100
akibat peristiwa tertentu, yang sebenarnya menurut hukum menjadi tanggungannya. Klausula pembebanan seperti disebut klausula eksenoratie”.
99
Di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang perlindungan konsumen istilah syarat eksonerasi dipakai dengan istilah klausula baku Menurut
Pasal 18
Undang-Undang Perlindungan
Konsumen, pelaku
usaha dilarang
mencantumkan klausula baku, yaitu:
a. Bahwa para pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa yang
dibutuhkan untuk diperdagangkan dilarang untuk mencantukan klausula baku pada setiap dokumen dan atau perjanjian dimana klausula baku tersebut
mempunyai akibat. b.
Isi dari perjanjian tentunya dibuat secara baku.
B. Berakhirnya Perjanjian Pembiayaan Konsumen
Berakhirnya perjanjian pembiayaan konsumen pada prinsipnya adalah sama dengan berakhirnya perjanjian-perjanjian pada umumnya, yaitu ditentukan apabila
sudah dipenuhinya kewajiban debitor untuk melunasi hutang atau pembiayaan konsumennya
tersebut. Berakhirnya perjanjian
pembiayaan konsumen
dapat disebabkan beberapa hal berikut ini :
a. Ketentuan oleh kedua pihak, jika hal tersebut telah dituangkan dalam perjanjian
pembiayaan konsumen dan disepakati kedua belah pihak
99
J Satrio, Op cit hal 30
Universitas Sumatera Utara
101
b. Telah tercapainya tujuan perjanjian pembiayaan konsumen yang dibuat, artinya
bahwa perjanjian pembiayaan konsumen berakhir apabila debitor telah memenuhi prestasinya, yaitu melunasi hutang atau pembiayaan konsumennya
pada waktu yang telah ditetapkan atau sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan dalam perjanjian sehingga perjanjian pembiayaan konsumen telah
selesai. c.
Batas waktu berlakunya suatu perjanjian pembiayaan konsumen yang telah ditentukan oleh akta perjanjian yang disetujui kedua belah pihak.
d. Para pihak atau undang-undang dapat menentukan apabila terjadi peristiwa
tertentu maka perjanjian pembiayaan konsumen tersebut berakhir. e.
Pernyataan penghentian perjanjian pembiayaan konsumen yang dapat dilakukan oleh salah satu pihak ataupun kedua belah pihak.
f. Kesepakatan para pihak ketika perjanjian pembiayaan konsumen sedang berjalan.
g. Karena keputusan hakim
C. Proses Terjadinya Pembiayaan Bermasalah
Dalam pelaksanaan perjanjian kredit, tidak lepas dari masalah kredit bermasalah, demikian juga dalam pembiayaan konsumen ada kalanya terjadi
pembiayaan kredit bermasalah. Dalam kenyataannya tingkat kredit bermasalah pada lembaga pembiayaan konsumen cenderung lebih kecil dibandingkan dengan lembaga
keuangan perbankan. Info Bank mencatat bahwa pertumbuhan multi finance yang pesat banyak
didongkrak oleh kredit konsumen. Sedangkan, pertumbuhan transaksi multifinance
Universitas Sumatera Utara
102
yang lain, seperti leasing sewa guna usaha anjak piutang factoring, dan kartu kredit, tidak sebaik dan secemerlang pembiayaan konsumen, khususnya mobil dan
sepeda motor. Salah satu faktor dominasi kredit konsumer di multi finance adalah rendahnya tingkat kredit bermasalah pada mobil dan sepeda motor.
100
Seberapa kecilpun tingkat permasalahan pembiayaan yang terjadi, setiap lembaga pembiayaan berusaha agar kredit bermasalah tersebut tidak terjadi dan dapat
diantisipasi dari awal. Astra Credit Companies ACC Cabang Medan sangat hati-hati dalam me-manage resiko, sehingga manajemen ACC memegang teguh prinsip
mengenal nasabah know your customer, yaitu dengan menerapkan prosedur 5C secara baik, yakni customer base, character, collateral, capacity dan capability,
sehingga tingkat kredit macetnya masih berkisar di level 0,5 .
