1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh budaya kerja dan pemberian insentif terhadap kepuasan
kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemberian insentif pada pegawai
di Universitas Amir Hamzah Medan? 1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kerja dan pemberian insentif terhadap kepuasan kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
insentif pada pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan. 1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a.
Sebagai bahan masukan bagi Yayasan, Pengurus dan Unsur Pimpinan Universitas Amir Hamzah Medan dalam mengelola budaya kerja, kebijakan pemberian
insentif, dan kepuasan kerja pegawai. b.
Sebagai menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program Studi Magister
Ilmu Manajemen. c.
Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang ilmu
Universitas Sumatera Utara
Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai budaya kerja, pemberian insentif, dan kepuasan kerja pegawai.
d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah
yang sama di masa mendatang.
1.5. Kerangka Berpikir
Setiap individu yang bekerja mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Apabila kebutuhan individu tersebut terpenuhi berarti pekerjaan
yang digeluti dapat memberikan rasa kepuasan. Namun sebaliknya, jika kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik, maka individu tersebut merasakan
pekerjannya tidak memberikan kepuasan. Gibson, Ivancevich dan Donnelly 2000 menyatakan bahwa ”Kepuasan kerja
merupakan sikap yang dimiliki pegawai tentang pekerjaan mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi pegawai tentang pekerjaan”.
Sedangkan Wood, Wallace dan Zeffane 2001 menyatakan bahwa ”Job satisfaction is the degree to which individuals feel positively about their jobs. As a
concept, job satisfaction also indicates the degree to which the expectations in someone’s psychological contract are fulfilled”.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Universitas Sumatera Utara
Gunadi 2006 menyatakan bahwa “Budaya kerja bukanlah budaya perusahaan corporate culture, budaya kerja adalah budayanya pekerja, berbeda
dengan budaya perusahaan yang merupakan kumpulan perilaku yang sesuai dengan visi dan misi organisasi. Budaya kerja juga bukanlah given atau pemberian, karena
budaya kerja adalah sesuatu yang dibentuk sesuai dengan keinginan organisasi”. Budaya kerja dianggap mampu mempengaruhi sikap dan perilaku pegawai
yang bekerja, dan di samping itu budaya kerja juga dianggap mampu mempengaruhi hubungan dan suasana kerja ke arah yang lebih baik, serta mampu mempengaruhi
hasil kerja dan kepuasan kerja pegawai Gunadi, 2006. Pada dasarnya, setiap pegawai yang telah memberikan kinerja terbaiknya
mengharapkan imbalan di samping gaji atau upah sebagai tambahan berupa insentif atas prestasi yang telah diberikannya. Dengan demikian, apabila organisasi dapat
memberikan insentif sesuai dengan yang diinginkan para pegawainya, maka hal ini akan memberikan kepuasan bagi para pegawai, sehingga akan lebih memotivasi para
pegawai dalam bekerja Wibowo, 2007. Mangkunegara 2007 menyatakan bahwa “Insentif adalah suatu penghargaan
dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada pegawai, agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan oleh pihak pimpinan organisasi sebagai pengakuan terhadap
prestasi kerja dan kontribusi pegawai kepada organisasi”.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir untuk hipotesis pertama dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1. di bawah ini:
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Untuk lebih mendorong produktivitas kerja pegawai lebih tinggi, banyak Universitas yang telah menggunakan sistem insentif sebagai bagian dari sistem
imbalan yang berlaku bagi para pegawai Universitas. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarkecilnya insentif yang akan diterima pegawai. Hal ini
diperlukan mendapat perhatian oleh pimpinan Universitas, agar prinsip pembayaran insentif dapat dipahami dan dimengerti oleh seluruh pegawai, sehingga memberikan
kepuasan bagi seluruh pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan 2003 faktor-faktor yang mempengaruhi besarkecilnya
pemberian insentif, antara lain sebagai berikut: 1 Kemampuan dan kesediaan perusahaan, 2 Produktivitas kerja pegawai, 3 Posisi jabatan pegawai, 4 Pendidikan
dan pengalaman pegawai, dan 5 Jenis dan sifat pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir untuk hipotesis kedua
dapat ditunjukkan pada Gambar 1.2. di bawah ini. Budaya Kerja
Pemberian Insentif Kepuasan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua 1.6.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka di hipotesiskan sebagai berikut: 1.
Budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan.
2. Kemampuan dan kesediaan Universitas, produktivitas kerja, posisi jabatan, serta
pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap besarnya pemberian insentif pada pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan.
Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan
Produktivitas Kerja
Posisi Jabatan
Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Pemberian Insentif
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA