Para Pihak Dalam Pembiayaan Konsumen

70 undang-undang yang bersifat khusus lex specialiteit derogt lex generalis. Dalam hal ini Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan perundang-undangan yang sifatnya khusus mengatur tentang Perlindungan Konsumen. Sementara Kitab Undang-undang Hukum Pidana merupakan perundang- undangan yang sifatnya general di bidang hukum perdata. Hukum perikatan diatur secara umum di dalam buku III KUHPerdata namun tidak secara spesifik mengatur tentang klausula baku dalam perlindungan konsumen. Oleh karena itu maka yang diterapkan adalah ketentuan pembatalan sebagaimana diatur dalam pasal 18 UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagai ketentuan yang spesifik.

C. Para Pihak Dalam Pembiayaan Konsumen

Para pihak yang terlibat dalam transaksi pembiayaan konsumen adalah : 1. Pihak Perusahaan Pembiayaan Pihak perusahaan pembiayaan adalah pihak yang menyediakan dana bagi kepentingan konsumen. Perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha berbentuk perseroan terbatas atau koperasi, yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen. Perusahaan tersebut menyediakan jasa kepada konsumen dalam bentuk pembayaran harga barang secara tunai kepada pemasoksupplier. Antara perusahaan dan konsumen harus ada terlebih dulu kontrak pembiayaan konsumen yang sifatnya pemberian kredit. Dalam kontrak tersebut perusahaan wajib menyediakan kredit sejumlah uang kepada konsumen sebagai harga Universitas Sumatera Utara 71 barang yang dibelinya dari pemasok, sedangkan pihak konsumen wajib membayar kembali kredit secara angsuran kepada perusahaan tersebut 82 Kewajiban pihak-pihak dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan konsumen. Sejumlah uang dibayarkan tunai kepada pemasok untuk kepentingan konsumen, sedangkan pemasok menyerahkan barang kepada konsumen. Dengan penyerahan tersebut barang yang bersangkutan menjadi milik konsumen. Pihak konsumen wajib membayar secara angsuran sampai lunas kepada perusahaan sesuai dengan kontrak. Selama angsuran belum dibayar lunas, maka barang milik konsumen tersebut menjadi jaminan hutang secara fidusia. 2. Pihak DealerSupplier Pihak dealersupplier adalah pihak penyedia barang yang dibutuhkan konsumen. Pihak dealersupplier adalah pihak penjual barang kepada konsumen atas pembayaran oleh pihak ketiga, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen. Hubungan kontraktual antara pihak dealer dan konsumen adalah jual beli bersyarat. Syarat yang dimaksud adalah pembayaran dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen. Antara pihak dealer dan konsumen terdapat hubungan kontraktual, dimana dealer wajib menyerahkan barang kepada konsumen dan konsumen wajib membayar harga barang secara angsuran kepada perusahaan yang telah melunasi harga barang secara tunai. 82 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, op.cit., hal. 248. Universitas Sumatera Utara 72 Antara pihak ketiga perusahaan pembiayaan konsumen dan dealer tidak ada hubungan kontraktual, kecuali sebagai pihak ketiga yang disyaratkan. Oleh karena itu, apabila pihak ketiga melakukan wanprestasi, padahal kontrak jual beli dan kontrak pembiayaan konsumen telah selesai dilaksanakan, maka jual beli bersyarat tersebut dapat dibatalkan oleh dealer dan pihak konsumen dapat menggugat pihak ketiga yaitu perusahaan pembiayaan konsumen berdasarkan wanprestasi. 3. Pihak Konsumen Pihak konsumen adalah pihak yang membutuhkan barang. Konsumen adalah pihak pembeli barang dari pemasok atas pembayaran oleh pihak ketiga, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen. Konsumen tersebut dapat berstatus perorangan individual dapat pula perusahaan bukan badan hukum. Dalam hal ini ada 2 dua hubungan kontraktual, yaitu : 1 Perjanjian pembiayaan yang bersifat kredit antara perusahaan dan konsumen; 2 Perjanjian jual beli antara pemasok dan konsumen yang bersifat tunai. Pihak konsumen umumnya masyarakat, karyawan, buruh tani yang berpenghasilan menengah ke bawah yang belum tentu mampu membeli barang kebutuhannya itu secara tunai dan ada juga para