprioritaskan. Padahal, potensi pariwisata dan budaya di wilayah Kepulauan Riau sangat besar, bahkan sektor tersebut dicanangkan untuk menjadi salah satu andalan dalam menggerakan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau.

Jumlah fungsi dengan penyerapan diatas 90% menurun menjadi hanya 6 fungsi dibandingkan 7 fungsi di tahun sebelumnya. Fungsi kesehatan dan fungsi lingkungan hidup adalah fungsi yang penyerapannya belum pernah menembus angka 90% sejak tahun 2013. Fungsi perumahan dan fasilitas umum merupakan fungsi dengan penyerapan tertinggi sedangkan fungsi kesehatan menjad fungsi dengan penyerapan terendah.

3.3.3. Belanja Pemerintah Berdasarkan Jenis Belanja

Belanja pemerintah pusat berdasarkan jenisnya terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain. Alokasi dana untuk tiap jenis belanja APBN di Provinsi Kepulauan Riau antara tahun 2015 mengalami peningkatan kecuali belanja bantuan sosial yang menurun karena alokasi pada BA 025 dan 010 menurun. Peningkatan alokasi terbesar pada alokasi belanja modal (77,16%) terjadi karena prioritas pembangunan infrastruktur dan peningkatan terkecil terjadi pada alokasi belanja pegawai (23,22%).

Tabel III-7 Pagu Realisasi APBN di Kepulauan Riau 2015 Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliaran Rupiah)

2015 Jenis Belanja

Pagu Realisasi

Belanja Pegawai

96,81% 1.203,78 99,14% Belanja Barang

82,04% 2.511,26 85,34% Belanja Modal

85,61% 2.645,96 82,19% Belanja Bantuan Sosial

46,10 91,34% Belanja Lain-Lain

Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Penyerapan selama 2015 mengalami penurunan dibandingkan penyerapan 2014 walaupun terjadi perbaikan penyerapan pada belanja pegawai, belanja barang, dan belanja lain-lain. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan pagu yang besar pada belanja modal namun tidak diiring dengan penyerapan yang optimal sehingga penyerapan secara keseluruhan menjadi menurun. Hanya dua jenis belanja yang penyerapan di atas 90 persen yakni belanja pegawai dan bantuan sosial. Penyerapan terendah terjadi pada jenis belanja modal (82,19%).

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

Pemanfaatan Media Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Dengan Pokok Bahasan Mengenal Peta Provinsi (Ptk Pada Siswa Kelas Iv Mis Al-Husna Kota Tangerang)

1 36 118

Kajian administrasi, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015

19 169 0

Strategi Komunikasi Bigreds Regional Bandung Melalui Kegiatan "Off Season" Dalam Mempererat Solidaritas Antar Pendukung Liverpool Football Club Di Kota Bandung

1 29 135

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1

Sistem Informasi Pengolahan Data Pinjaman Pada Koperasi Serba Usaha Bersama di Ciroyom Provinsi Jawa Barat

4 39 117

Kajian Visualisasi Motif Batik priangan Berdasarkan Estetika Sunda Pada kelom Geulis Sagitria Tasikmalaya

10 104 59

Kajian pemilihan warna dan kualitas karya pada ilustrasi manual penyandang buta warna total : (studi kasus : ilustrasi manual berwarna karya Rukmnunal Hakim)

1 36 86

Prosedur pengelolaan Anggaran Belanja Langsung Pada Dinas tenaga kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

1 7 58

Sistem informasi cuti tahunan pegawai berbasis website di Divisi Regional III PT.Telkom Jl.Supratman No.66 Bandung : laporan hasil praktek kerja lapangan

2 28 106