3.3. Teori Tentang Budaya Kerja
3.3.1. Pengertian dan Proses Terbentuknya Budaya Kerja
Setiap manusia sebagai makhluk memiliki bekal untuk hidup yang disebut budi atau akal, dan budaya culture. Budaya yang melekat pada masing-masing
individu pada saat melaksanakan pekerjaannya, dan menjadi budaya yang diyakini oleh kelompok jika budaya tersebut diterapkan secara berkesinambungan saat
melakukan pekerjaan dan sering disebut budaya kerja. Oleh karena itu, budaya kerja sangat penting, karena masalah budaya kerja terletak pada diri masing-masing
individu Triguno, 2004. Arkhama dalam Gunadi 2006 menyatakan bahwa ”Budaya kerja merupakan
sebagai pola perilaku yang diadopsi oleh suatu lingkungan kerja yang disepakati, seperti kesepakatan tidak tertulis diantara orang-orang yang ada di lingkungan kerja,
dan pola perilaku itu ditunjukkan dalam lingkungan kerja”. Selanjutnya Dharmosetio dalam Gunadi 2006 menyatakan bahwa ”Budaya
kerja tidak hanya suasana, tetapi suatu nilai-nilai yang dianut di kelompok kerja yang sama, dan diyakini sebagai yang terbaik di tempat kerja, serta merupakan campuran
dari suasana kerja, suasana manusianya dan nilai-nilai yang dianut kelompok kerja tersebut”.
Robbins 2002 menyatakan bahwa budaya kerja dibangun dan dipertahankan berdasarkan filsafat pendiri atau pimpinan perusahaan. Budaya ini sangat dipengaruhi
oleh kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan pekerjanya. Tindakan pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku yang dapat diterima atau yang tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
diterima oleh pekerja. Bentuk sosialisasi akan tergantung kesuksesan yang dicapai dalam menetapkan nilai-nilai dalam proses seleksi. Namun secara perlahan nilai-nilai
tersebut dengan sendirinya akan terseleksi untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan, yang pada akhirnya akan muncul budaya kerja yang diinginkan.
Proses terbentuknya budaya kerja dalam lingkungan suatu organisasi dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1. di bawah ini.
Pimpinan
Puncak
Filsafat dari Kriteria
Budaya
Pimpinan Seleksi
Kerja
Sosialisasi
Sumber: Robbins 2002
Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Budaya Kerja
3.3.2.
Pembagian Budaya Kerja
Menurut Paramita dalam Ndraha 2000, budaya kerja dapat dibagi menjadi: a.
Sikap terhadap pekerjaan, yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti bersantai atau semata-mata memperoleh kepuasan dari
kesibukan pekerjaannya sendiri atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Perilaku pada waktu bekerja, seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab,
berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka membantu sesama karyawan, atau sebaliknya.
3.4. Teori Tentang Insentif