pengusaha yang tidak mau uangnya tertanam untuk pembelian kendaraan. Dalam pemberian kredit, resiko menunggak angsuran oleh konsumen merupakan hal yang biasa terjadi. Oleh karena ini, pihak perusahaan dalam memberikan kredit kepada konsumen masih memerlukan jaminan terutama jaminan fidusia atas barang yang dibeli itu, disamping pengakuan hutang promissory notes dari pihak konsumen. Dalam perjanjian jual beli antara pemasok Universitas Sumatera Utara 73 dan konsumen, pihak pemasok menetapkan syarat bawa harga akan dibayar oleh pihak ketiga, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen. Apabila karena alasan apapun, perusahaan tersebut melakukan wanprestasi, yaitu tidak melakukan pembayaran sesuai dengan kontrak, maka jual beli barang antara pemasok dan konsumen akan dibatalkan. Dalam perjanjian jual beli, pihak pemasok menjamin barang dalam keadaan baik, tidak ada cacat tersembunyi dan pelayanan purnajual after sale service. Prinsip dasar dari transaksi pembiayaan konsumen dapat dilihat dari hubungan hukum pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi pembiayaan konsumen tersebut, sebagai berikut: a Hubungan Pihak Perusahaan Pembiayaan dengan konsumen. Hubungan antara perusahaan pembiayaan dengan konsumen adalah hubungan kontraktual, dalam hal ini kontrak pembiayaan. Pihak perusahaan pembiayaan berkewajiban untuk memberikan sejumlah dana uang untuk pembelian suatu barang konsumsi. Sementara pihak konsumen berkewajiban untuk membayar kembali uang tersebut secara angsuran cicilan kepada pihak perusahaan pembiayaan. Jadi hubungan kontraktual antara pihak penyediaan dengan konsumen adalah sejenis perjanjian kredit. Secara yuridis apabila kontrak pembiayaan tersebut sudah ditandatangani oleh para pihak dan dana sudah dicairkan serta barang sudah diserahkan oleh supplier kepada konsumen, maka barang tersebut sudah langsung menjadi hak milik konsumen, meskipun harganya belum dibayar lunas. Dalam hal ini berbeda Universitas Sumatera Utara 74 dengan kontrak leasing, dimana secara yuridis barang leasing tetap menjadi milik lessor, terkecuali pihak lessee menggunakan hak pilih opsinya untuk memiliki barang tersebut pada akhir kontrak. b Hubungan pihak konsumen dengan supplier Antara pihak konsumen dengan pihak supplier terdapat suatu hubungan jual beli, dalam hal ini jual beli bersyarat, dimana pihak supplier selaku penjual menjual barang kepada pihak konsumen selaku pembeli, dengan syarat bahwa harga akan dibayar oleh pihak ketiga, yaitu pihak perusahaan pembiayaan. Syarat tersebut mempunyai arti bahwa apabila pihak perusahaan pembiayaan tidak jadi batal memberikan dana, maka jual beli antara supplier dengan konsumen menjadi batal pula. c Hubungan Perusahaan Pembiayaan dengan Supplier. Antara pihak perusahaan pembiayaan dengan suppler tidak mempunyai hubungan hukum yang khusus, kecuali pihak perusahaan pembiayaan hanya pihak ketiga yang disyaratkan, yaitu disyaratkan untuk menyediakan dana untuk dipergunakan dalam perjanjian jual beli antara pihak supplier dengan pihak konsumen. Karena itu, jika perusahaan pembiayaan wanprestasi ingkar janji dalam menyediakan dananya, sementara kotrak jual beli maupun kontrak pembiayaan sudah selesai dibuat, maka jual beli bersyarat antara supplier dengan konsumen itu akan batal. Universitas Sumatera Utara 75

D. Jaminan dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen

Dokumen yang terkait

Analisa Pengakuan Pendapatan Atas Penjualan Angsuran Mobil Pada PT Astra Credit Company Medan

55 289 79

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 1 8

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 1 15

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 16

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan) Chapter III V

0 0 43

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 1

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian - Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang M

0 0 71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 27

Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 13