Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

27 dilakukan dengan cara wawancara dengan Pejabat Pegawai Astra Credit Companies.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Studi lapangan, yakni mengadakan pengamatan dan pengumpulan data secara langsung dari obyek penelitian yang ditempuh dengan melakukan wawancara tentang penyelesaian pembiayaan bermasalah di ACC dengan Pejabat Pegawai ACC yang memiliki kompetensi dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah. b. Studi Kepustakaan, yakni pengumpulan data dengan memanfaatkan buku, dokumen, peraturan perundang-undangan dan sebagainya untuk memperoleh data sekunder yang menunjang kelengkapan penelitian.

4. Analisis Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, baik dengan studi kepustakaan maupun studi lapangan maka data tersebut dianalisa secara kualitatif 34 yakni dengan mengadakan pengamatan data-data yang diperoleh dan menghubungkan tiap-tiap data yang diperoleh tersebut dengan ketentuan-ketentuan maupun asas-asas hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti lalu ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif, yakni bertolak dari suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui menjadi suatu kesimpulan yang bersifat khusus. 35 34 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, hal.10 35 Ibid, hal. 13 Universitas Sumatera Utara 28

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN

BERMASALAH A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memberikan definisi mengenai persetujuan sebagai berikut : “suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan nama suatu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Para sarjana hukum perdata umumnya berpendapat bahwa definisi atau rumusan perjanjian yang terdapat di dalam ketentuan Pasal 1313 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata kurang lengkap dan bahkan dikatakan terlalu luas. Untuk dapat mencerminkan apa yang dimaksud perjanjian, Rutten dalam Purwahid Patrik merumuskan sebagai berikut : 36 “Perjanjian adalah perbuatan hukum yang terjadi sesuai dengan formalitas-formalitas dari peraturan hukum yang ada, tergantung dari persesuaian pernyataan kehendak dua atau lebih orang-orang yang ditunjukan untuk timbulnya akibat hukum demi kepentingan salah satu pihak atas beban pihak lain atau demi kepentingan dan atas beban masing-masing pihak secara timbal balik”. Perjanjian berasal dari istilah belanda yaitu “overeenkomst” menurut J. Satrio perjanjian adalah suatu perbuatan atau tindakan hukum seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih kedua belah pihak saling 36 Purwahid Patrik, Perikatan yang lahir dari Perjanjian, Semarang : Seksi Hukum Perdata FH UNDIP, 1996, hal. 47-49. 28 Universitas Sumatera Utara 29 mengikat diri. 37 R. Subekti menyatakan bahwa perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seseorang lainnya atau kedua orang itu saling berjanji untuk saling melaksanakan suatu hal. 38 Menurut pendapat Sudikno Mertokusumo, perjanjian adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akhibat hukum. 39 Wirjono Projodikoro, memberikan pengertian bahwa perjanjian adalah suatu hubungan hukum mengenai harta dan benda antara kedua belah pihak dalam mana satu pihak berjanji untuk melaksanakan suatu hal, sedang pihak yang lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu. 40 Suatu perjajian adalah semata-mata suatu persetujuan yang diakui oleh hukum. Persetujuan ini merupakan kepentingan yang pokok dalam dunia usaha dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang, seperti pemberian kredit, asuransi, dan jual beli barang. 41 Selanjutnya untuk adanya suatu perjanjian dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu perjanjian yang dilakukan secara tertulis dan perjanjian yang dilakukan secara lisan, kedua bentuk perjanjian tersebut sama kekuatannya dalam arti sama kedudukannya untuk dapat dilaksanakan oleh para pihak. Hanya saja perjanjian secara tertulis dapat dengan mudah dipakai sebagai alat bukti bila sampai terjadi persengketaan. 42 37 J. Satrio, Hukum Perjanjian, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1992, hal. 20. 38 R. Subekti, Hukum perjanjian, Jakarta, Cetakan ke XII, Intermasa, 1987, hal. 1. 39 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Edisi kelima, Liberty, 1998, hal. 4. 40 Wirjono Projodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-persetujuan tertentu, Bandung, Sumber, 1979, Hal. 7. 41 R. Subekti, Op.cit., hal. 1. 42 Loc.cit. Universitas Sumatera Utara 30

2. Asas-Asas Perjanjian

Dokumen yang terkait

Analisa Pengakuan Pendapatan Atas Penjualan Angsuran Mobil Pada PT Astra Credit Company Medan

55 289 79

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 1 8

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 1 15

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 16

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan) Chapter III V

0 0 43

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 1

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian - Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang M

0 0 71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 27

Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

0 0 13