101
Sedangkan untuk multifinance, menurut Natalia Budiarto, kalau melihat aturan-aturan akuntansi, kredit
macet di level 2 - 3 masih normal.
102
Dalam upaya mengantisipasi munculnya pembiayaan bermasalah, manajemen Astra Credit Company ACC sejak awal telah melakukan tindakan preventif. Dari
semua persyaratan-persyaratan administrasi aplikasi pembiayaan dan tindakan survey oleh Credit Marketing Officer CMO dan bagian surveyor, sebenarnya akan
tergambar tingkat kemampuan keuangan pemohon. Prosedur standar lain pada Astra Credit Companies ACC adalah melakukan foto terlebih dahulu terhadap mobil-
100
Rating Multifinance 2005, Majalah InfoBank, No. 318, September 2005, Vol. XXVII, hal 11
101
Hasil wawancara dengan Dona Farida Sianipar, Operation Head Astra Credit Companies Cabang Medan 2, 25 November 2012.
102
Natalia Budiarto: Kita Sangat Konservatif, Majalah InfoBank No. 318, September 2005, Vol XXVII, hal 36
Universitas Sumatera Utara
103
mobil yang akan dibiayai, cek terhadap Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB juga dilakukan di Polisi Daerah Polda khususnya untuk kendaraan bekas
untuk mengetahui apakah BPKB tersebut benar atau tidak. Uang muka atau Down Payment DP sebesar minimal 30 dari nilai pembiayaan diminta. Retail Value dari
asset yang dibiayai juga dilihat, dan yang paling penting adalah konsumen diikat dengan perjanjian pembiayaan oleh Astra Credit Companies ACC.
103
Sama dengan prosedur pemberian kredit bank, proses kelayakan pemberian kredit yang paling dasar basic pada perjanjian pembiayaan adalah prinsip 5 C.
Prinsip harus telah dilakukan oleh lembaga pembiayaan kendaraan bermotor sebelum keputusan pemberian fasilitas pembiayaan diambil. Namun kadang terjadi, di tengah
jangka waktu kredit yang berlangsung, konsumen tidak dapat melakukan pembayaran atas angsuran dan bunga yang menjadi kewajibannya, sehingga menyebabkan
timbulnya kredit bermasalah. Pembiayaan
konsumen bermasalah dapat diartikan sebagai pembiayaan konsumen yang pembayaran kembali hutang pokok tidak sesuai dengan persyaratan
atau ketentuan awal perjanjian. Permasalahan yang timbul sebenarnya dapat diketahui pada awal pembayaran pembiayaan konsumen, tanda-tanda yang dapat dilihat pada
proses terjadinya pembiayaan konsumen bermasalah macet yaitu: a.
Tunggakan, pada
umumnya tunggakan-tunggakan
yang terjadi
dalam pembayaran kembali merupakan tanda-tanda akan timbulnya suatu pembayaran
103
Hasil wawancara dengan Norman Santoso, Kepala Cabangt Astra Credit Companies Cabang Medan 2, 20 Oktober 2012.
Universitas Sumatera Utara
104
pembiayaan konsumen yang macet, Konsumen tidak membayar angsuran, kewajiban angsuran bulanan atau suku bunga yang telah ditetapkan mengenai
jumlah angsuran bulanan yang disebabkan berubahnya suku bunga. b.
Informasi yang salah, bahwa laporan yang diberikan nasabahkonsumen berisi hal-hal yang keliru yang disebabkan oleh keteledoran dimana dalam hal ini pada
saat pemberian data konsumen terjadi manipulasi data keuangan, atau informasi yang disurvey oleh tim lapangan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
misalnya peruntukan unit yang harusnya untuk rental tapi pada saat pembuatan laporan ke sistem penggunaan unit untuk dipakai sendiri agar proses pembiayaan
disetujui. c.
Konsumen memindahtangankan atau menjual kepada pihak ketiga barang yang masih dalam ikatan pada perusahaan pembiayaan.
d. Konsumen
melanggar ketentuan-ketentuan
yang telah
ditentukan dalam
perjanjian semata-mata menurut pertimbangan dari kreditur. e.
