Profil Perusahaan Gambaran Umum

142 pengusaha UKM Muslim yang terdiri dari 20 laki-laki dan 14 perempuan menyatakan bahwa mereka tidak pernah bersekolah agama. Hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan mereka tentang hukum Islam dalam bermuamalah seperti tidak boleh berhubungan dengan riba, sehingga kalaupun mereka ingin melakukan peminjaman di Bank keputusan untuk lebih cenderung memilih Bank Syari’ah akan mereka ambil. Tetapi lebih banyak responden yang tidak pernah sekolah agama, sehingga hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung memilih Bank Konvensional, ini bisa terjadi karena pemahaman mereka tentang hukum riba masih sangat minim.

4.2.2. Profil Perusahaan

Profil perusahaan dari 50 pengusaha UKM Muslim di Kota Tebing Tinggi yang menjadi responden pada penelitian ini disajikan sebagai berikut. 1. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan Data responden berdasarkan kategori perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4.9. di bawah ini : Tabel 4.9. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan 143 Kategori Perusahaan Jumlah Pekerja Total 5 Orang 5 – 10 Orang 11 – 15 Orang 20 Orang Milik Perorangan Jumlah 23 13 4 40 Kategori Perusahaan 57.5 32.5 10.0 .0 100.0 Jumlah Pekerja 82.1 81.3 100.0 .0 80.0 Dari Total 46.0 26.0 8.0 .0 80.0 Milik Keluarga Jumlah 5 3 1 9 Kategori Perusahaan 55.6 33.3 11.1 100.0 Jumlah Pekerja 17.9 18.8 50.0 18.0 Dari Total 10.0 6.0 .0 2.0 18.0 CV Jumlah 1 1 Kategori Perusahaan .0 .0 .0 100.0 100.0 Jumlah Pekerja .0 .0 .0 50.0 2.0 Dari Total .0 .0 .0 2.0 2.0 Total Jumlah 28 16 4 2 50 Kategori Perusahaan 56.0 32.0 8.0 4.0 100.0 Jumlah Pekerja 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 Dari Total 56.0 32.0 8.0 4.0 100.0 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan Tabel 4.9. dapat diketahui bahwa kategori perusahaan milik perorangan lebih mendominasi daripada kategori lainnya sebesar 40 perusahaan atau 80 dari total responden dimana 23 perusahaan dalam kategori tersebut memiliki kurang dari 5 orang pekerja tetap, 13 perusahaan memiliki 5-10 pekerja tetap, dan 4 perusahaan memiliki 11-15 orang pekerja tetap. Selanjutnyaperusahaan milik keluarga sebanyak 9 perusahaan atau 18 dari total responden dimana pada kategori ini terdapat 5 perusahaan yang memiliki pekerja tetap kurang dari 5 orang. Kemudian pada kategori CV hanya ditemukan 1 144 perusahaan atau 2 dari total responden dan perusahaan ini memiliki lebih dari 20 orang pekerja tetap. Tata kelola yang dilakukan oleh usaha perorangan belum berjalan dengan baik sehingga produktivitas usaha masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang masih sedikit. Namun pada usaha perorangan ini sistem komando dapat dilakukan oleh pemilik usaha. Sementara untuk usaha keluarga penyerapan tenaga kerja lebih banyak, ini menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap usaha tersebut sangat tinggi sehingga anggota keluarga turut serta dalam kegiatan usaha yang dijalankan dengan sistem pendelegasian kewenangan pada tugas-tugas tertentu namun sistem komando sulit diterapkan karena adanya hubungan kekeluargaan antara pemilik dan pekerja. Data responden berdasarkan kategori dan jumlah pekerjaan yang dimiliki dapat dilihat pada Gambar 4.3. : 145 Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pekerja 2. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha Data responden berdasarkan bidang usaha yang dijalaninya dapat dilihat pada Tabel 4.10. : Tabel 4.10. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha Kategori Perusahaan Bidang Usaha Total Produksi Makanan dan Minuman Olahan Kayu RotanB ata Pertukangan Besi, Tembaga Usaha Dagang Restoran Lain- Lain Milik Perorangan 20 3 1 5 11 40 Milik Keluarga 9 9 CV 1 1 Total 29 3 1 6 11 50 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diketahui usaha pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden di dalam penelitian ini sebagian besar memproduksi makanan dan minuman yaitu sebanyak 29 perusahan dimana 20 perusahaan berkategori milik perorangan dan 9 perusahaan milik keluarga. Usaha berdagang atau membuka restoran sebanyak 6 perusahaan. Sebanyak 3 146 perusahaan milik perorangan menjalani bidang usaha olahan kayurotanbambubata dan hanya 1 perusahaan yang menjalani bidang usaha pertukangan besi dan tembaga. Sedangkan 11 perusahaan milik perorangan lainnya menjalani usaha lain-lain seperti perbengkelan, produksi pakaian, dan jasa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari usaha yang dilakukan bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman. Hal ini disebabkan oleh karena bidang usaha makanan dan minuman tidak memerlukan keterampilan yang spesifik, disini hanya dibutuhkan keterampilan yang mendasar seperti meracik olahan untuk bahan makanan. 3. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan Data responden berdasarkan lama perusahaan responden didirikan dikaitkan dengan omset pertahun yang didapat dan jumlah pekerja tetap yang dipekerjakan dapat dilihat pada Tabel 4.11. : Tabel 4.11. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan Berdiri Omset Lama Perusahaan Berdiri Jumlah Pekerja Total 5 Orang 5 – 10 Orang 11 – 15 Orang 20 Orang 147 Rp 100 Juta 4 Tahun 6 2 8 4 – 6 Tahun 3 1 4 7 – 9 Tahun 1 1 10 – 12 Tahun 2 2 12 Tahun 7 3 10 Total 19 6 25 Rp 150 – 200 Juta 4 Tahun 1 1 2 4 – 6 Tahun 1 1 2 7 – 9 Tahun 1 1 10 – 12 Tahun 2 2 12 Tahun 3 1 1 5 Total 7 4 1 12 Rp 201 – 250 Juta 10 - 12 Tahun 1 1 12 Tahun 1 1 2 Total 1 2 3 Rp 350 Juta 4 Tahun 1 1 4 – 6 Tahun 3 1 1 5 7 – 9 Tahun 1 1 12 Tahun 1 1 1 3 Total 1 4 3 2 Total 4 Tahun 7 3 1 11 4 – 6 Tahun 4 5 1 1 11 7 – 9 Tahun 1 1 1 3 10 – 12 Tahun 4 1 5 12 Tahun 12 6 2 20 Total 28 16 4 2 50 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan data di atas dapat diketahui perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 12 tahun sebanyak 20 perusahaan dimana omsetnya masih tergolong rendah dan jumlah pekerja tetapnya pun masih sedikit. Kebanyakan perusahaan- perusahaan yang sudah berdiri lama tersebut masih memiliki pekerja kurang dari 5 orang dan omset kurang dari Rp 100 juta per tahun. Berikutnya perusahaan yang sudah berdiri selama 10-12 tahun sebanyak 5 perusahaan. Meskipun perusahaan yang sudah berdiri 10-12 tahun ini tergolong perusahaan lama, tetapi omset dan 148 jumlah pekerja tetapnya masih rendah. Selanjutnya perusahaan yang sudah berdiri selama 7-9 tahun sebanyak 3 perusahaan, perusahaan yang sudah berdiri selama 4-6 tahun dan perusahaan yang baru saja berdiri atau sekitar kurang dari 4 tahun masing-masing sebanyak 11 perusahaan. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lamanya perusahaan berjalan tidak menjamin bahwa omset perusahaan akan menjadi lebih baik. Tetapi pada kenyataannya perusahaan yang sudah lama berdiri memiliki omset yang relative masih rendah serta hanya memiliki sedikit jumlah pekerja tetap. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan manajerial pengusaha dalam mengelola usahanya untuk menjadi lebih maju. Banyaknya perusahaan yang sudah lama berdiri ini harusnya dapat memberikan sumbangsih dalam hal penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Pemerintah sebaiknya memberikan pembinaan agar perusahaan-perusahaan ini dapat lebih maju sehingga tidak hanya dapat bertahan dengan kondisi usaha yang stagnan tetapi bertahan dengan adanya peningkatan usaha di setiap tahunnya. 4. Data Responden Berdasarkan Daerah Pemasaran dan Omset Data responden berdasarkan daerah pemasarandikaitkan dengan omset yang didapat dari hasil usahanya selama 1 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.12. : Tabel 4.12. Data Responden Berdasarkan Daerah Pemasaran dan Omset Daerah Pemasaran Omset Total Rp 100 Juta Rp 150-200 Juta Rp 201-250 Juta Rp 350 Juta Kecamatan 12 3 1 16 149 KabupatenKota 10 8 1 7 26 Provinsi 3 1 1 3 8 Total 25 12 3 10 50 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa usaha responden yang pemasarannya hanya sampai kecamatan berjumlah 16 usaha, sebagian besar omset yang didapat per tahun kurang dari Rp 100 juta. Lalu usaha yang pemasarannya sudah sampai ke kabupatenkota berjumlah 26 usaha dimana omset yang didapat relatif tinggi yakni Rp 150 – 100 juta sebanyak 8 usaha, Rp 201 - 250 juta sebanyak 1 usaha, dan Rp 350 juta sebanyak 7 usaha. Sedangkan usaha responden yang pemasarannya sudah sampai ke tingkat provinsi hanya 8 usaha. Dapat disimpulkan bahwa semakin luas cakupan wilayah pemasaran, maka omset perusahaan akan semakin tinggi. Namun kenyataanya masih banyak pelaku UKM yang belum memiliki jaringan pemasaran yang luas, sehingga pemasaran yang dilakukan hanya sekitar Kota Tebing Tinggi. Untuk itu, pemerintah kiranya perlu melakukan pembinaan melalui keikutsertaan UKM pada pameran-pameran tingkat provinsi maupun nasional.

4.3. Deskripsi Penelitian