Masalah-masalah lain yang dapat mempengaruhi jalannya kredit misalnya kematian konsumen, bencana alam, kepekaan terhadap gejala memburuk dari
keadaan perekonomian konsumen tersebut. Sepandai apapun analisis pembiayaan konsumen yang dilakukan dalam
menganalisis setiap permohonan pembiayaan konsumen yang diajukan kepada pihak PT.Astra Credit Companies ACC Cabang Medan kemungkinan terjadi masalah
tetap ada. Timbulnya pembiayaan konsumen yang bermasalah memang tidak dapat dihindari oleh PT. ACC Medan, dan ada pula barang yang dibiayakan, dijual atau
Universitas Sumatera Utara
105
dipindahtangankan pada pihak ketiga, pembiayaan konsumen yang bermasalah adalah pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas macet dan yang diragukan yang
mempunyai potensi menjadi macet, yang dimaksud dengan kolektibilitas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran dan bunga oleh debitor konsumen serta
tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana tersebut. Credit Analist yang menangani analisis pembiayaan konsumen harus selalu
mendektesi masalah yang kemungkinan terjadi yang dapat menyebabkan pembiayaan konsumen tersebut tidak dapat dibayar oleh konsumen sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang telah diperjanjikan sebelumnya. Pengenalan secara dini tentang hal- hal yang akan timbul dalam pelaksanaan pembiayaan kredit sangat penting agar PT.
ACC Medan sebagai kreditor dapat mempersiapkan langkah-langkah pengamanan dan menyusun strategi yang tepat sehingga terjadinya risiko dengan kerugian yang
besar akan dapat dihindari. Penyebab terjadinya pembiayaan konsumen bermasalah dapat dilakukan secara sistematis langsung terhadap konsumen, gejala-gejala yang
diperoleh secara langsung dari konsumen patut untuk diidentifikasi dan perlu diwaspadai dengan menentukan langkah-langkah yang tepat yang harus diambil
untuk melakukan perbaikan sebelum pembiayaan konsumen menjadi bermasalah. Identifikasi masalah dalam pembiayaan konsumen sangat diperlukan sekali,
selain membuat kesepakatan untuk penyelesaian tunggakan adalah penting untuk mencari tahu alasan atau sebab-sebab mengapa konsumen menunggak. Tanpa
informasi yang jelas tentang alasan konsumen menunggak maka kemungkinan bahwa tunggakan akan tetap terjadi di masa yang akan datang, meskipun tunggakan untuk
Universitas Sumatera Utara
106
bulan sebelumnya telah dibayar. Analisis terhadap kondisi ekonomi, politik dan sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan bayar seorang konsumen harus dilakukan
untuk mencegah meningkatnya tunggakan yang akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Definisi dari pelanggaran pembiayaan konsumen yang serius berhubungan erat dengan niat atau karakter seseorang, bukan dengan lamanya konsumen tersebut
menunggak. Oleh karena itu pembayaran tunggakan tidak dapat dikategorikan sebagai penyelesaian akhir dari masalah yang direkomendasikan. Penanganan
masalah tunggakan membutuhkan upaya khusus yang sangat hati-hati untuk menghindari konflik dengan konsumen.
Berikut adalah kriteria pelanggaran pembiayaan konsumen yang terjadi di PT. Astra Credit Companies ACC Cabang Medan:
62
a. Konsumen dengan sengaja melakukan atau mencoba melakukan penipuan agar pembiayaan konsumen disetujui.
b. Konsumen dengan sengaja menghindari kewajiban kredit misalnya melarikan diri.
c. Konsumen melakukan tindakan dengan alasan apapun untuk tidak lagi memenuhi kewajiban kreditnya.
d. Konsumen menjual atau memindahtangankan barang yang masih dalam ikatan pihak PT. ACC Medan kepada pihak ketiga tanpa pemberitahuan kepada
pihak PT. ACC.
Universitas Sumatera Utara
107
Sebagai contoh dari pelanggaran pembiayaan konsumen yang serius adalah konsumen dengan sengaja mengalihkan barang yang masih dalam ikatan
perjanjian pada PT. ACC Medan tanpa pemberitahuan kepada pihak PT. ACC Medan sesuai dengan perjanjian pembiayaan konsumen yang telah disepakati
antara konsumen dan PT. ACC Medan.
104
D. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Astra Credit Company